Neunzehn

405 64 19
                                    

"Kak Minho, itu rumah sepupu gue!" seru Felix ketika sampai di sebuah rumah mewah di suatu kawasan elit

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Kak Minho, itu rumah sepupu gue!" seru Felix ketika sampai di sebuah rumah mewah di suatu kawasan elit.

Mobil berhenti tepat di depan gerbang rumah. Setelah menghubungi Chris, lelaki itu muncul dari balik gerbang dengan senyum mengembang di wajah tampannya. Lesung pipinya tercetak nyata sehingga menambah kesan manis bagi siapapun yang memandang Chris.

Chris hanya membawa satu tas ransel hitam dan sebuah tas laptop yang memang menjadi barang wajib untuk ia bawa.

"G'day mates!" sapanya ketika pintu mobil terbuka. "Hai Jisung, Minho! It's a pleasure to meet you guys." sapanya pada Jisung dan Minho yang duduk di depan.

"Oh... hai Kak Chris!" sapa Jisung balik.

"Udah semua? Biar gue langsung cus ke lokasi," ucap Minho.

"Udah kok, aman!" Chris mengacungkan ibu jarinya.

Perjalanan menuju lokasi perkemahan yang Minho maksud memakan waktu kurang lebih dua jam. Dari hawa perkotaan yang cukup panas, kini mulai berganti menjadi suasana perbukitan yang dingin dan asri. Di sepanjang jalan, akan terlihat pemandangan perkebunan stroberi dan sayur-sayuran yang memang banyak ditanam di daerah ini. Daerahnya sedikit berkabut namun tetap enak dipandang. Minho dengan lihai mengendarai mobil dalam jalan yang sedikit curam dan ekstrim, belum lagi harus meliuk-liuk.

Semakin tinggi, pemandangan yang disajikan semakin indah. Kini semuanya dapat melihat danau yang sangat luas di kiri jalan. Jisung sudah lama tidak pernah melewati jalan ini dan melihat pemandangan seperti ini cukup menghibur batinnya.

Hingga mobil mulai memasuki daerah yang lebih sepi. Di kanan dan kiri jalan hanya ada hutan. Setelah masuk lebih dalam barulah terlihat beberapa toko dan warung kecil menghiasi beberapa titik. Banyak mobil yang singgah di sana, mungkin membeli makanan dan keperluan untuk berkemah.

Akhirnya sampailah mereka di lokasi perkemahan. Karena weekend, ada beberapa kelompok orang yang berkemah juga. Setidaknya mereka tidak berlima saja.

"Kak Minho! Itu kan ada tenda yang udah jadi, kok kita malah mesen tenda sendiri?" tanya Jisung ketika melihat sudah ada tenda-tenda berdiri kokoh yang disewakan untuk pengunjung.

"Kemah itu gak akan seru kalau tendanya dipasangin orang!"

"Iya juga sih."

Minho, Chris dan Changbin sibuk mengeluarkan barang-barang dari dalam mobil termasuk dua buah tenda yang harus mereka bangun lebih dulu.

Chris beberapa kali mencuri pandang ke arah Jisung dan tersenyum sendiri. Sedangkan di sisi lain, Minho tak ada hentinya melihat Chris dengan pandangan yang tidak bisa diartikan. Beberapa kali juga Minho memergoki Chris yang sedang memandang ke arah Jisung.

Tenda berhasil di bangun dengan tenaga tiga orang. Felix dan Jisung tidak membantu karena mereka berdua malah sibuk mengelilingi lokasi yang sangat menyejukkan mata. Ada sebuah danau besar yang membentang di sepanjang lokasi, ada sebuah arena permainan anak-anak, ada lokasi untuk MCK (mandi cuci kakus) karena tidak mungkin mandi dengan air danau, kan?

BUCKET LIST (Discontinued)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang