12. Dynamite

455 55 5
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.













***







Taehyung terbangun tepat pada pukul enam pagi. Kedua matanya memiliki kantung yang cukup tebal. Kepalanya terasa begitu nyeri, lantas Taehyung meraih bungkusan aspirin untuk meredakannya yang selalu tersedia di atas nakas. Meminumnya disertai dengan segelas air putih.

Pandangannya kosong, hanya menatap lurus ke arah jendela raksasa yang tidak tertutupi tirai dengan sempurna. Tampak matahari yang mulai menampakan diri ke peraduannya, kemudian Taehyung tersentum sekilas. Matanya melirik ke arah sebelahnya. Hanya ada kekosongan disana. Tidak ada Jungkook seperti hari kemarin. Lelaki manisnya pergi entah kemana dan Taehyung nyaris kalap semalam memukuli Park Jimin jika saja tidak ada Yoongi yang menahan.


Ya, si keparat Park Jimin yang dengan entengnya berkata jika Jungkook pasti kembali setelah membiarkannya pergi begitu saja.


Jeon Jungkook itu adalah harta paling berharga bagi Taehyung. Cinta? Tidak. Taehyung tidak berpikir sampai sejauh itu. Dia hanya butuh sosok pemuda Jeon yang pernah membuat hatinya merasakan apa itu kasih sayang di kala sepi melandanya waktu kecil. Tapi bukan berarti Taehyung tak memiliki perasaan pada Jungkook. Karena dia nyaris gila begitu kehilangan kabar dari si manis beberapa waktu silam, bahkan Taehyung pernah mengacak-ngacak Busan demi mendapatkan kembali manisnya yang hilang. Dan akhirnya setelah penantian yang cukup panjang, tanpa sebuah rencana keduanya dipertemukan kembali. Dalam sebuah situasi agak serius yang mampu membuat tempramen sosok penguasa teruji. Beruntung Namjoon menyelidiki latar belakang para FBI keparat yang berusaha mengacau itu. Hingga Taehyung menemukan kembali hartanya yang telah lama hilang.



"Ah, aku merindukannya." Taehyung bergumam sendu. Kemudian dia bangkit dari ranjangnya, melangkah mendekat ke arah jendela raksasa itu. "Jungkook, kembalilah."






••





Pukul delapan pagi.


Jungkook mengenakan seragam lengkapnya memasuki area gedung FBI. Sembari menebar senyum ramah, Jungkook mencari keberadaan dimana Seokjin dan Chrissy. Dia ingin membahas suatu hal yang cukup serius.

"Jin hyung," ucapnya begitu menemukan Seokjin berada di arena tembak.

Lantas Seokjin menyunggingkan senyum lebarnya, "Wah kau kemana saja?" balasnya kemudian.

"Aku ingin meminta bantuanmu, hyung." Jungkook berucap dengan raut seriusnya. Membuat Seokjin mengernyit bingung sebelum akhirnya memutuskan untuk meletakan senapannya.

"Ada apa?"

"Ayo kita selidiki kasus kematian Kim Taeyong lagi," jawabnya dengan yakin.

Lantas Seokjin hanya menampilkan ekspresi seakan tidak terkejut, memilih mengangguk sekilas sembari menyunggingkan senyum apatisnya. "Kenapa?"

PSYCO •tkTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang