Raksa mengangguk, lalu menatap Gayatri yang nampak berbeda saat ini. Raksa juga agak berpikir sebelum akhirnya angkat bicara lagi. "boleh pinjam gawaimu?"

"Buat apa?" tanya Gayatri yang mengerutkan dahinya dalam.

"Foto."

"Foto?" Raksa mengangguk, lalu Gayatri menyerahkan gawainya yang sudah ia buka ke beranda. Raksa pun menerima gawai Gayatri itu dengan senang hati.

"Sini deketan." Ucap Raksa yang sudah membuka aplikasi kamera di gawai Gayatri. Gayatri lantas mengerutkan dahinya semakin dalam.

"Swafoto?" Raksa mengangguk, lalu menarik Gayatri agar mendekat dan Raksa langsung mengambil gambar bersama Gayatri. Wajah mereka sangat aneh sehingga Raksa mengerutkan dahinya ketika melihat hasilnya.

"Ini jelek. Ayo coba lagi. Lo senyum ya?"

Sedangkan Gayatri hanya bisa melongo melihat sikap Raksa yang tak biasanya itu. Laki-laki itu bahkan mengabaikan beberapa tatapan orang yang penasaran dengan mereka.

"Ayo cepet senyum. Gigi gue nanti keburu kering." Ujar Raksa yang langsung membuat Gayatri mendekat dan tersenyum ke arah kamera gawai.
Raksa tersenyum melihat hasilnya yang tak buruk-buruk amat itu. Lantas laki-laki tersebut mengembalikan gawainya ke Gayatri kembali.

"Simpan ya, buat kenang-kenangan." Ujar laki-laki itu.

"Gue duluan-

"Ya Allah gue lupa. Jaket lo masih di gue. Sorry gue lupa bawa." Ujar Raksa agak sedikit sungkan dengan Gayatri karena selalu lupa mengembalikan jaketnya.

"Ya nggak apa-apa. Kapan-kapan kalau ketemu gue aja." Sahut Gayatri.

DersikOnde histórias criam vida. Descubra agora