12

4.9K 533 17
                                    

Age Play:

When one person takes on an older role and one person takes on a youngerrole

-----

Padahal sebenernya Ibey gak ada janji ketemu siapa-siapa juga.

Ini hari Minggu. Kania, temannya yang dokter, ya sedang sibuk jadwal jaga di rumah sakit. Binar di Bali, Mads juga tinggal di Bandung, walaupun dia memang sesekali ada di Jakarta. Tapi dari Kamis kemarin, dia bahkan ada di Labuan Bajo dan baru kembali besok.

Tapi ya, daripada Ibey di apartemen juga, kan? Mendingan dia pergi ke luar aja sekalian.

Dan malah bertemu Mbak Mitch di mall.

Awalnya Ibey ragu sih untuk nyamperin, karena Mbak Mitch sedang bersama anak satu-satunya, Marvin. Tapi malah dia yan diteriakin duluan sama Marvin, yang ternyata melihatnya waktu mau kabur.

"Otibeeeey!"

Beberapa orang bahkan sampai menoleh, sementara Marvin melambai-lambai ke arahnya. Mbak Mitch dan Marvin berdiri di depan toko es krim, dan karena Ibey tidak mungkin kabur lagi, jadi dia berjalan ke arah bos nya.

Marvin, anak laki-laki berusia lima tahun itu, memang memanggilnya Otibey. Harusnya aunty Ibey, tapi dia kesulitan menyebut di awal-awal perkenalan – dan memang suka menyingkat-nyingkat.

Maminya saja, dipanggil Mamitch.

"Hi Mbak. Hi Marvin!" kata Ibey ceria ke arah anak kecil menggemaskan ini.

"Mami sama Otibey duduk disana, Marvin pesan, okay? Ini uangnya." Kata Mbak Mitch, melepaskan pegangan tangannya dari anaknya, untuk mengambil dua lembar seratus ribuan dari dompet dan menyerahkan ke Marvin. Anak itu langsung mengatakan "Okay Mami." Dan berjalan mengantri di belakang seorang pria di depan kasir. Ibey sendiri berjalan ke area kursi dan meja, dan duduk dengan Mbak Mitch.

"Lo sama siapa?"

"Sendiri Mbak. Tadinya mau belanja ke bawah, tapi gue sambil liat-liat dulu."

"Tumben?"

"Eh?"

"Biasanya kalau keluar selalu sama orang lain kan?"

Ibey tertawa. Bosnya cukup tau dirinya memang.

"Gue baru balik, trus pas nyampe apartemen baru ngeh ada beberapa barang yang abis, jadi yaudah sekalian aja keluar lagi." Kata Ibey, yang memang bahkan belum mengganti pakaiannya.

"Lo pulang dari Bali hari ini?"

"Iya. Kan kemaren gue approval lo buat extend sampe Minggu?"

Mbak Mitch sedikit kaget, tapi kemudian mengangguk.

Agak aneh, soalnya dia bukan tipe pelupa.

"Oh iya, bener. So, how was it?"

"Great. Film nya cukup sukses sih kalau menurut gue. Well mungkin karena premiere ya. Tapi Sabtu kemaren, gue liat-liat dari anak-anak yang ke bisokop dan ngeliat beberapa laporan, kayaknya menjanjikan."

Mbak Mitch mengangguk setuju.

"Gue sih lumayan yakin kalau yang pegang Xave. Kalau Timo, baru gue ga yakin."

Xave, atau Xaverius Raka Anggoro, adalah sepupu Timo. Dan memang lebih baik soal bisnis dibanding Timo. Gak heran dia dikasi kepercayaan lebih sama keluarga.

"Speaking of the devil, I guess I should let you know that I've heard the rumor."

"Rumor apa Mbak?"

Wicked Games [Lanjutan Di Karyakarsa]Where stories live. Discover now