guess what?

41 4 0
                                    










🌚Good night🌝

















May i share one of my inspiration to my readers? Ok let's see then













At 11 years old, she has a precocious talent for a sport that will make its Olympic debut in Tokyo next summer. She is ranked third in the world for women in the “park” discipline : “At first I mostly learned from YouTube,” she says. “I said to my dad ‘please, please, please teach me’ and he told me a little. But if I want to learn a trick I’ll just search it online and study about it myself.”

~Sky Brown~









Conclusion

She just learning trick from yt, she really really used technology in well and ya my vision was inspired by her to learning eng via yt, stay strong and manage your time better as well






















Seharian itu, Tari tak bisa fokus. Pikirannya terbagi dua, dia tidak ingin memikirkan Gio lagi, tapi hatinya berkata lain.

Sekarang waktunya dia pulang sekolah dan sepanjang jalan dia merasa kesal, rindu, gelisah, semua dirasakan.

Tari's POV begin

'Hhh...kesel-kesel, aku kesel ke semuanya.'

Tari's POV end

Tari akhirnya sampai di halte dan duduk disana, karena bus akan sampai setengah jam lagi, dia membaca buku-bukunya. Tari baru sadar, nilai tugasnya hari ini tidak terlalu bagus karena dia tak fokus. Tari pun mengeluh.

Tari mendongakkan kepalanya dan akan melihat ke arah jalanan. Tapi tak disangka-sangka Gio muncul di depannya. Gio lewat bersama teman-temannya dan mereka semua sepertinya pulang dengan sepeda. Waktu berlalu dengan cepat dan mereka semua termasuk Gio sudah berlalu dari penglihatan tari.

...Tari terdiam...

'Dulu aku bisa senang-senang seperti Gio dan yang lain, dulu ada Ayah dan Ibu, berarti sekarang aku nggak bisa senang-senang lagi, eh bukan aku harus bisa menempuh kesenangan itu dengan caraku sendiri.' gumam Tari dalam hati.

Tari beranjak berdiri dan bus pun tiba, Tari masuk ke dalam dan segera mendapat tempat duduk. Tari membuka buku pelajaran tadi pagi dan melihat apa ada yang bisa dikerjakan.

Tari melihat buku sejarahnya dan ada tugas meringkas. Dia pun segera mulai menulis. Beberapa menit sebelum bis sampai halte pemberhentian di dekat rumah Tari, Tari sudah selesai menulis ringkasan.

Tari membereskan buku-bukunya dan mulai bersiap-siap turun. Tari kemudian berdiri dan berjalan menuju arah scanner, dia menunjukkan kartu pelajarnya untuk membayar biaya naik bus tersebut. Tari kemudian keluar dari bus dan turun. Angin sepoi-sepoi menerpanya ketika baru keluar. Dia membenarkan kacamatanya.

   "Nice day, aku harus buktikan ke dia, oh bukan semuanya." gumam Tari.

Dia berjalan ke arah jalan menuju rumahnya dengan percaya diri. Tari tak melepas senyumannya sama sekali. Bahkan Gio yang lewat saat itu di dekat Tari tidak diperdulikan.

   "Hey, anak itu kenapa? senyum-senyum begitu...aneh banget, aku harus jauh-jauh dari dia." kata Gio di samping Tari saat mereka berpapasan.

Tari tak membalas ucapan Gio dan Gio juga tak terlalu perduli. Mereka saling tidak perduli lagi. Apa ini akhir kisah cinta kalian berdua? Hey, apa yang sebeneranya terjadi?

Skip time

Tari sampai ke rumah dan disambut kakaknya. Tari melepas sepatunya dan menaruhnya di atas rak.

   "Tar, kakak mau pergi dulu, Mama udah siepin makanan tadi untuk kitax kalau kamu laper, nanti kamu tinggal ambil di meja makan, oke?" jelas Kak Nana.

   "Iya." jawab Tari singkat sambil tersenyum ke arah kakaknya.

   "Kamu aneh banget si Tar, senyum-senyum gitu, nggak biasanya." tanya Kak Nana heran kepada adiknya.

   "Nggak ada apa-apa, Kak aku mau masuk ke dalam dulu." ucap Tari sambil membawa tas sekolahnya ke kamar.

Nana yang tak ambil pusing dengan hal itu segera menaiki motornya dan bersiap berangkat ke kampus. Tapi baru saja akan keluar dari jalan perumahan tempat dia tinggal. Dia memutar balik arah. Nana kembali menuju rumahnya.

   "Astaga, aku khawatir sama Tari, jangan-jangan dia kenapa-kenapa tadi di sekolahnya." gumam Nana sambil mengendarai motor dengan sedikit ngebut.

Nana akhirnya sampai di halaman rumahnya dan dia segera menuju ke dalam, dia pergi ke arah kamar adiknya.

Braaaak

Suara pintu dibuka dengan keras mengagetkan si empunya kamar alias Tari.

   "Astaga, Kak Nana ngapain balik lagi dan sekarang tiba-tiba dobrak pintu kamar Tari." tanya Tari dengan herannya.

   "Hahh...hah...Kakak kira kamu kenapa-napa, Tar. Kamu sih aneh banget sejak pulang sekolah tadi." begitulah jawaban Kak Nana terhadap pertanyaan adiknya.

   "E-eh emangnya aku kenapa, Kak?" tanya Tari lagi dengan polosnya.

   "Ihh...kamu ini ya! Maksud kakak sejak pulang sekolah tadi, kamu aneh banget, senyum-senyum terus dan setelah itu mukamu datar lagi. Kamu kenapa dek? Kamu bisa cerita ke Kakak kalau ada masalah!" jelas Kak Nana panjang lebar.

   "Tari nggak apa-apa, Kak. Kakak nggak usah khawatir, ya!" jawab Tari.

   "Mmm...apa ada hubungannya sama cowok yang kam-," ucapan Kak Nana terpotong oleh Tari

   "Udahlah Kak, jangan bahas dia, sekarang Tari mau fokus belajar, jadi kakak jangan sebut itu lagi, oke!" jawab an Tari membuat kakaknya terdiam.

   "Hmm...maafin Kakak ya? Okelah kalau gitu, Tari yang rajin belajarnya, Kakak mau berangkat dulu." kata Kak Nana setelah beberapa menit.

   "Iya Kak, hati-hati!" pesan Tari kepada Kakaknya yang sudah beranjak keluar dari kamarnya.

Tari kemudian melihat kembali ke buku yang ada di depannya. Tari mulai fokus belajar lagi.

Tari's POV begin

'Nggak ada yang namanya Gio lagi dalam hidupku!' 

Tari's POV end









In the end😆what happened in this chapter? Can you tell me below and to appreciate these stories, may i get ⭐ from you all?











شكرا كثرة












See you on next!💞










You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Oct 20, 2020 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

My Home TownWhere stories live. Discover now