022. The Ant

968 145 7
                                    

Siang itu Win tengah mencuci piring sisa ia dan anak-anaknya makan siang. Ketiga anaknya kini tengah asik menonton kartun 3 beruang di televisi. Team sering kali meledek bahwa ketiga anak mereka mirip beruang-beruang itu.

Thorn dan Thi adalah Grizz dan PanPan sang pembuat onar, dan Jew adalah Ice Bear si bungsu yang tenang. Dan anak-anak justru menyukainya, karena beruang-beruang itu lucu dan mereka tidak keberatan disamakan dengannya. Yaahhh dan Win pun mulai merasa kalau ketiga biang onar di rumahnya sama persis dengan ketiga beruang pembuat onar di televisi.

 Yaahhh dan Win pun mulai merasa kalau ketiga biang onar di rumahnya sama persis dengan ketiga beruang pembuat onar di televisi

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

(Pasti pada tau kartun ini donk?)

Waktu sudah menunjukkan pukul 1 siang, matahari terasa sangat terik di luar, Team sebentar lagi akan kembali dari kelasnya dan anak-anak harus sudah tidur sebelum Team tiba atau Team akan mengamuk karena mereka melewatkan tidur siang yang baik untuk perkembangan bocah-bocah kelebihan energi ini.

Win menghampiri anak-anaknya, menggendong Jew yang merengek karena kegiatan menontonnya diganggu.

"Ayo ayo tidur siang dulu" ajaknya atau lebih tepat perintah.

Ketiga anaknya merengek menolak ajakan sang ayah.

"Ayo cepat tidur siang dulu, sebentar lagi Team pulang, dia akan mengamuk kalau tahu kalian belum tidur"
"Sebentar lagi, Papa. Pleaseeee" bujuk Thorn dengan wajah dibuat seimut mungkin.

Di moment seperti inilah mereka akan memanggilnya dengan panggilan yang sangat sopan dan dengan nada yang manja. Benar-benar licik.

(Licik kek bapak2nya wkwkwk)

"Tidak tidak!! Papa tidak mau kena omel Team oke?!" Tolaknya
"Papa, pleaseeeee" rayu Thi
"No!"
"Pweaseee!!" Kini giliran si cantik yang merayu.

Win menghela nafas lelah. Anak-anaknya benar-benar mirip Team dari sisi keras kepala. Tidak bisa diberitahu sama sekali.

"Kalian tidur siang, nanti Papa akan merekam acaranya supaya kalian bisa menontonnya setelah bangun tidur. Bagaimana?" Tawar Win.

Ketiga anak itu saling menatap seolah tengah merundingkan kasus penting yang berhubungan dengan perdamaian dunia, membuat Win terkikik geli melihat tingkah mereka.

"Baiklah!! Tapi janji direkam ya? Dan belikan kami eskrim"
"Kemarin kalian sudah makan eskrim" keluh Win.
"Tidak ada eskrim tidak tidur" bantah Thorn dengan tangan melipat dada layaknya orang dewasa yang menolak bernegosiasi.
"Baiklah. Tapi tidak boleh banyak-banyak oke?"
"Oke" seru ketiga bocah ini semangat.

Win pun membawa mereka kekamar dan membaringkan mereka satu persatu di kamarnya. Biasanya ia ataupun Team akan membiarkan mereka tidur bersama di ranjang yang sama sampai terlelap sebelum akhirnya memindahkan nong Jew ke box bayinya. Win maupun Team juga sering membacakan dongeng anak-anak sebelum mereka tidur, untuk membantu tumbuh kembang otak anak-anaknya.

Ditengah membacakan cerita, nong Jew tiba-tiba terbangun dari baringannya lalu menuruni kasur dan keluar kamar. Win terkejut dan hanya menatap nong Jew yang keluar, lalu tak lama kemudian si kecil kembali dengan sebungkus cemilan kesukaannya dipelukannya yang mungil, bahkan bungkus cemilannya pun hampir setengah besar tubuh Jew, terlihat lucu.

"Mmmppphh, mistu neknya mau bobo uga (Mr.Snacknya mau bobo juga)" ujar nong Jew dengan wajah memelas.

Win yang melihatnya hanya bisa menatap putri kecilnya dengan gemas.

"Tidak bisa, sayang" tolak Win tidak tega.
"Napa? (Kenapa)" tanyanya sedih.
"Nanti banyak semut di kamarnya, nanti Nong dan Phi Thorn juga Phi Thi digigit semut lalu gatal-gatal dan merah"
"Pi mau bobo uga, ian (Tapi snacknya mau juga, kasian)"
"Iya, Mr.Snacknya bobo dibelakang ya, bobonya dengan teman-temannya yang lain yang ada di lemari di dapur, oke?" Bujuk Win.

Nong Jew menatap snacknya dengan sedih. Lalu kemudian menyerahkan snacknya ke tangan sang ayah lalu kembali naik dan berbaring di kasur di samping kakak-kakaknya.
Setelahnya Win pun meneruskan dongengnya hingga anak-anaknya tertidur lelap.

"Selamat tidur, kesayangan Papa" bisiknya sembari mengecup mereka satu persatu.

-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-

Aku dapet inspirasi karena postingan P'Sheep yang ini

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Aku dapet inspirasi karena postingan P'Sheep yang ini. Apa tidak gemas cobaaa????

Udah yaaa, sekian updatenya, bubey.

Looney
3/9/2020

The Swimmer Family (WinTeam Fanfiction)Where stories live. Discover now