Hwang Yeji, saranghae..

199 22 10
                                    

"Halo, selamat malam teman-teman wartawan dan awak media lainnya. Terima kasih sudah berkumpul disini di aula rumah sakit ini untuk mendengarkan tentang penjelasan secara langsung mengenai sebuah kasus besar yang pastinya sangat mengejutkan warga korea terutama dalam bidang entertainment di negara kita." sang moderator membuka pembicaraan dalam konferensi pers yang sedang diadakan di sebuah ruangan yang sengaja di pinjam oleh kepolisian dan pihak dari studio 99.

Suasana malam itu sudah ramai sekali oleh para awak media yang sudah tidak sabar ingin mengetahui peristiwa apa yang sebenarnya terjadi beberapa waktu belakangan ini, barisan kamera sudah berdiri berjajar rapi lengkap dengan tripod yang menopang alat perekam gambar itu, dan kilatan blitz kamera para wartawan konstan berkelap kelip tanpa henti ke arah muka meja panjang yang sudah diatur sedemikian rupa.

Di belakang meja yang memanjang itu sudah terduduk seorang putri bungsu keluarga Shin yang sudah diapit oleh Chaeryeong sebagai polisi pendamping, dan Choi Jisu yang mewakili Studio 99 mewakili Hwang Yeji untuk memberikan pernyataan yang akurat tentang peristiwa penembakan itu.

"Langsung saja untuk teman-teman pers silahkan bertanya, sudah hadir di hadapan kita tiga orang terpercaya yang merupakan narasumber yang akan memberikan jawaban secara akurat atas kasus yang tengah terjadi belakangan ini." sambung sang moderator tanpa basa basi mempersilahkan para wartawan menggunakan waktu konferensi pers ini dengan sebaik-baiknya.

Dan acara pun dimulai, satu per satu para awak media bertanya segala hal tentang penembakan Yeji dan Ryujin malam itu, hingga apa keterkaitannya CEO Jeon dengan kematian Sohee dan tuan Shin beberapa tahun yang lalu, dan bom mobil yang menewaskan nyonya Shin beberapa waktu lalu. Segala macam pertanyaan apa, kenapa, kapan, dimana dan siapa, saling bergantian di jawab oleh Shin Yuna, Lee Chaeryeong, dan Choi Jisu di sepanjang acara itu berlangsung.

***

"Ryujin-ie

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Ryujin-ie.." panggil seorang gadis dari seberang jalan itu, gadis itu tampak sedang melambaikan tangannya dengan senyum merekah khas yang dimilikinya, matanya semakin tenggelam semakin manambah indah lukisan cantik Sang Maha Kuasa atas senyum di wajah gadis bernama Hwang Yeji itu.

Ryujin tersenyum ketika ia menoleh ke arah suara yang memanggilnya tadi, ia melihat pemandangan yang sangat menyejukan hatinya. Senyumnya melebar menatap setiap gerak gerik gadis di seberang jalan itu.

"Perfect girl." celetuk Ryujin kala itu masih di atas motor kesayangannya.

Gadis di seberang jalan itu memberi tanda dengan jarinya bahwa dia akan menyebrang jalan untuk menghampiri Ryujin. Namun dengan sigap Ryujin memberi peringatan juga kepada gadis itu dengan tangannya seolah ia ingin gadis itu tetap di tempatnya. Dan benar saja, Ryujin segera menurunkan standar motornya lalu ia turun dari kuda besinya itu. Dan tanpa basa basi gadis berjaket kulit itu langsung berjalan menyebrangi jalan itu untuk menjemput seorang gadis yang masih tersenyum lebar berdiri dengan setia di seberang jalan tersebut.

The Perfect ScarsWhere stories live. Discover now