1/11

20.6K 3.3K 587
                                    

" Lo mau kemana? Masuk." Titah Mark yang berdiri bersandar pada pintu mobilnya.

" Gue pulang bareng Bang Kenzy."

" Bang Kenzy bilang ada urusan. Dia minta tolong gue buat ngasih lo tebengan."

Senna mengangguk setuju, ia masuk ke mobil begitu juga Mark ikut masuk ke dalam mobil. Jika Senna itu Rara mungkin Mark akan membukakan pintu mobil dan menutupnya seperti gentlemen. Tapi ini Senna bukan Rara jadi terima saja.

Senna mengenakan seatbeltnya lalu memilih memejamkan matanya. Percuma saja mengajak Mark bicara yang ada ia seperti berbicara sendiri menghadap tembok alias tidak akan jawaban sebagai timbal balik.

" Mba Inah gak bisa dateng, cucunya demam. Lo mau makan dulu?"

" Kalau laper biar gue masak sendiri."

" Tapi sekarang gue laper."

" Gue masakin aja. Sekalian buat bang Kenzy juga."

" Mau belanja?"

" Iya." Senna berbicara tanpa melihat ke arah Mark, ia justru menatap keluar jendela kaca mobil.

Mereka berdua pergi ke supermarket untuk membeli bahan makanan. Meskipun Senna pembawaannya dingin tapi dia mahir mengolah makanan. Awalnya ia belajar masak untuk Mark tapi entah kenapa sekarang Mark akan mencoba masakannya malah rasanya Senna tak bersemangat seperti dulu.

" Biar gue aja." Mark mengambil alih keranjang belanjaan dorong dari tangan Senna.

Mark mengikuti kemana Senna berjalan, ia kawatir melihat Senna yang masih berjalan pincang karena ulahnya yang menyuruh Senna turun dari mobil saat berangkat ke sekolah.

" Kaki lo gimana?"

" Baik-baik aja."

" Siapa yang bikin lo kaya gini?"

" Jatoh."

" Lo marah sama gue?"

Senna menatap Mark tajam, " Bukannya itu yang lo mau?"

" Makanya jangan banyak musuh. Bersikap yang baik di pergaulan lo."

Senna tak memperdulikan ucapan Mark, ia masih memilih bahan makanan yang akan dia masak.

Di perjalanan pulang dari supermarket pun Senna masih saja diam. Berulang kali orang di sekitar Senna memintanya untuk menyerah akan perasaannya pada Mark. Tapi Senna bersikeras mempertahankannya.

" Panggil kalau udah beres." Mark naik ke atas menuju kamarnya. Sedangkan Senna mempersiapkan bahan untuk mulai memasak.

Mark membaringkan tubuhnya di tempat tidur, " Ternyata gak enak di cuekin. Dan harusnya gue tetep bersikap gak perduli."

Ponsel Mark berdering.

" Kenapa Ra?"

" Mark... tolong.. hiks."

" Kamu kenapa?!"

" Mamah..."

" Aku kesana sekarang."

Mark berlari keluar dari kamarnya, " Gue pergi bentar. Tutup terus kunci pintu yang bener sebelum bang Kenzy dateng."

Senna menghampiri Mark, " Siapa tau lo butuh."

BROKEN X MARK LEE ( TERBIT) Where stories live. Discover now