bonding🔞

13K 578 4
                                    

"Taeyong."
 
 
Jaehyun langsung menarik pinggul Taeyong begitu saat omeganya keluar dari kamar, ia memeluknya dan membenamkan wajahnya pada bahu sempit itu.
 
 
Taeyong berdeham kecil demi berusaha meredakan kecanggungan yang di alaminya. Ia membalas pelukan dan tangannya secara naluriah mengusap punggung kokoh milik alphanya—dengan lembut.
 
 
"I’m sorry.." Jaehyun menghela nafas pelan, ia menarik diri dari pelukan lalu menangkup wajah Taeyong. "Sorry udah bikin lo tertekan dan banyak pikiran, harusnya gue lebih tegas dan harusnya gue—"
 
 
Cup!
 
 
Ucapan Jaehyun terhenti ketika Taeyong mengecup bibirnya singkat, ia cukup terkejut.
 
 
"Jaehyun."
 
 
"I-iya?" jawab Jaehyun dengan terbata.
 
 
Taeyong tersenyum, ia mengusap lembut sebelah pipi Jaehyun. "Apa tawaran lo masih berlaku?"
 
 
“Tawaran?” Jaehyun balik bertanya.
 
 
Taeyong menunduk, ia menggigit bibir bawahnya. Sebenernya banyak banget yang pengen gue ungkapin, tapi
 
"W-won’t you make me your mate?" gumamnya pelan.
 
cuma itu yang keluar dari mulut gue, batin Taeyong.
 
 
"Woah—!" Taeyong memekik nyaring saat merasakan tubuhnya terangkat—Jaehyun menggendongnya ala bridal style dan membawanya masuk kedalam kamar.
 
 
Bruk!
 
 
Jaehyun membanting tubuh mungil omeganya itu ke atas ranjang, lalu mengukungnya.
 
 
“Jaehyun—mphh?!”
 
 
Baru saja Taeyong ingin melayangkan sebuah protes—Jaehyun sudah membungkam bibirnya dengan ciuman.
 
 
Taeyong melenguh begitu bibir tipisnya dilumat dan dihisap dengan penuh nafsu. Ia memejamkan matanya begitu lidah Jaehyun menerobos masuk kedalam mulutnya, melilitkan lidahnya dan saling bertukar saliva.
 
 
Taeyong mencengkram punggung lebar sang alpha, meremat pakaiannya begitu merasa kehabisan nafas. Jaehyun yang seolah paham pun mulai melepas ciumannya dan beralih menciumi pipi, dagu, dan leher omeganya.
 
 
"Ahh—Jaehyun bentar!"
 
 
Jaehyun berhenti, ia berkedip lucu begitu tersadar dari nafsu yang menguasainya. "S-sorry gue kelepasan, lo gapapa?" tanyanya khawatir.
 
 
Hhh—g-gapapa, gue cuma kewalahan? Gue baru pertama kali ngelakuin hal beginian, jadi—hmn?!”
 
 
Jaehyun kembali membungkam bibir Taeyong dengan ciuman menuntut, tampilan berantakan Taeyong membuat libidonya semakin naik. Tanpa melepas tautan bibir, satu tangan Jaehyun bergerak membuka pakaian atasnya dan tangannya yang menganggur menelusup masuk kedalam baju yang dikenakan Taeyong, memainkan puting omeganya yang sudah mencuat dengan begitu tegang. Jarinya mengelus lembut dan sesekali mecubitnya gemas, membuat Taeyong mendesah tertahan dalam ciumannya.
 
 
Setelah Jaehyun berhasil membuka pakaiannya, kemudian ia mulai membuka seluruh pakaian Taeyong hingga omeganya itu benar-benar naked.
 
 
Jaehyun melepas ciuman mereka, matanya menelusuri tubuh indah Taeyong yang belum pernah terjamah oleh siapapun.
 
 
Tanpa memberi jeda, Jaehyun memasukkan kedua jarinya kedalam lubang Taeyong yang sudah basah oleh cairan alaminya dan menggerakkannya dengan cepat.
 
 
"Ah! Nghah!"
 
 
Tubuh Taeyong mengejang, penis mungilnya berkedut seiring jari Jaehyun yang mengobrak-ngabrik rektumnya—menimbulkan suara yang begitu becek dan erotis.
 
 
"You’re so wet, Taeyong."
 
 
Taeyong mendongak, ia mengerang dan mendesah ribut. Tanpa sadar ia menjulurkan lidahnya dengan air liur terus mengalir dari mulutnya yang terbuka.
 
 
"How does it feel?" tanya Jaehyun seraya menatap Taeyong yang begitu kacau.
 
 
Sebuah pekikan kencang keluar dari mulut Taeyong saat Jaehyun memutarkan jarinya didalam sana dengan gerakkan menggunting, langsung mengenai titik manisnya.
 
 
"Ah! Gue—mnh! Hng!"
 
