35. Something Hidden

Start from the beginning
                                    

"Oh...elang?"

Annika menatap elang yang tiba-tiba mendarat dipundakku, ini milik siapa?

"Dia memiliki surat..."

Annika menunjuk sebuah pita surat yang terikat disana, kulepas pita itu dan membacanya.

"Ini milik Sienna?"

"SIENNA!"

annika mengambil paksa surat itu dari tanganku, apa segitu rindunya kau dengan gadis oranye itu? Apa-apaan dia setelah menghilang beberapa tahun tanpa Kabar tiba-tiba mengirim surat melalui elang.

Tunggu...

Ini kan bukan elang?

Ini Örn, burung yang hanya hidup dihutan Elfa Secioria. Hutan itu, sekilas ingatanku sedikit terbuka lagi hutan itu jam pasir nya, jangan bilang...

"Annika, aku pergi dulu, aku pikir ayah sedang mencari ku!"

Belum sempat aku mendengar kata-kata perpisahan, aku sudah lebih dulu menghilang dari hadapannya seperti angin.

***

"Kenapa sesulit ini?"

Annika menatap gambar pola keluarga Raihanna yang ia sulam diatas saputangan berwarna biru langit, rencananya ia akan memberikan saputangan ini untuk Yurian, Rennald, dan ayahnya yang akan mengikuti kontes berburu tahun ini, dan belum ada satupun sulaman yang jadi dari tangannya, belum lagi satu saputangan spesial yang sedang ia buat untuk dirinya sendiri.

Jari-jari nya terkadang tertusuk jarum saat menyulam pola sulit milik lambang keluarganya, bahkan Arina mulai kehabisan perban untuk mengobati jari-jari nya itu. Meski begitu, ibunya, Marchionnes Raihanna memuji keterampilan nya dalam menyulam.

"Tapi lambang keluarga ini terlalu susah!!! Tidak kah aku bisa menyulam gambar lain Arina?"

Arina menggeleng kuat, "nona, seorang wanita itu harus menyulam bentuk lambang keluarga nya jika ia belum bertunangan atau memiliki kekasih."

"Tapi ini terlalu sulit!"

"Makanya nona cari pasangan atau tunangan!"

"Aku tidak mau!"

Jika benar-benar ada seseorang yang kusukai maka dia harus bisa menyanyi seperti artis Korea!

Arina berdecih pelan dan menggelengkan kepalanya seperti mengasihi nasib Annika saat ini, entah kenapa nona mudanya ini tidak mau memiliki kekasih padahal usianya adalah usia yang pas untuk memiliki tunangan dan memupuk perasaan cinta yang akan bersemi.

"Hentikan halusinasi mu tentang pria tampan, aku tahu berapa banyak laki-laki yang pernah kau dekati Arina..."

"Nona!"

"Hmm....mari pikirkan baik-baik, aku harus menyulam motif apa untuk sapu tanganku sendiri?"

Lavender? Mawar? Lily? Tulip? Bakung? Dan bunga lainnya?

Lagipula, ia pikir saputangan ungu lavender miliknya akan cocok dengan sesuatu berwarna biru atau putih gading bukan? "Astaga! Ini lebih sulit dari yang kubayangkan! Arinaaa~ kenapa tidak kau saja yang menyulam nya untukku...."

"Nona harus menyulamnya sendiri, agar cinta dan kasih sayang yang anda sulam disaputangannya tersampaikan!"

Arina membayangkan Bagaimana indahnya Annika apabila bertemu dengan seseorang yang dapat membuatnya jatuh cinta, selama ini ia hanya bisa melihat surat lamaran yang Annika bakar dipekarangan mansion bersama sampah tak berguna lainnya, bahkan buket bunga pemberian para bangsawan akan dia berikan pada kuda bernama nox miliknya nanti.

The Vermilion Primrose [END]Where stories live. Discover now