Prolog

287 32 15
                                    


"Calvin, minggir! Nanti kena petasan!" Seorang perempuan teriak begitu kencang saat seorang pria bernama Calvin menyalakan api pada ujung benda yang dipegang oleh si perempuan itu.

"Angel, ini kembang api bukan petasan. Nggak bakal meledak cuman nyala-nyala aja kok." Jeanne, namanya. Dia mengerucutkan bibirnya dan kembali memasang wajah panik.

"AWAS, JANGAN GITU IH TAKUT TAU!" Calvin melihat wajah panik temannya, dia tertawa dan berniat untuk menjahili Calvin.

"Hayo, hayo! Duar!" Jeanne membanting lidi kembang api yang belum dinyalakan oleh Calvin, dia berbalik badan dan melipat tangan.

"Serah!" Calvin melotot panik lalu menarik badan Jeanne untuk berbalik menghadapnya dan menangkup wajah cantik dari Jeanne. Dia tersenyum, menimbulkan satu lubang dipipi kirinya. Jeanne yang menyadari betapa manisnya wajah Calvin pun salah tingkah dibuatnya.

"Apa sih!"

"Jangan marah dong."

"Calvin nya nakal."

"Iya, nggak nakal lagi kok."

"Bohong ah!"

"Emang gue pernah bohong?"

"Enggak."

"Yaudah, jangan marah lagi. Bentar lagi udah mau jam dua belas nih, emangnya lo nggak penasaran sama hadiah dari gue?" Jeanne mengerutkan keningnya untuk mengingat hadiah apa yang Calvin janjikan.

"Emang hadiahnya apa?"

"Nanti juga tau."

"Kok rahasia?"

"Kalau nggak rahasia, nggak surprise dong?"

"Calvin kebanyakan kejutan."

"Apapun, biar Angel seneng."

"Bucin!"

"Bucinin siapa?" Calvin menatap Jeanne dengan jahilnya.

"Bucinin Kendall Jenner, huu!" Jeanne memajukan bibirnya dan Calvin terlihat gemas dibuatnya.

"Emang nggak boleh? Angel juga suka bucinin Chanyeol EXO kok."

"Hih, dasar." Calvin ketawa, lagi. Kemudian, dia melihat jam yang melingkar ditangan kirinya.

"Satu menit lagi." Calvin menyalakan korek api untuk menyalakan kembang api yang tadi Jeanne banting.

"Iya, satu menit lagi tahun baru!" Kembang api itu menyala, dengan hati-hati, Calvin memberi kembang api yang tadi dinyalakannya ke Jeanne dan diambil oleh Jeanne.

"Dua ribu delapan belas, semoga besok Jeanne langsung dapet pacar!" Jeanne menggerakkan kembang apinya, Calvin tersenyum penuh arti menatap Jeanne.

Bentar lagi, Angel.

Semua orang disekitar mereka berteriak menghitung mundur, menunggu tahun yang baru.

"Lima."

"Empat."

"Tiga." Seseorang menepuk bahu Calvin dan memberi barang yang Calvin pesan. Calvin pun menerima barang itu dan memasang jempolnya, Jeanne yang disebelah kanan Calvin, untungnya nggak menyadari itu. Seseorang itu langsung meninggalkan Calvin bersama Jeanne.

"Dua." Jeanne mengangkat kembang apinya, seolah-olah itu adalah sebuah petasan. Tentunya, dia mengikuti beberapa orang yang ada disampingnya. Bedanya, beberapa orang itu memegang petasan dan Jeanne memegang kembang api.

"Satu!" Suara terompet dan suara petasan memenuhi tempat itu, mereka juga berteriak mengucapkan selamat tahun baru. Namun Jeanne yang tadinya ingin berteriak, harus mendelik terkejut saat melihat tulisan i love you dari petasan yang diledakan oleh beberapa orang disekitarnya tepat diatas langit. Dia juga melihat banner yang panjang, dipegang oleh beberapa orang dihadapannya bertuliskan nama panjangnya. Jeanne mengerutkan keningnya dan menengok kesamping untuk bertanya apa yang barusan terjadi ke Calvin.

Dan dia harus semakin terkejut saat Calvin berlutut dihadapannya, membawa se-bucket bunga yang diganti dengan chicken nugget yang Jeanne yakini itu untuknya.

"Will you be my girlfriend?"

***

QUINTESSENTIALМесто, где живут истории. Откройте их для себя