 
Jaehyun meringis, jarinya terjepit sangat kuat didalam sana—Taeyong mengetatkan lubangnya sebagai reflek mengejar pelepasannya.
 
 
Tak lama kemudian, pinggul Taeyong terangkat, penis mungilnya berkedut hebat dan menembakkan begitu banyak cairan kental hingga mengotori dada dan perut rampingnya.
 
 
Jaehyun menyeringai. "Taeyong, did you just cum?" tanyanya seraya mengeluarkan jarinya dari lubang Taeyong yang sudah sangat basah, cairan alaminya mengalir keluar dari sana.
 
 
Taeyong mengatur nafasnya yang terengah, ia masih larut dalam sisa-sisa orgasmenya.
 
 
Jaehyun meneguk ludahnya kasar begitu melihat tampilan Taeyong yang begitu pasrah dibawahnya. Mata besarnya yang sayu dengan wajah yang memerah dan mulut yang sedikit terbuka serta sisa-sisa air mata yang mengalir dari sudut matanya. Sangat menggairahkan.
 
 
"Taeyong.." gumam Jaehyun rendah, libidonya meningkat seketika.
 
 
Jaehyun berlutut, ia membuka celananya dan memperlihatkan langsung penisnya yang sudah begitu tegang.
 
 
Taeyong membelalakkan matanya, ia terkejut dengan ukuran penis alphanya itu. Benar-benar panjang dan besar.
 
 
Jaehyun menjilat bibir atasnya seraya mengurut pelan penisnya agar semakin tegang sempurna. Ia masuk diantara kedua kaki Taeyong, memegang sebelah paha omeganya dan mengarahkan penisnya ke bibir lubang yang berkedut itu. Tanpa aba-aba, Jaehyun langsung melesakkan penis besarnya dalam sekali hentak.
 
 
"JaeAkhh…!"
 
 
Taeyong memekik kencang saat penis Jaehyun menerobos lubang sempitnya, tubuhnya pun bergetar begitu merasakan kepala penis Jaehyun menyentuh langsung rahimnya hingga ke ujung, titik nikmatnya.
 
 
Jaehyun menggeram, lubang Taeyong memijat kuat penisnya didalam sana. Rasanya begitu hangat dan nikmat. "You’re swallowing my knot, Taeyong—hhh.." erangnya rendah.
 
 
"Jae..hahbentar jangan gerak dulu."
 
 
Jaehyun tidak mengindahkan ucapan Taeyong, ia mulai menggerakkan penisnya—menarik mundur pinggulnya perlahan hingga tersisa ujung kepala penisnya saja yang tertanam, lalu mendorongnya dengan kuat dan dalam—sontak membuat Taeyong mendongak dan membusungkan dadanya.
 
 
"Jaehyun—hahh! OH!"
 
 
Taeyong mendesah dan merengek, tubuhnya terhentak-hentak dengan hebat saat Jaehyun menghujam lubangnya begitu cepat dan nikmat. Tubuhnya bergetar hebat setiap kepala penis Jaehyun berhasil mengenai titik manisnya.
 
 
"—Yong, Taeyongh.."
 
 
Taeyong menatap lemah Jaehyun yang begitu bersemangat diatasnya, alphanya itu terlihat sangat menikmati sesi mating nya. Ia meraih tubuh Jaehyun, lalu dipeluk dengan erat.
 
 
"I love u, Jaehyun..I love you." gumam Taeyong pelan seraya menggigit bahu Jaehyun, meredam kenikmatan yang terus-menerus ia terima. Sebentar lagi ia akan sampai pada pelepasannya.
 
 
Jaehyun terkejut begitu mendengar pengakuan Taeyong. Ia menggeram, taring alphanya muncul dan langsung menangkup kepala omeganya. Jaehyun menelusupkan wajahnya diperpotongan leher belakang Taeyong, ia kecup lembut sebelum mengigit leher omeganya itu dengan kuat.
 
 
"AKHH—JAEHYUN!"
 
 
Taeyong menjerit kesakitan, tapi Jaehyun tidak menghentikan kegiatan bonding nya dan terus menghujam lubang omeganya. Ia menekan penisnya begitu dalam saat pelepasannya tiba, mengeluarkan cairan cintanya didalam rahim Taeyong.
 
 
Taeyong pun menyusul setelahnya. Ia sampai pada pelepasannya dengan cairan miliknya yang menyembur dan mengotori tubuh mereka berdua.
 
 
Mereka mengatur nafas yang terengah-engah, saling bertatapan lalu kembali berciuman dengan lembut dan penuh perasaan.
 
 
"I love u too, Taeyong."
 
 
Kemudian mereka melanjutkan sesi bercintanya lagi, hingga mereka benar-benar kelelahan.
  
  
  
  
 
——————————————
 
Ps. makasih buat author tercinta interesteew atas bantuannya :*

I've become Omega [JaeYong AU] ✔जहाँ कहानियाँ रहती हैं। अभी खोजें