9.

5.9K 461 5
                                    

Sadist:

A person who enjoys or becomes sexually aroused by inflicting pain or humiliationon someone else.

-----

Ya udah pasti Ibey lebih memilih untuk menjilati jari-jari Timo daripada pria ini tiba-tiba memutar haluan mobil ke entah mana itu yang Ibey tidak familiar sama sekali, dan melakukan entah apa yang dia mau. God forbid!

"You really are a good girl today, you know that?" kata Timo ketika dia memasukkan jari manis dari tangan kirinya, ke mulut Ibey. Ibey sendiri hanya mendelik ke arahnya.

"Ada di bawah jok aku nih." Kata Timo akhirnya, dan Ibey langsung menarik kepalanya dengan cepat, dan jari Timo keluar dengan sedikit basah.

"Mau ambil sendiri?'

"And you will make me ended up giving you a blowjob, yakan?"

Dan Timo tertawa kencang.

"Ketebak kamu, Tim!" kata Ibey malas. Pria itu sendiri masih tertawa.

"Aku udah lakuin yang kamu suruh, so please give me my phone." Kata Ibey, mengulurkan tangannya dengan telapak tangan menghadap ke atas.

"Fine, fine. Jangan marah-marah mulu dong kamu."

Tangan yang jari-jarinya tadi dijilati Ibey, sekarang merogoh ke bawah kursi dan menarik pouch tempat tadi Ibey memasukkan ponselnya.

"Coba sekalian liat chat dari Okto dong." Kata Timo waktu Ibey sedang meng-unlock ponselnya. Ibey jadi ikut menarik ponsel Timo dari pouch, dan mendorongkan benda itu ke arah Timo untuk di-unlock dengan jarinya.

"Empat dua tiga, sembilan sembilan nol"

Ibey sedikit kaget, tapi kemudian menekan angka-angka yang jadi password handphone Timo. Tadinya dia kira password-nya tanggal lahir Timo, tapi bukan. Sembilan nol alias sembilan puluh itu bisa jadi tahun lahir sih, tapi siapa? Lagian mana ada bulan tiga sembilan ataupun tanggal empat puluh dua.

Ngapain sih Bey mikirin hal gak penting?

"Namanya Oktovian Ruslan,"

Suara Timo yang mengembalikan kesadaran Ibey, dan membuatnya menekan logo whatsapp yang ada di layar depan. Dan ternyata chat nya malah ada di atas.

Baru banget masuk pesan baru.

Oktovian Ruslan:

bro, gw lupa bgt kita ada meeting jam 11. Gw kayaknya br bs nyampe jam 12an.

Apa lu mau lunch di luar aja?

"Kenapa?'

Ibey memang langsung menoleh ke arah Timo dengan horror.

"Temen kamu lupa jadwal meeting, dan baru bisa ketemu jam 12-an. Dia bahkan ngajakin lunch aja di luar."

"Tuhan emang lagi baik sama aku." Kata Timo, dan Ibey dengan cepat mendelik.

Apa lagi nih di kepala bapak-bapak satu ini?

"Gak, gak! Mending beli baju aku dulu aja kalau gitu, toh masih lowong waktunya."

"Kok jadi kayak kamu yang ngatur? Kan aku yang lagi pake kartu aku."

Ibey gak menjawab, dan hanya berdecak kesal. Dia meletakkan ponsel Timo di atas dashboard.

"Eh tetep liatin maps dong, Bey."

"Orangnya ga ada ini!"

"Berarti halamannya kosong dan kita bisa main di mobil sejam."

Wicked Games [Lanjutan Di Karyakarsa]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang