"AKU SEPERTINYA HAMIL ANAK LAN WANGJI!"
"........."
Keheningan.
Burung di luar berhenti berkicau. Danau berhenti beriak. Jiang Cheng membeku seperti patung batu. Roulan menatap Rulli dengan mulut menganga. A-Yi spontan menutupi telinga bayinya.
A-Li hanya menghela napas dan bergumam, "Aku tahu ini akan terjadi."
Wei Ying, di sisi lain, menatap Rulli dengan tatapan kosong. Pipinya gemetar bibirnya terbuka. Suara kecil keluar dari tenggorokannya, "Ah..."
Dan kemudian, seperti dalam adegan drama kolosal paling tragis, "AAAAAAAAAAAAAAAAAAHHH—"
THUD!
Wei Wuxian, sang legendaris Yiling Laozu, pengendali hantu, pembasmi roh jahat, mantan pahlawan perang, pria yang pernah hidup kembali dari kematian. Pingsan di lantai, tepat di depan cucu pertamanya.
•
📍Spesial Chapter : Lan Wangji x Jiang Rulli📍
•
Jiang Cheng berdiri tegak seperti raja neraka yang baru saja dibangunkan dari tidur 300 tahun, Sandu menjerit-jerit di tangannya, memuntahkan aura ungu kehitaman yang membuat seluruh bangunan bergetar. Papan lantai retak halus, lampion-lampion berayun, dan udara di aula terasa seperti ditarik oleh amarah seorang ayah yang baru mengetahui "kebodohan generasi muda".
"KAU. LAN. WANGJI."
Setiap kata jatuh seperti palu eksekusi. Seekor burung gagak di luar langsung jatuh pingsan. Tekanan itu membuat siapa pun yang melihat ingin sujud minta ampun kecuali Lan Wangji.
Lan Wangji, Hanguang-jun yang biasanya berjalan bak patung dewa penuh wibawa kini berlutut, benar-benar terpuruk, lututnya bahkan sedikit berdarah karena jatuh terlalu cepat saat Jiang Cheng tadi menendangnya masuk aula. Rambutnya oh, rambut panjang kebanggaannya hilang sebelah seperti korban perang, separuh mulus elegan, separuh lagi terbakar, koyak, dan berdiri seperti rumput disambar petir.
Di pipinya ada goresan panjang, entah akibat dicakar atau tergores Sandu. Jubahnya kusut, robek kecil di bahu. Tapi tatapan emasnya tetap teguh, menahan rasa sakit seperti seseorang yang telah memutuskan bahwa penderitaan ini pantas diterima.
Beruntungnya Zidian sudah diwariskan ke A-Li, jika tidak entah apa yang akan terjadi dengan wajah tampannya. Tapi, itu pantas untuk dia terima mengingat apa yang sudah dia lalukan.
Sementara Rulli sudah tidak berada di aula karena Jiang Cheng langsung menyeretnya pergi begitu pengakuannya saat Wei Ying pingsan. Rulli sempat meronta, menendang, bahkan mencoba mencengkeram pintu, namun tetap tidak mampu melawan tenaga A-Niangnya. Ia dikunci di kamarnya dengan jimat penyegel yang menutup rapat, meninggalkannya duduk di ranjang sambil mendengus kesal dari balik pintu.
Di aula, Wei Ying baru saja siuman dari pingsannya. Masih pusing dan bingung, ia melihat Lan Wangji berlutut dengan wajah penuh rasa bersalah. Menyadari apa yang sedang terjadi, ia menarik napas panjang, melangkah ke depan, dan menatap Lan Wangji dengan aura pemusuhan yang kental.
Wei Ying memegangi kepalanya keras-keras seperti hendak mencabut rambut sendiri. "Kau TIDAK BELAJAR dari masa lalu, ya, Lan Zhan?! Aku sudah bilang SUDAH BILANG!JANGAN SENTUH ANAKKU!"
Lan Wangji mengangkat wajah perlahan. Gerakannya pelan, hormat, bahkan sedikit gemetar. Bukan karena takut tapi karena rasa bersalah yang dalam.
YOU ARE READING
BL | LOST : Between Revenge, Love and Home (Complete 2025) ✓
FanfictionCrack Pair AU : Wei Wuxian x Jiang Cheng | Brother-lost | Slow Burn Family-romance Satu memilih cinta, satu memilih diam. Di antara dendam dan penyesalan, lahirlah sebuah kehidupan yang tak pernah diminta. Wei Ying berusaha menebus kesalahan yang b...
