Vierzehn

337 49 10
                                    

Jisung's Bucket List
1. make breakfast together
2. snuggle and watch a movie
3. bake together (with Felix's help ofc)
4. take walks together
5. water fight
6. watch the sunset on the beach
7. take artsy photos
8. go ice skating
9. ride a roller coaster
10. build a blanket fort
11. face masks together
12. stargaze
13. campfire
14. play in the rain
15. forget him

✨✨

Jisung menatap buku catatan kecilnya. Beberapa daftar sudah memiliki tanda centang yang artinya hal tersebut sudah selesai ia lakukan dengan Minho.

Daftar nomor empat, lima, enam dan sebelas sudah terpenuhi dalam satu hari saja ketika mereka berdua menghabiskan waktu bersama di hotel Changbin. Itupun tidak Jisung sadari sebelum ia melihat kembali daftarnya dan Minho menyuruh Jisung mencoret daftar tersebut. Kini tersisa enam daftar saja yang harus Jisung kejar sebelum wisuda Minho datang.

3 minggu.

Waktu Jisung hanya 3 minggu.

"Ji? Temenin abang yok?" Brian masuk ke dalam kamar Jisung.

"Ke mana? Adek baru aja mau tidur siang ih!"

"Ke showroom mobil yuk!"

"Ngapain ke sana?"

Brian menatap adiknya datar. "Mau mancing keributan. YA BELI MOBIL LAH!"

"Ngapain beli mobil?! Abang di sini kan cuma dua minggu!" Jisung menarik selimutnya sambil menguap. "Adek mau tidur! Abang pergi aja sendiri!"

"Ih! Kamu harus ikut! Nanti yang pake mobilnya kan juga kamu!" Brian menarik paksa selimut yang dipakai Jisung. Lalu dengan teganya menarik kaki sang adik sehingga yang ditarik terjatuh ke lantai. Untung saja ada karpet empuk, jika tidak maka bokong sintal itu akan terasa sakit menghantam kerasnya lantai.

"ABANGGGGG!!!!"

"Ayok!"

Jisung pasrah. Sejak kedatangan kakaknya memang Jisung harus menuruti kehendak Brian yang ingin ditemani ke sana dan ke mari.

Semestinya Jisung senang karena Brian akan membeli mobil untuk dirinya, tetapi Jisung sangat malas memikirkan harus belajar menyetir dan lain hal. Apalagi jika Felix tahu, maka keadaan akan berbalik, Jisung akan lebih sering menyetir jika mereka berdua pergi pastinya.

Dengan wajah masih mengantuk, Jisung mengekor di belakang tubuh kakaknya. Showroom yang mereka datangi menjual berbagai jenis mobil dari yang termurah hingga termahal, dari yang biasa saja hingga yang tercanggih.

Sebenarnya Brian ingin membeli mobil yang benar-benar baru, tetapi melihat adiknya yang seperti ini membuat Brian berpikir berkali-kali untuk membeli mobil baru.

"Bang, yakin mau beli mobil bekas? Gak yang baru aja?" tanya Jisung ketika mereka sampai di showroom.

"Mobil bekas banyak yang masih bagus juga kok, lagian ini mobil bakal kamu pakai belajar jadi abang gak mau ambil risiko mobil baru yang semulus muka abang jadi penyok-penyok karna kamu tabrakin," ujar Brian.

BUCKET LIST (Discontinued)Where stories live. Discover now