Chapter 1 : The Lovers

9 1 0
                                    



Mullbery Hills , 2049

12:01

"Mau dengar sebuah kisah?" kata seorang wanita yang nampak jelas bahwa ia merupakan salah satu pasien di rumah sakit jiwa itu kepada beberapa perawat yang sedang mendorong kursi rodanya, dengan ramah salah satu perawat tersenyum sambil berkata.

"Ah tentu saja saya tidak pernah bosan mendengar cerita ibu.Tapi sebelum ibu bercerita ayo kita lakukan beberapa pemeriksaan setelah selesai saya akan mendengarkan cerita ibu" kata perawat itu.

Kursi roda putih itu memasukki sebuah ruangan putih berukuran 10x15 dengan peralatan medis canggih yang terdapat di dalamnya. Dalam 10 tahun belakangan ini manusia mencapai kemajuan teknologi yang tak main-main, bahkan mereka sudah bisa menciptakan sebuah kapsul scanning  tubuh yang tentunya bisa lebih mudah mengetahui suatu penyakit yang diidap seseorang juga penemuan besar seperti obat kanker dan juga impant berbagai organ buatan seperti jantung, hati , ginjal bahkan sebuah chip pembantu otak untuk orang yang sudah lumpuh total

Chip ini berfungsi sebagai jembatan antara otak dan tubuh agar otak bisa memberikan perintah sesuai yang kita inginkan dan nanti chip ini yang berperan sebagain si 'pelayan' akan menyebarkan perintah tersebut ke seluruh tubuh.

Konsepnya sama seperti seorang waiter yang mengantarkan gelas-gelas minuman dari meja bar menuju meja pelanggan.

Di ruang putih itu beberapa kabel transparant dengan diameter 2,3cm yang tersambung pada sebuah layar besar mulai di tempelkan di beberapa area kepala wanita yang tadi berada di atas kursi roda, kini ia sudah duduk diatas kursi layaknya seseorang yang hendak menonton film.

Dokter mulai membaca laporan medis wanita itu kemudian mengambil obat bius dan menakarnya berdasarkan dosis yang bisa diterima tubuh pasiennya. Tak lama setelah wanita itu terkena efek obat bius layar besarnya mulai menyala.


      >>>>

New York City , 2037

Terlihat Alesh yang sedang berjalan keluar gudang tempat kerjanya membawa beberapa berkas lama dari gudang tersebut sesuai permintaan seniornya Svetlana. Tumpukkan berkas-berkas itu begitu tinggi dan membuat Alesh agak susah untuk melihat sesuatu di depannya. Ia sengaja membawanya sekaligus banyak agar tak perlu bulak balik dari kantor ke gudang tersebut.

Hari ini udara sediikit dingin membuat Alesh harus memakai shall yang sedikit menghambat pekerjaanya. Tiba-tiba sebuah tubuh kekar jatuh menimpa dirinya , membuat tumpukkan berkas itu berhamburan dan beberapa kertasnya berterbangan tertiup angin yang berhembus.

Pria itu buru-buru bangkit kemudian menarik shall milik Alesh dan pergi sambil menutupi mukanya berlari , sontak Alesh mengejarnya karna mengambil shall pemberian dari ibunya. Ia berlari sambil memanggil-manggil pria itu.

'Hey tuan! Kembalikan shall saya!" Teriak Alesh terus mengejar pria itu 

Kejar-kejaran mereka sampai di sebuah pasar yang ramai, pria itu yang lari tunggang-langgang bak di kejar gerombolan hantu yang siap menyerangnyya membuat pasar menjadi kacau dan banyak barang dagangan para penjual berantakan bahkan hancur. Karna pasar yang begitu ribut kemudian beberapa pihak keamanan dengan seragam serba hitam mulai muncul dari belakang dan ikut mengejar pria itu.

Alesh berpikir untuk memperlambat larinya karna mengira bisa meminta tolong mereka untuk sekalian meminta pria itu mengembalikkan shall pemberian ibunya itu. Tapi Alesh salah. Seorang dari kelompok itu malah menembaknya yang untungnya meleset dan hanya menggores lengan kanannya. Alesh yang mulai menyadari suasana yang mulai tidak kondusif mulai berlari bak dialah yang di kejar oleh pihak keamanan tersebut.

If the World was EndingWhere stories live. Discover now