Kajima

285 41 0
                                    

Shin Ryujin POV
Matahari terbenam sore ini sangat indah dan cantik, aku dan Yeji eonni kini tengah menikmati pemandangan yang luar biasa ini dari dalam mobilnya. Rasanya sudah lama sekali aku tidak melihat suasana seindah dan sehangat ini. Suasananya sangat menenangkan dan membuat hati ini merasa nyaman.

Yeji eonni masih sibuk dengan kemudinya, namun sesekali ia tetap menikmati pemandangan alam itu dan sesekali juga tersenyum ke arahku. Senyum eonniku ini sangat menawan sekaligus cantik dalam waktu bersamaan, saat dia tersenyum mata sipitnya akan semakin tenggelam dan sangat menggemaskan.

Yeji eonni tiga tahun lebih tua dariku. Ya, dia seusia dengan So Hee eonni. Yeji eonni adalah seorang yang bisa segalanya, dia bisa menjadi seorang kakak, teman, sahabat. Dia memiliki semuanya, wajah cantiknya, kepintarannya, dan kebaikan hatinya, Yeji eonni terlihat sangat sempurna sebagai seorang gadis seusianya. Namun dibalik sikap dewasanya itu, sebenarnya Yeji eonni terkadang terlihat seperti anak kecil. Bahkan dia bisa lebih terlihat anak kecil dibandingkan aku yang lebih muda darinya. Namun bukan karena itu semua aku merasa nyaman di dekatnya, aku sangat nyaman dengannya karena dia adalah seorang yang luar biasa tulus kepada siapapun.

Lihat saja sekarang!! Di tengah kelelahannya mengurus semua pekerjaannya, dia tetap bersikeras untuk mengantarku pulang

¡Ay! Esta imagen no sigue nuestras pautas de contenido. Para continuar la publicación, intente quitarla o subir otra.

Lihat saja sekarang!! Di tengah kelelahannya mengurus semua pekerjaannya, dia tetap bersikeras untuk mengantarku pulang. Ya, hari ini aku ke studio 99 memang tidak membawa motor kesayanganku.

"Ryu, ada yang nggak beres sama mobil gue." suara Yeji eonni yang sedikit panik mengejutkanku yang sedang menikmati pemandangan petang ini.

"Eoh?! nggak beres gimana maksudnya eonni?" tanyaku membenarkan posisi duduk.

"Remnya nggak berfungsi." ucapnya dengan raut wajah yang mulai menegang.

"Mwo?! Jigeum eottokhae, eonni?!" tanyaku mulai ikut terbawa panik.

Yeji eonni tidak menjawab, ia terlihat berfikir seperti sedang mencari solusi terbaik untuk kami berdua, dan tak lama dia berkata lagi.

"Ryuddaeng, cuma ada 2 cara. Kita tetap di mobil ini lalu kita nabrakin diri ke sesuatu di jalan supaya mobil ini bisa berhenti, atau kita berdua lompat sama-sama dari mobil."

"Eoh?! eonni.. gue nggak mau lompat, resikonya sangat besar buat kita.

"Oke, kalau begitu gue akan benturkan mobil ini biar berhenti."

"Eonni chakkaman, jangan langsung dibenturkan. Lo coba kurangi giginya dulu, rem tangan lo masih berfungsi kan. Setau gue itu bisa memperlambat laju mobil, dan kaki lo jangan injak gas lagi."

"Oke.." sahut Yeji mengikuti arahan Ryujin. Yeji mulai mengurangi gigi mobilnya perlahan, meski dengan hentakan yang sedikit mengejutkan, namun cara itu berhasil membuat laju mobil mereka mulai sedikit berkurang kecepatannya secara bertahap.

"Eonni, coba lo injak berkali-kali remnya, siapa tau berfungsi." ucap Ryujin lagi, dan Yeji sedang berusaha menginjak pedal remnya berkali-kali sesuai arahan Ryujin.

The Perfect ScarsDonde viven las historias. Descúbrelo ahora