4.

11K 674 8
                                    

Role Play:
When one or more people take on a different identity during a scene.Examples may include teacher-student, doctor-patient, or boss-employee roleplays.

-----

Awalnya, Ibey sih seneng-seneng aja punya room-mate. Dia bahkan hampir lupa kalau dia kesal tiba-tiba harus berbagi apartemen dengan Bima.

Udah masakin nasi goreng, eh dia juga udah nyuciin piring dan gelas Ibey waktu gadis itu selesai siap-siap buat ke supermarket. Ibey agak kaget pas dia keluar kamar dan melihat meja sudah kembali dilipat dan Bima sedang meletakkan piring dan gelas yang sudah dibilas.

Lalu mereka ke supermarket. Bima juga cuma beli sikat gigi, alat cukur, dan satu set sprei-bedcover. Ibey sih jadi ikut belanja bulanan – sereal, buah potong, mie instan dan mie cup, sabun dan shampoo, serta beberapa cemilan. Selesai belanja dan sebelum pulang, ada liquor store yang tidak jauh dari supermarket, dan dia ngajak Bima masuk dulu untuk beli wine karena emang udah abis dari minggu lalu.

Bima belum banyak omong sih, cuma Ibey menangkap basah dia sesekali melihat ke arah Ibey dengan tatapan bingung, kadang menyerngitkan dahi, sesekali juga seperti bahkan menghakimi. Tapi Ibey mencoba mengabaikan saja, karena toh sebenarnya Bima melakukan itu tidak terang-terangan. Kebetulan aja Ibey sempat mengerling ke arah Bima.

Well, yeah fine. Ibey emang suka mencuri pandang ke arah Bima. Diem-diem, tentu saja.

Pulang dari supermarket, Bima juga yang mengangkat belanjaan mereka ke atas. Sudah membawa tas belanja karena Ibey memang sudah biasa demikian; dan mereka punya total tiga tas. Bima bersikeras mengangkat dua tas yang lebih berat, dan membiarkan Ibey membawa satu yang lebih ringan, sambil berjalan bersebelahan ke atas. Mereka pergi dan pulang dengan taksi online yang dipesan Ibey.

"Gapapa, saya aja yang bawa. Kamu kan udah pesenin taksi dari tadi."

Yaudah. Ibey mengendikkan bahunya dan menurut. Mereka masuk unit, meletakkan barang di isle, dan Ibey langsung masuk ke kamar.

Kebiasaan. Dia biasanya memang baru menyusun barang belanjaan kalau mood. Gak langsung segera setelah sampai.

Well, juga karena dia harus mandi, karena ternyata mereka baliknya udah hampir jam empat, dan dia ada janji dengan teman-temannya di jam lima sore. Em mau membagikan serang bridesmaid nya hari ini, jadi mereka memang akan bertemu berempat.

Gak lama sih, kemungkinan juga sampai sekitar jam 7 atau 8 malam. Walaupun Ibey jelas gak langsung pulang. Dia bakal lanjut main nanti.

Anyway, fokusnya masih Bima.

Awalnya, dia sudah akan menerima Bima tinggal bersamanya, karena dipikir-pikir, banyak gunanya juga. Pas Ibey mau pergi mandi itu aja, dia ngeh Bima udah langsung nyusun barang belanjaan mereka, memasukkan buah dan makanan ke kulkas dan barang lain ke lemari dan box yang seharusnya. Dia bahkan sempet-sempetnya ngelipatin shopping bag Ibey, dan digabungkan dengan beberapa plastik di laci.

Tapi, pas Ibey sampe rumah malemnya di jam setengah 1, Ibey mulai merasa kesal sama Bima.

Ibey gak mabok sih – ya kali segitu doang mah – tapi dia juga gak yang sadar-sadar banget. Lah dia udah minum juga kan soalnya. Tapi dia masih bisa naik ke apartemen dengan tidak sempoyongan, dan jelas masih ingat semua kejadian sepanjang malam – buka tiba-tiba amnesia mendadak karna kelewat pusing.

Masalahnya, gitu dia buka pintu, depan, gak lama terdengar suara pintu membuka lagi, dan Bima keluar.

"Kamu dari mana?"

Ibey menaikkan alisnya, cukup kaget.

Ngapa nih bocah?

"Kenapa pulang tengah malam?"

Wicked Games [Lanjutan Di Karyakarsa]Where stories live. Discover now