019. Preschool

1.4K 172 19
                                    

~ Team P.O.V ~

Tahun ajaran baru akan segera dimulai. Setelah banyak pertimbangan diantara aku dan Hia, kami memutuskan untuk mulai memasukan si kembar ke preschool, remcana ini sudah ada sejak tahun lalu saat mereka masih 3 tahun, namun dikarenakan anak-anak pada akhirnya menolak keras maka kami memutuskan untuk membiarkan mereka masuk TK saja saat usia mereka 5 tahun. Hingga akhirnya dua minggu lalu mereka sendirilah yang meminta, melihat putri P'Dean dan Pharm yang setahun lebih muda dari mereka mulai akan masuk preschool, dan merekapun iri, lebih tepatnya iri karena Ingfah punya tas, sepatu dan pakaian baru untuk mulai sekolah. Setelahnya, bersama dengan Pharm dan Ingfah, aku membawa si kembar mengunjungi preschool yang sama dengan Ingfah, melihat kegiatan belajar mengajar dan bermain disana selama seharian, dan sepertinya mereka tertarik. Dan akhirnya hari ini setelah melihat si kembar tidak berubah pikiran, kamipun akan berbelanja untuk kebutuhan mereka, dan anak-anak sangat antusias karenanya.

(Di moment ini Thorn Thi 4thn,
Ingfah 3thn, Jew 2thn)

"Team! Team! Cepat! Cepat!" Saut Thorn yang berusaha menyeretku ke kamar mandi.
"Iya iya sebentar, baju nong Jew belum terkancing semua" jawabku sembari tetap fokus dengan pakaian putri kecilku.

Setelahnya ku gendong tubuh gembilnya dan mendudukkannya di samping Hia yang masih terlelap dengan posisi tengkurap.

"Nong Jew disini dulu ya, Papa mau membantu Phi Thorn dan Phi Thi mandi. Nong Jew bangunkan Papa Win aja, oke?" Ujarku pada sikecil yang dijawab dengan pekikan senang mendapat izin untuk mengganggu sang Papa.


Aku pun membantu si kembar membersihkan diri, ditengah guyuran air mereka masih saja berceloteh tas seperti apa yang akan mereka beli, sepatu seperti apa yang mereka suka, dan mereka terlihat antusias membayangkan hari pertama mereka di sekolah, dengan teman-teman baru.

Di lingkungan tempat kami tinggal memang tidak ada anak kecil selain Thorn, Thi, Jew, dan Ingfah, kebanyakan anak-anak sudah mulai remaja, jadi keempat anak ini memang tidak punya teman lain di sekitar rumah. Dan melihat banyak anak seumuran mereka di sekolah tentu saja membuat mereka senang.

"Team~" panggil sebuah suara yang serak.
"Kamar mandi, Hia~" teriakku.
Dan tak lama kudapati sosok tinggi dengan celana panjang tapi tanpa pakaian berdiri di depan pintu kamar mandi dengan wajah mengantuk sembari menggendong Jew yang senang merangkul leher sang ayah.
"Nong Jew menggangguku tidur, dia memukuliku terus" keluh Hia sembari mencubit pipi Jew pelan, kesal namun sayang.
"Siapa suruh Hia jam segini masih tidur?"
"Hia~ Hia~ ayo cepat mandi, biar cepat berangkat" keluh Thi pada ayahnya yang masih bermalas-malasan.
"Ini masih jam 8 pagi bocah" keluh Hia.
"Lebih pagi lebih baik." Balas Thorn.
"Mall-nya juga baru buka jam 10, kenapa kalian terburu-buru sekali sih? Tahun lalu Papa suruh sekolah kalian malah marah-marah dan menangis terus, sekarang seperti akan pergi berlibur saja"
"Ihhh Hiaaa~ waktu itu kan kita masih kecil" kesal Thorn.
"Sekarang kalian juga masih kecil tau"
"TIDAK! KAMI SUDAH BESAR!" amuk si kembar tak suka.
"Kalau sudah besar kenapa masih dimandikan Team?" Ledek Hia.
"TIDAK!!! PAPAAAA~" Rengek si kembar akhirnya.
"Sudah sudah!! Kalian kenapa sih? Kau juga Hia, kenapa sih senang sekali menggoda anaknya. Cepat keluar sana, dan mandi" keluhku sembari mendorong Hia keluar kamar mandi dan menutup pintunya sebelum si kembar mengamuk dan semua rencana kami hari ini akan gagal total.

Seusai mandi dan berganti pakaian, akupun mulai menyiapkan sarapan untuk semuanya, hanya semangkuk jok mook untuk tiap orang, kecuali nong Jew yang biasanya makan bersamaku ataupun Hia.

Seusai mandi dan berganti pakaian, akupun mulai menyiapkan sarapan untuk semuanya, hanya semangkuk jok mook untuk tiap orang, kecuali nong Jew yang biasanya makan bersamaku ataupun Hia

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
The Swimmer Family (WinTeam Fanfiction)Where stories live. Discover now