02

831 113 17
                                    

"Trouble is you."

*****

Jangan terkejut :''v
Akupun sendiri terkejut kenapa bisa lancar dalam menulis cerita Alean 😂😂

Happy reading.

Selamat jatuh cinta.

*****

"Tidak." Kata Alean tegas.

"Aku akan membersihkan rumahmu. Membuatkan makanan untukmu. Mempersiapkan pakaianmu. Menguras kolam renang, membersihkan kaca. Bahkan jika atap rumahmu bocor, aku bisa memperbaikinya. Apapun akan aku lakukan." Kekeuh Laura pada Alean.

'Membenarkan atap yang bocor? Gadis ini sedang melawak sepertinya." Gerutu Alean dalam hati.

Laura memperlihatkan wajah sungguh-sungguh memohon. Walaupun pada akhirnya tetap sia-sia.

Bagaimana mungkin Alean menyetujui hal segila itu. Dia tidak akan mau melakukanya.
A

palagi jika Ibu Negara tahu sudah pasti dia akan di kubur hidup-hidup olehnya.

"Termasuk menghangatkan ranjangku?" Tanya Alean santai. Menatap lekat mata coklat milik Laura yang kini mulai membulat sempurna.

"A..apa?"

"See. Kamu tidak bisa melakukan yang itu kan? Dengar aku adalah pria dewasa. Mana mungkin aku membiarkan seorang gadis muda tinggal di rumahku. Itu tindakan konyol. Apa kau kehilangan akal saat meminta hal itu? Setidaknya jangan terlihat begitu murah. Harga dirimu berada dimana?" Cerocos Alean panjang lebar. Mengeluarkan kata-kata yang cukup menusuk ke dalam hati.

Mencoba agar gadis di hadapannya ini mengerti, bahwa apa yang dia lakukan sekarang adalah salah. Sebab ini adalah pilihan terakhirnya. Dia memang pria brengsek, tapi tidak sebrengsek itu jika berurusan dengan gadis yang masih cukup muda.

"Aku sangat sadar. Lagipula itu salah satu cara agar Paman tertarik padaku."

"Aku bukan Pamanmu!" Sergah Alean tidak terima. "Sampai kapanpun aku tidak akan tertarik padamu, jadi menyerah saja."

Laura mengerucutkan bibirnya kedepan, seolah tidak terima atas ucapan Alean barusan. Ayolah, Laura bahkan belum mencobanya. Bagaimana bisa pria tua di hadapannya ini mengatakan bahwa selamanya dia tidak akan tertarik padanya.

"Kau akan tertarik padaku." Ucap Laura percaya diri.

"Tidak."

"Iya,"

"Tidak akan pernah."

"Pasti akan terjadi." Balas Laura tidak mau kalah.

Alean menghembuskan nafas kasar.

"Kau membuang waktuku, sekarang cepat pulang kerumahmu. Ibumu nanti mencari anak perempuannya ini." Alean mencoba mengusir Laura secara halus.

"Dia tidak akan mencariku, karena ibu selalu mengawasiku."

Alean menatap Laura bingung, mencari tahu maksud ucapan dari gadis di hadapannya.

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Aug 02, 2020 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

A SINFUL DESIREWhere stories live. Discover now