31

499 47 7
                                    

Play Party: 
A social gathering where guests can engage in BDSM activity.

-----

Ini adalah setengah chapter 35 dan sedikit chapter 36 di Karyakarsa ya :)

-----

Sebenarnya Ibey juga sudah tahu kalau pernikahan Timo sudah lama seperti itu keadaannya — kan dia juga harus mengerjakan urusan jaga image itu. Timo sendiri juga sudah menceritakan soal hal itu kepadanya beberapa kali — dulu, saat awal kenal dan dekat. Sekarang sih, mereka memang bertemu untuk bersetubuh saja akhirnya, jarang, bahkan hampir tidak pernah, punya sesi bercerita lagi.

Waktu di Bali pun, Ibey juga sempat merasa tidak enak saat melihat chat dari anak-anak Timo.

Pernikahan orang tuanya hancur karena wanita lain yang menggoda papa; dan Ibey tidak ingin menjadi orang yang merusak pernikahan orang lain. Tidak peduli apapun 'kondisi' pernikahan mereka — yang menurut Timo, sekarang pernikahan dia dan Feli hanya pure business.

Tapi kan, statusnya tetap menikah, belum bercerai. Jadi yaaaa, Ibey tetap tidak akan melanjutkan hubungannya — apapun itu nama hubungannya — dengan Timo.

Dan lagi, segala petuah Mads kemarin soal dia tidak boleh punya perasaan ke Timo — ditambah pembicaraan dengan Bima malamnya — semakin lama dipikirkan, semakin masuk akal.

"Now now, gue rasa lo perlu refreshing dari segala masalah ini. Mau ikut gue nanti malem? Siapa tau lo bisa nemu cowok buat ONS-an? You know, let yourself loose a little." kata Mads saat mereka sudah kembali berdua saja. Di kamar sekarang, sementara Bima tadi mencuci piring — and insist he did that.

"Gak deh, I don't do ONS." jawab Ibey, ingat bahwa dulu awal petaka dengan Timo ini juga gara-gara ONS.

"Then don't stand. Lie down juga boleh."

"Anjing!" umpat Ibey sambil mendorong temannya itu. Mereka memang sedang duduk di kasur, bersebelahan, sambil bersandar di kepala kasur.

Temannya itu hanya tertawa dan tidak protes didorong — padahal lumayan kuat.

"Lagian, lo masih aja mau ONS an? Bukannya udah ketemu pujaan hati?"

Sekali lagi Ibey terkejut melihat reaksi Mads, karena temannya itu malah tersipu malu.

"Gue sih emang udah gak ONS-an. Lo aja yang ONS, gue sama dia."

Dengan cepat Ibey menegakkan tubuhnya dan menggeser sedikit, supaya sekarang dia berhadapan dengan Mads.

"Sumpah, lo harus kasi tau gue soal cowok ini! Se-ka-rang, Mads!" kata Ibey memaksa. Temannya malah lagi-lagi hanya tersenyum.

"Ntar aja lah, gue juga masih meyakinkan diri."

"Gak, gak, gak mau! Kalau gak, lo ga boleh nginep disini malam ini."

"Eeeeng, kayaknya emang gak nginep sih." masih dengan malu-malu segala.

"BARANG LO GUE BUANG YA!" Ancam Ibey, karena sekarang dia benar-benar penasaran. Dia juga baru sadar temannya itu selalu menginap malamnya, dan kembali besok harinya. Tapi, koper dan barangnya yang lain masih di kamar Ibey.

Udah kayak kosan aja.

"Iya iyaaaa, lo nih demanding amat sih! Yaudah oke, gue cerita." kata Mads akhirnya. Ibey tersenyum puas sambil mengangguk.

"Nah, gitu dong."

"Tapi, gue ke toilet dulu ya."

"Buset, udah nervous segala?" ledek Ibey.
"Diem deeeeh!' kata Mads, setengah merajuk. Ibey hanya tertawa sambil meraih ponselnya yang barusan berbunyi.

Wicked Games [Lanjutan Di Karyakarsa]Opowieści tętniące życiem. Odkryj je teraz