•2• SEDIH (REVISI)

47.3K 3.5K 474
                                    

HAPPY READING

Malam telah tiba, Dara sedang mengerjakan tugas dengan di alasi karpet yang ada di kamarnya ralat bukan kamar tapi lebih tepatnya gudang yang Dara ubah menjadi kamar yang layak dipakai. Karena Riri dan Irawan tidak memperbolehkan Dara tidur di kamar melainkan di gudang. Dara pun hanya mengikuti apa yang dikatakan orang tuanya. Sungguh kejam.

Sungguh Dara sangat lelah. Kegiatan hari ini sangat padat. Di sekolah Dara mengikuti ekstrakurikuler tambahan sampai pukul lima sore lalu menemani Tiara membeli obat untuk ibunya tak sampai di situ saja sampai di rumah Dara di suruh mencuci pakaian, mengepel, masak, dan membersihkan kamar mandi sampai berakhir malam ini.

"Akhirnya beres juga," gumam Dara lalu membereskan kembali alat tulisnya dan menyimpannya di meja kecil.

Ting!

Mendengar suara notifikasi dari ponselnya, Dara langsung mengambil dan membuka aplikasi WhatsApp. Ternyata itu adalah pesan dari Andra.

Andra
Besok ke kelas gue.

Me
Ada apa?

Andra
Kerjain PR gue. Gue males.

Me
Siap😉

Dara sudah terbiasa dengan Andra yang selalu menyuruhnya mengerjakan PR walaupun itu perilaku yang salah namun karena cinta Dara terpaksa melakukan itu. Karena cinta. Cinta itu buta.

****

Siang ini Dara sedang berada di perpustakaan bersama Kanya untuk membaca buku di waktu jam istirahat. Pergi ke perpustakaan adalah hal yang di lakukan Dara bila ia tidak punya uang untuk membeli makanan di kantin.

"Dara, rumah kamu di daerah mana?" tanya Kanya yang duduk berhadapan dengan Dara.

Dara yang tadinya fokus membaca buku lalu mendongak menatap Kanya, "Di perumahan Melati Indah,"jawab Dara seraya tersenyum.

"Ohh begitu. Boleh mungkin kapan kapan aku main ke rumah kamu," ucap Kanya basa basi.

Dara terkekeh, "Boleh boleh aja."

"Oh iya, Dar, kemarin aku lihat kamu lho."

"Dimana?" tanya heran.

"Di sekitaran Cafe Dream. Kalau nggak salah sih agak malam. Aku tuh sebenernya mau nyamperin kamu tapi mamih udah nelpon mulu jadi aku buru-buru," jelas Kanya.

"Ohh iya kemarin aku baru pulang kerja," sahut Dara.

"Kamu kerja di Cafe itu?" tanya Kanya teliti.

"Iya."

"Ihh kok kamu nggak bilang. Aku kadang kadang suka pergi nongkrong di sana sih. Ehh tapi maaf ya kalau aku lancang. Kenapa kamu kerja di Cafe itu?" tanya Kanya hati hati takutnya pertanyaannya membuat Dara risih.

"Iya lumayan aja buat nambah nambah uang jajan," jelas Dara.

Kanya mengangguk paham, "Iya juga sih lebih enak punya uang lebih apalagi hasil sendiri."

"Padahal aku nggak yakin. Pasti ada sesuatu yang Dara sembunyikan," gumam Kanya dalam hati.

Di tempat lain ....

Andra saat ini sedang duduk termenung di bangkunya. Hari ini tampaknya ia tak mood untuk pergi ke kantin ataupun untuk sekedar bercanda gurau dengan para sahabatnya.

"Lo kenapa?" Okky bertanya sambil menatap bingung Andra yang duduk di sampingnya.

Andra menoleh dan berkata, "Nggak apa apa."

Promise [REVISI]Where stories live. Discover now