sehari tanpa lelembut

870 130 35
                                    

"Hee, nanti malem ke festival makanan mau gak?"

Si manis yang masih bergelung di dalam selimut lantas menoleh, memandangi Yunseong yang tengah duduk di pinggir kasur sofa? Sofa kasur? Ah itulah.

"Festival?? Makanan?! Ya maulah ya kali enggak!" Ujarnya antusias bahkan langsung melepaskan selimut yang membungkus tubuhnya.

Selimut, bukan kain jarik.

Yunseong terkekeh kecil lalu mengusap surai hitam lebat Minhee, menatap si manis tepat di matanya.

"Kalo mau lo harus...," Yunseong menggantungkan kalimatnya, membuat tanda tanya imajiner keluar dari kepala Minhee.

"Harus apa?"

"Harus peluk dong? Daritadi pagi kakak gak dipeluk, padahal biasanya lo kalo denger suara pintu kebuka aja langsung ngacir nyamperin." Rajuknya, bibirnya maju beberapa milimeter.

Minhee terkekeh, tangannya memeluk pinggang si tampan yang sekarang sudah berpindah posisi kehadapannya. Sementara si tampan terkekeh geli dalam hati.

Pokoknya modus dulu, ketauan atau gak urusan belakangan. Itu motto hidup Hwang Yunseong.

"Lucu banget sih? Yang kakak kelas tuh kak Yunseong apa Minhee?"

"Ya Hwang Yunseong dong, Kang Minhee jadi adik kelasnya Yunseong aja."

"Kenapa?" Tanya Minhee penasaran, tangannya hendak melepaskan pelukannya pada Yunseong namun ditahan oleh Yunseong.

"Biar Yunseong yang jagain Minhee, biar gaada yang nyakitin Minhee, biar gaada yang macem-macem sama Minhee soalnya Minhee punya bodyguard kayak Hwang Yunseong. Si ketua osis."

Minhee memasukkan segala printilan sekolahnya kedalam tas, Eunsang selaku seatmate ambis Minhee menggaruk kepalanya

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Minhee memasukkan segala printilan sekolahnya kedalam tas, Eunsang selaku seatmate ambis Minhee menggaruk kepalanya. Minhee gak pernah se-excited ini pas jam pulang sekolah, kata dia lebih baik nginap di sekolah daripada harus balik kerumah dan masuk kedalam kamarnya.

Hantu disana gak jinak, jahil banget katanya.

"Minhee, mau kemana? Kok sumringah banget kayak dapet doorprize mobil?" Tanya Eunsang.

Minhee mengerjap, lalu tersenyum bodoh, "hehehe, nanti malem mau ke festival makanan sama kak Yunseong. Makanya semangat mau pulang."

Binaran keluar dari mata Eunsang, kemudian menyatukan kedua tangannya di depan wajahnya memberi gelagat memohon pada si tinggi berwajah manis.

"Hee please kalo ada macaron please beliin eunsaaaang! Eunsang ganti deh uangnya, Minhee bawa pas besok sekolah juga gapapa tapi macaronnya masukin ke kulkas," ia menjelaskan, seakan-akan Minhee udah setuju beliin, "ya Minhee ya? Minhee baik banget deh sumpah."

Minhee mengetuk-ngetuk dagunya, sok-sokan berpikir cuma untuk melihat ekspresi lucu Eunsang, "hmmm, gimana yaaaa?"

"Minheeeee." rengek Eunsang, membuat Minhee mengeluarkan tawa kuat sabil menepuk pelan pundak lelaki itu.

Sixth Sense • hwangmini✔Where stories live. Discover now