di apartemen

15.5K 1.3K 5
                                    

"Sepi amat?" gumam Jaehyun begitu masuk ke apartemen Taeyong, ia berhasil mendapatkan passwordnya dari pacar temannya itu.

Mata Jaehyun menelurusi seluruh sudut ruangan. "Taeyong? Lo dimana?" tanyanya dengan nada yang sedikit tinggi.

Dikamar kali ya? —pikir Jaehyun.
 
 
Ada sebuah pintu ruangan dengan coretan gambar kartun berwarna kuning, berbentuk kotak dan berlubang yang menyerupai sebuah sponge—berhasil menarik perhatian Jaehyun, ia lantas mendekatinya. "Ini kamarnya?" tanyanya pada diri sendiri.

Jaehyun meneguk ludahnya kasar. "Taeyong, gue masuk." ujarnya seraya memegang knop pintu itu.
 
 
Ceklek
 
 
"Tae—"

Jaehyun spontan menutup mulutnya saat pheromone Taeyong menyeruak begitu tajam di indera penciumannya.

"Wah gila—pheromone nya kuat banget!" gumam Jaehyun.

Kepala Jaehyun terasa pening, taring alphanya muncul—tubuhnya bereaksi kuat pada bau pheromone Taeyong. Ia melihat ke arah kasur, disana ada gumpalan besar bergerak gelisah dibalik selimut.

Itu Taeyong.

Jaehyun memejamkan matanya, ia menggigit bibir bawahnya hingga berdarah—rasa ingin menandai Taeyong muncul saat itu juga.

Shit, ini gawat. —batin Jaehyun.

Jaehyun menggeleng keras, ia membuka matanya lalu beranjak mendekati kasur. "Taeyong?"

Gumpalan itu terlihat menegang begitu mendengar suara bariton milik Jaehyun.

"Taeyong, ini gue Jaehyun." suaranya terdengar memberat.

Kepala Taeyong muncul dibalik selimut. "J-jaehyun? Ugh—kenapa lo disini? Ten mana?" lirihnya lemah.

Jaehyun menggeram pelan begitu melihat mata bulat Taeyong yang terlihat sayu. "Gue disuruh Ten kesini bawa suppressant, ayo diminum dulu."

Taeyong menatap Jaehyun, kemudian matanya fokus ke sudut bibir Jaehyun yang terluka. "Bibir lo kena—"

Jaehyun dengan cepat menyodorkan suppressant dan segelas air yang ia dapat di nakas. "Cepet minum, Taeyong."

Taeyong tersentak, tubuhnya meremang begitu mendengar alpha tone milik Jaehyun. "O-okay.." cicitnya pelan, ia pun menurut dan langsung meminumnya.

Setelahnya, Jaehyun membaringkan Taeyong perlahan dan menarik selimut—menyelimuti tubuh omeganya itu.

Nafas Taeyong mulai teratur, pheromone miliknya perlahan memudar—obatnya bereaksi.

Jaehyun bernafas sedikit lega. "Udah mendingan?" tanyanya.

Taeyong hanya menggumam, ia lelah dan mulai memejamkan matanya perlahan—efek samping suppressant itu membuatnya ngantuk.

Jaehyun mengusap puncak kepala Taeyong lembut hingga Taeyong terbuai dan membuatnya terlelap.
 
 
"Istirahat, Taeyong."

I've become Omega [JaeYong AU] ✔Where stories live. Discover now