BAB 9: Injury

3.7K 501 120
                                    

COVER BARU UNTUK PERAYAAN TELAH 1,6K PEMBACA😭😭Lebay ya? Hahaha maaf ya

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

COVER BARU UNTUK PERAYAAN TELAH 1,6K PEMBACA😭😭
Lebay ya? Hahaha maaf ya. Aku itu emang paling seneng kalau tulisan udah cetak 1k pembaca. Nominalnya memang kecil dibandingkan dengan penulis lain. Tapi jika kita lihat ke bawah. Masih ada yang jauh dari kita.

😭😭☺😭😭
TERIMA KASIH UNTUK KALIAN YANG SELALU ADA DI CERITA INI DAN SELALU NYEMPETIN BUAT KOMEN💜💜
I LOVE YOU SO MUCH!

Oh iya cover ini buatan temen aku loh bagus kan😭 nadnadtoday

JANGAN LUPA VOTE DAN KOMEN. TEMBUS 100 BOLEH LAH🤣🤣🤣

💜
💜
💜

Adakah diantara kalian yang ingin hidup miskin?

Terlahir dari keluarga kelas bawah seperti Seona.

Tidak bukan?

Seona tidak pernah meminta kepada Tuhan untuk lahir di rahim yang salah. Tidak. Lebih tepatnya di kehidupan yang terasa tidak adil baginya. Masa kecilnya tidak suram, malah bisa dikatakan sebagai masa kecil yang paling beruntung.

Tumbuh di ladang yang tidak terlalu subur juga tidak terlalu gersang, standar saja. Tetapi ai terpaksa pindah ke ladang yang gersang, hanya untuk melindungi martabat dan kekuasaan.

Dia sudah kenal Jungkook sejak kecil. Anak laki-laki itu sering main bersamanya, Seona selalu ingat setiap detik anak laki-laki itu mencium kedua pipinya. Malah terkadang memeluknya.

Tetapi zaman merebut semuanya, ia mengubah Jungkook menjadi sosok yang seperti saat ini. Seperti tidak pernah mengenal Seona, gadis cantik yang selalu menjadi pujaan Jungkook.

Hujan sudah berhenti.

Menyisakan gendangan air dan tetesan sisa hujan yang masih ada di permukaan. Seona memutuskan untuk segera kembali ke rumah. Ia sudah jauh lebih tenang dari sebelumnya.

"Ya Tuhan Nona Seona... anda dari mana saja?" Bibi Han yang membukakan pintu langsung terlihat terkejut saat menyadari jika yang datang adalah nyonya rumah.

Yang sejak tadi sulit dihubungi.

"Anda terluka?" Bibi Han menyentuh beberapa luka lembap di wajah Seona, ia sedikit meringis kala melihat luka sobek di bibir perempuan itu.

"Apa yang terjadi? Anda mendapatkan tindakan asusila? Ini tidak bisa dibiarkan, aku akan menelepon tuan besar untuk menyelesaikan semuanya."

Bibi Han seperti kalap sekali. Tuan besar yang ia maksud adalah kakek Ryu. Semua pembantu memang memanggil kakek tua itu dengan sebutan tuan besar.

"Tidak perlu, aku baik-baik saja." Seona menahan tangan Bibi Han yang hendak menelepon ke rumah utama.

Seona melepas tudung jaket yang ia pakai. Luka-luka itu semakin terlihat, apalagi dengan rambut Seona yang terlihat sedikit basah. Bibi Han menarik napasnya begitu berat, ingin rasanya ia menanyakan banyak hal.

REMORSE ; [j.jk]✔ (TELAH TERBIT)Where stories live. Discover now