Heaven?

300 34 16
                                    

"Eommaaaaaaa!!!" teriakan gadis berseragam itu memecah suasana sesaat setelah sebuah ledakan hebat terjadi dalam hitungan detik di depan matanya, asap hitam pekat dan kobaran api yang membumbung menambah kelam perjalanan mereka.

Tangis pelajar itu pecah seketika, Lee Chaeryeong segera menepikan mobilnya di pinggir jalan agak jauh dari mobil yang sudah terbakar itu.

Baru saja Chaeryeong menepi, bahkan mobilnya pun belum berhenti dengan sempurna, gadis bernama Shin Yuna itu sudah membuka pintu mobil dengan terburu dan segera berlari ke arah mobil yang dimana di dalamnya ada seorang ibu yang dicintainya.

Lee Chaeryeong yang melihat pemandangan itu langsung ikut turun setelah memastikan mobilnya sudah berhenti, dia segera berlari mengejar adik sahabatnya itu, "Yuna-ya.. berhenti.. jangan mendekati mobil itu.." teriak polisi muda itu masih berlari mengejar gadis di depannya.

Gadis itu tidak berhenti, dia terus berlari mendekati kobaran api dengan tangisnya yang semakin menjadi, Chaeryeong menambah kecepatan larinya, hingga akhirnya dia berhasil menyergap gadis itu dalam pelukannya.

"Yuna-ya... berhenti.." ucap Chaeryeong masih memeluk Yuna erat, gadis itu berontak dalam pelukan gadis polisi itu, dia masih mencoba untuk berlari mendekati mobil ibunya, Chaeryeong terus menahan Yuna dengan seluruh tenaga yang dimilikinya, meski tenaga gadis itu pun juga tidak kalah kuatnya untuk bisa lepas dari pelukannya.

"Eonni.. eomma disana, Yuna harus menolong eomma.." ucap gadis itu dalam tangisnya.

"Yuna-ya.." Chaeryeong masih memeluk Yuna erat, dia tidak sampai hati jika dirinya harus mengatakan kalau kemungkinan ibunya masih bisa diselamatkan itu tidak ada jika melihat dahsyatnya ledakan yang terjadi tadi.

"Eonni.. tolong eomma... jebal..." ucap Yuna berbalik menghadap gadis polisi itu, ia menatap mata Chaeryeong penuh harap masih dalam tangis histerisnya kemudian memeluk Chaeryeong dalam kepasrahannya.

***

Suara sirine mobil polisi dan ambulance mulai ramai di lokasi kejadian, lokasi dimana telah terjadi sebuah peristiwa yang mengejutkan semua pengguna jalan raya tersebut.

Beruntung mobil yang dikendarai Chaeryeong saat pengejaran tadi berada jauh dari jarak aman sumber ledakan, sehingga mobil yang mereka tumpangi itu tidak terkena imbas dari tekanan gelombang ledakan supersonik tersebut.

Lokasi terlihat sangat kacau, terlihat jelas kalau ledakan yang terjadi sebelumnya telah mengacak-acak tempat kejadian perkara. Ada tiga mobil yang sudah terbalik tidak jauh dari mobil yang terbakar yang menjadi sumber ledakan, sementara dalam radius yang agak jauh, kaca-kaca mobil dan kaca-kaca toko yang berjejer di pinggir jalan itu pecah seketika, belum diketahui ada berapa banyak korban terluka akibat dari ledakan itu.

Polisi muda itu telah memanggil teman-temannya beberapa saat setelah ledakan itu terjadi. Dirinya tidak bisa mengamankan tempat kejadian perkara, gadis polisi itu tengah sibuk menenangkan seorang gadis di sampingnya yang merupakan anak dari si korban ledakan itu.

Gadis berseragam itu masih terisak dalam pelukan polisi disampingnya, dia tidak siap dan tidak pernah akan siap menerima kenyataan bahwa dia harus kehilangan ibu yang dicintainya.

Polisi muda itu memahami gadis pelajar disampingnya, tidak akan ada orang yang siap menerima kenyataan pahit seperti itu, menyaksikan ledakan itu dengan mata kepalanya sendiri, ditambah dengan keadaan kakak satu-satunya yang kini masih dalam keadaan koma.

"Ryujin." batin Lee Chaeryeong langsung mengingat Ryujin dan Yeji yang sedang berada di rumah sakit. Chaeryeong ingin memastikan keadaan disana baik-baik saja. Namun Chaeryeong tidak bisa meninggalkan Yuna begitu saja, kemudian Chaeryeong segera mengambil ponselnya dan segera mengirim pesan kepada seseorang.

The Perfect ScarsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang