#4 : House of Death

1.7K 274 78
                                    

Happy reading :)



Mereka tiba di Apartement sekitar pukul 5 pagi. Setibanya mereka di sana, mereka langsung tidur dan baru terbangun pukul 12 siang. Iya semuanya kecuali Yoongi. Dia masih berada di alam mimpi. Untungnya kali ini Yoongi tidak bermimpi apapun seperti malam sebelumnya, jadinya tidurnya cukup nyenyak. Sementara yang lainnya sedang bersantai dan membersihkan diri. Seokjin juga sudah membuat beberapa masakan untuk mereka makan siang. Karena mereka tidak sempat makan pagi, jadi makan siang kali ini dia memasak banyak.

Sekarang waktu sudah menunjukkan pukul 1 siang. Yoongi juga sudah bangun, meski harus dipaksa dulu baru dia bangun dan mereka juga sudah makan. Lima adik mereka juga tidak ada kelas siang, makanya mereka ikut kumpul di Apartement kakak mereka.

Kali ini memiliki sebuah aturan baru yaitu sebelum mereka berangkat untuk melakukan penyelidikkan, mereka berkumpul dulu untuk membahas yang semalam belum dibahas.

"Gue mulai duluan." Ucap Jungkook

"Kalian inget kan ruangan kelas 2A? diruangan itu ada sebuah kalender. Dibawah kalender itu ada sebuah lubang kecil yang mengarah ke kelas 2B. Nah waktu gue melihat ke dalam kelas 2B, gue melihat seluruh ruangan itu dipenuhi cahaya merah yang temaram. Lalu terdengar suara musik tradisional dan ada seorang yeoja yang menari tarian tradisional dengan keadaan telanjang. Gue kaget waktu yeoja itu menatap kearah gue dan langsung berdiri. Setelah gue kembali melihat dilubang kecil itu, ternyata gelap. Gue nggak ngerti kenapa dia menarikan tarian tradisional Korea dengan keadaan telanjang. Bukankah itu termasuk penghinaan?" Tanya Jungkook

"Tapi bisa jadi yeoja itu dibully lalu dipaksa melakukannya. Sekolah yang kita datengin itu juga pernah terjadi pembullyan. Hal itu dibuktikan adanya surat gue dan Yoongi temukan di dalam sebuah lemari yang ada diruangan kepala sekolah." Ucap Jimin sambil menyerahkan surat yang dia dapet

"Kalian boleh membenciku. Kalian boleh mememakiku sepuas kalian. Tapi aku mohon, jangan lukai adikku. Kalian boleh melakukan apapun padaku tapi jangan adikku. Bahkan jika kalian menginginkan kematianku, maka aku akan siap mati demi kalian. Tapi sekali lagi aku mohon, setelah kematianku perlakukanlah adikku dengan baik." Baca Taehyung pada surat itu

"Jelas banget ini sih namanya pembullyan. Gue kasihan dengan mereka yang menjadi korban bullying. Nggak mikir apa kalau mereka mendapatkan perlakuan yang sama bagaimana? Belum tentu mereka yang membully lebih kuat dari yang dibully." Ucap Beomgyu kesal mendengarnya

"Belum tentu juga mereka yang membully lebih baik dari yang dibully." Sahut Taehyun

"Tapi kenapa surat ini berada di lemari kepala sekolah?" Tanya Yeonjun bingung

"Kalau menurut gue sih orang yang membully itu dilindungi oleh pihak sekolah. Makanya dia menyembunyikan kertas itu. Entah dia anak kepala sekolah atau dia anak pemilik sekolah tersebut." Sahut Taehyung

"Masuk akal juga. Mungkin itulah kenapa pembullyan disekolah itu seperti dibebaskan, karena keluarga mereka adalah orang-orang penting dalam pembangunan sekolah tersebut." Sahut Hoseok

"Ini seperti hukum rimba. Yang berkuasa yang menang dan yang lemah yang kalah." Sahut Namjoon

"Bahkan hukum itu masih ada sampai sekarang dan tidak berubah. Jadi wajar aja pembullyan itu terjadi dari dulu sampai sekarang." Sahut Yoongi

"Tapi kita juga tidak bisa memastikan apakah benar yeoja itu benar-benar dibully dan dipaksa melakukannya atau memang ada hal lainnya. Bisa saja surat yang Jimin hyung dan Yoongi hyung temukan itu orangnya berbeda." Sahut Yeonjun

"Yeonjun benar. Kita tidak tahu seberapa banyak orang yang dibully disekolah itu dulunya. Bahkan di dalam salah satu bilik yang ada ditoilet wanita juga ada semacam kata-kata penghinaan untuk seseorang." Sahut Namjoon

Detektif Bangtan : The Ghost City ✖ BTS Ft TXT [BOOK 3] [ ✔ ]Where stories live. Discover now