18. Elegi hati

6.7K 1.2K 1.4K
                                    

Rose tuh yang paling akhir join di tim relawan. Jadi, dia dapat jadwal penerbangan yang berbeda dengan yang lain. Tadinya Yosef kekeh mau beliin tiket yang jamnya sama dengan penerbangannya dengan anggota lain. Butuh waktu hampir satu jam Rose untuk menolak Yosef secara halus bahwa dia tidak begitu perlu satu pesawat sama tim yang lain.

Alhasil sekarang Rose sendirian. Ia menelusuri awak kabin untuk mencari nomor kursinya. Rose duduk di sebelah lelaki yang cukup tinggi, yang sedang memasukkan tas ranselnya ke dalam kabin.

"Permisi..." Lelaki itu sedikit menggeser tubuhnya tanpa melirik Rose sedikit pun. Rose duduk di kursi paling pinggir di sebelah jendela.

Rose langsung merenggangkan sekujur tubuhnya ketika ia duduk di kursi. Walaupun hanya seminggu, nggak sangka ternyata bakalan sepegel ini.

"Kak Rose?"

Rose sontak menolek ke lelaki yang memanggilnya. Rose menutup mulutnya tidak percaya dan tertawa melihat lelaki itu.

"Demi Tuhan kenapa bisa ketemu disini?! Nathan, apa kabar lo anjiiiiiir?????" Rose langsung memeluk Nathan erat selayaknya anak kecil karena Rose menepuk-nepuk kepala Nathan pelan

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Demi Tuhan kenapa bisa ketemu disini?! Nathan, apa kabar lo anjiiiiiir?????" Rose langsung memeluk Nathan erat selayaknya anak kecil karena Rose menepuk-nepuk kepala Nathan pelan.

"Gue dimutasi dari rumah sakit cabang Gorontalo ke Jakarta, Kak. Heheheh." Balas Nathan malu-malu.

"Rumah sakit apa? Soalnya rumah sakit tempat gue kerja sekarang ada banyak cabangnya di Indonesia."

"Rumah sakit Pandoras."

Rose berubah jadi antusias dan menjawabnya, "ITU MAH TEMPAT GUE KERJA."

Rose masih nggak percaya. Ia menatap Nathan benar-benar dengan mata berbinar. Sedangkan Nathan cuma cengengesan, masih sama seperti dia waktu dulu.

"Pihak rumah sakit pas tau gue baru lulus, mereka langsung cabut gue dan kasih ke Pandoras Jakarta. Katanya ada pasien VVIP yang bakal menjalani operasi besar, dan gue dibutuhin disana." Jelas Nathan.

"Pasien VVIP yang mana ya? Kayaknya gue tau nih. Soalnya ada pasien VVIP yang bakal menjalani operasi besar di Pandoras Jakarta."

"Rektor salah satu universitas besar yang inves besar-besaran di rumah sakit Pandoras, katanya. Gue cuma denger-denger doang."

Rose masih ingat bagaimana Nathan sewaktu jaman bimbel kedokteran sama dia. Dulu, Nathan tuh bener-bener definisi talkless.

Biasanya guru yang ngejelasin, murid yang ngantuk. Tapi ini kebalik. Justru Rose yang ngantuk karena Nathan sama sekali tidak berbicara. Nathan sama sekali tidak aktif. Ia hanya manggut-manggut mengerti dan mengerjakan soal yang Rose berikan.

Sampai akhirnya ditanya, kenapa Nathan begitu diam selama Rose mengajar? Jawabannya adalah, "saya lulusan STM kak." Rose bingung tujuh keliling. Apa hubungannya sama lulusan STM? Oh ternyata, karena Nathan sama sekali nggak mendapatkan dasar pelajaran biologi selama SMA jadi Nathan harus fokus banget.

Zodiac mateWhere stories live. Discover now