1. Eins

622 95 48
                                    

"Minho, lo gila ya?" Juyeon memutar kemudi mobil sambil menyeruput es teh lemon dengan tangan kirinya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Minho, lo gila ya?" Juyeon memutar kemudi mobil sambil menyeruput es teh lemon dengan tangan kirinya.

"Gue juga gak tau kenapa kemarin gue bilang gitu, anjir!" Minho menyenderkan kepalanya ke belakang. "Kasian juga gue, dia udah ngejar gue selama ini. Lagian gue juga lagi kosong jadi gak ada salahnya kan kalau gue bahagiain orang."

Juyeon mengangguk. "Tapi, lo harus tau konsekuensinya."

"Apaan?" tanya Minho.

"Bisa jadi elo malah berakhir jatuh cinta sama Jisung atau..." Juyeon menggantungkan kalimatnya.

"Atau?"

"Lo malah buat luka di hati Jisung makin dalam karna pada akhirnya dia gak bisa milikin elo."

Minho menatap Juyeon dengan ekspresi takut. "Eh, gue salah ya?!"

Juyeon mengedikkan bahunya. "Gak tau, terserah elo sih mau lanjutin apa gak."

Minho melepas napas berat. Perihal Jisung, Minho yang merasa iba ketika mendengar Jisung menangis akhirnya berpikir untuk membuat sebuah perjanjian. Sebelum Minho wisuda, Jisung boleh menggunakkan waktu luang Minho untuk melakukan hal yang ingin Jisung lakukan bersamanya. Minho akan menerima apapun selama hal itu dalam batas normal.

Awalnya Jisung menolak karena ia tidak ingin mengganggu waktu berharga Minho. Tetapi, Minho tetap memaksa dengan alasan hal ini adalah cara terakhir agar Jisung bisa melupakan dirinya.

"Terus dia ada hubungin lo?"

Minho menggelengkan kepalanya. "Belum sih, gue mah tinggal nunggu doang. Sisanya biar dia yang urus."

"Gue doain lo jatuh cinta beneran! Amin!" Juyeon mengusap wajahnya dengan tangan setelah berdoa.

Decakan keluar dari mulut Minho. "Gue yang kenal dia dari SMP aja gak nemu menariknya di mana, gimana bisa jatuh cinta coba."

"Ya udah, pokoknya sampai lo wisuda terus belum jatuh cinta, gue mau jodohin Jisung sama Sungchan," celetuk Juyeon.

"Oke, deal!"

"Deal!"

Di sisi lain, seorang Han Jisung sedang uring-uringan karena tawaran Minho. Ia berada di rumah Felix saat ini untuk meminta bantuan dan saran. Tetapi, bukannya memberikan masukan, Felix justru sibuk bermesraan dengan Changbin, kekasih Felix. Hal ini membuat Jisung hanya bisa merengek sambil menggulingkan tubuhnya di atas karpet berulang-ulang.

Sebenarnya Felix juga kebingungan karena kisah asmara Jisung yang terlalu rumit. Andai saja dulu Jisung menerima Hyunjin dengan hati terbuka, mungkin kisahnya tidak akan berakhir menyedihkan seperti ini.

"Fel, bantu dulu itu temennya, kasian banget sampai kayak gitu," kata Changbin.

"Ji, lo mau dibantu apa?" tanya Felix akhirnya.

BUCKET LIST (Discontinued)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang