Pada akhirnya aku kembali terluka karnamu
Bodohnya aku yang kembali percaya dengan janjimu
Melupakan semua perbuatanmu
Hingga akhirnya aku menyesal karna telah berharap padamu
Meski hati ini telah terpaut dengan dirimu
Setidaknya kaki masih bisa melangkah menjauh darimu
Walau berat tapi akan ku buktikan padamu
Bahwa aku akan bisa bahagia kembali tanpa hadirnya dirimu
Kamu hanya angin lalu bagiku
tanpamu bukan masalah besar bagiku
Meski kusadari kamu adalah anugrah indah bagiku
Tapi kusadari pula itu hanya masalalu untukku
~
Bagaikan lantunan lagu
Mendengarkan dan merasakan setiap kata yang terucap
Menyisihkan sebagian uluk hati yang segaja ditinggal di hatimu
Di pojok sisi hatimu
Masih adakah perasaan bersalahmu?
Masih Ingetkah kamu dengan janjimu?
Masih bisakah kamu berjalan saat aku berusaha menghentikan langkahmu?
Hari itu kau katakan tak akan meninggalkanku
Tapi kini ku rasa kau meninggalkanku
Tanpa rasa dan tanpa kata
Biarlah kusambut kembali bahagiaku tanpamu
Dulu aku pernah bahagia sebelum dirimu hadir
Kenapa sekarang tidak?
Setidaknya kamu membuatku terlatih dengan rasa sakit
Bahagia dikala ingin menangis
Tertawa dikala ingin berteriak
Dan memelukmu dikala aku membutuhkan seorang penguat
Terimakasih pernah hadir meski pada akhirnya pergi
Terimakasih pernah memberikan warna meski sekarang aku pura pura buta warna
Terimakasih atas semuanya, setidaknya aku pernah merasakan kebahagiaan karnamu dan bersamamu
-Sael23
YOU ARE READING
Yang Terlintas
PoetryMasalalu memang belum tentu menjadi masa depan. Tapi apa salahnya memperjuangkan masalalu untuk masa depan? Kadang orang hanya tau caranya menghujat tanpa tau bagaimana caranya untuk terlihat kuat. Hanya kumpulan Quotes receh yang author buat sesuai...
