"Woi, ikut!" Seru Jeno

"Enak aja si Haechan. Woi, Chan!" Seru Jaemin pula menyusul teman - temannya.


Yuta yang melihat Taeyong terdiam menatap ceweknya yang dibawa oleh bocah - bocah itu pun langsung terkekeh geli dan menepuk pundak Taeyong pelan.

"Emang bener - bener," jeda Yuta,

"Kelakuan lo ke Lisa kemarin sama sekarang beda." Jelasnya singkat.

"Gak nyangka gue lo begini sekarang, Yong, Yong."

"Gue kira lo homo sapiens." Lanjut Yuta membuat Taeyong menoyornya.

"Monyet kau." Umpat Taeyong.







Tak butuh waktu lama, Taeyong menyusul Lisa yang tengah berfoto dengan mural bikinan Haechan, pastinya bersama pembikinnya pula.

"Sa," panggil Taeyong.

"Hmm?"

"Mau ikut?" Tanya Taeyong.

"Kemana?"

Taeyong hanya bisa menghela napas ketika tahu bahwa Lisa membalas perkataanya walau matanya masih tertuju pada kamera yang ada ditangan Jaemin saat ini.

"Lihat mural bikinan aku?" Tanya Taeyong kembali.

Lisa pun langsung melihat Taeyong, "kemarin aja aku ajak kamu gak mau, sekarang pas lagi lihat muralnya Haechan malah kamu yang mau ajak aku kabur. Gak mau ah!"

"Loh?" Bingung Taeyong.

Sontak Taeyong menatap Yuta yang kini berada disebelahnya. Sahabatnya itu hanya bisa menahan tawa.

"Beneran gak mau? Aku mau kesana sama Yuta lho," tawar Taeyong.

"Ya udah kamu kesana aja, aku disini bareng Haechan, Jaemin sama Jeno." Jelas Lisa.

"Ikut foto dong!" Seru Jeno lalu mendekati Lisa.

Bahkan cowok itu juga merangkul pundak Lisa membuat Taeyong membulatkan mata.

"Jen–"

"Udah biarin, Yong." Potong Yuta sambil kembali menepuk pundak Taeyong.

"Yuk, kesana."

Dan disitu Taeyong hanya bisa pasrah.



Akhirnya, Taeyong pun pergi ketempat muralnya dengan Yuta, dan tanpa Lisa.

Taeyong ingin kembali kesana karena ia ingin membuat kembali satu mural.

"Kali ini, mau bikin mural apa lo?" Tanya Yuta.

Cowok itu penasaran karena Taeyong hanya fokus ke ponselnya bahkan baru saja ketika mereka sampai.

Dan ketika Yuta melihat satu foto yang ada digaleri Taeyong, Yuta pun menatap Taeyong tak percaya.

Namun Taeyong tak peduli. Dirinya hanya sedang berusaha untuk mencocokkan foto itu dengan tembok besar berwarna krem polos didepannya.


"Lo mau gambar ini?" Tanya Yuta untuk memastikan.

Taeyong menjawabnya dengan anggukan.

Yuta menggeleng pelan, "iya dah, serah lo."

Setelahnya, Taeyong hanya terkekeh.


Jika Taeyong pikir lagi,

Tak membawa Lisa kesini ada untungnya juga.

Hehe.











💫🏤💫

Oke, segini dulu untuk Chapter kali ini!

Mohon maaf bila masih ada kesalahan kata atau pun hal lainnya, karena YooFeels juga manusia~

Jadi gimana? Suka gak sih sama ceritanya?

Jujur, YooFeels gak berani janji nih.

Takut besoknya lagi ternyata ada tugas yang lebih - lebih berat.

Jadi YooFeels cuma bisa minta maaf kalau YooFeels jarang update gini.

Maaf ya kawan ku 😭




DON'T FORGET TO VOTE + COMMENT OKAY!

Karena klik tombol bintang dibawah itu tidak sesusah membuat cerita!

SEE YOU IN THE NEXT CHAPTER!





FANFICTION STORY
-Y-

ᏟᏒᎪᏃᎽ ᎶᎥᏒᏞ [͏y͏o͏n͏g͏l͏i͏c͏e] ✔Donde viven las historias. Descúbrelo ahora