The Ackerman • YeonGyu

part 5

Beomgyu dan Jeongin. Dua prajurit yang sedang berlatih tarung menggunakan pedang panjang merasa ada yang memperhatikan mereka.

Beomgyu pun menoleh dan mendapati kopralnya sedang memandang ke arahnya. Ia sempat memberikan seringaian pada Yeonjun.

"Sial. Kenapa aku ini?" gumam Yeonjun pada dirinya sendiri setelah menerima seringaian manis dari Beomgyu.

Kebiasaannya setiap sebelum dan sepulang berekspedisi di luar dinding tidak luput dari memeriksa dan mengawasi perkembangan Beomgyu.

Sebenarnya itu dilakukan dengan alasan tertentu. Karena setelah Yeonjun bertemu dengan Beomgyu, kopral itu sering mendapat mimpi aneh.

Dalam mimpinya selalu ada Beomgyu dan Yeonjun tak tahu apa artinya. Ini juga sudah hari ke sekian Yeonjun menjenguk Beomgyu dan hasil latihan anak itu.

Calon prajurit Jeongin yang dulu pernah dihajar sampai sekarat oleh Beomgyu kini berbalik menjadi sahabat terbaik anak itu.

"Hyah!" Beomgyu melompat dan berputar di udara, melewati kepala Jeongin yang sedang berusaha menusuknya.

Saat mendarat dengan kakinya di belakang Jeongin, anak itu lalu mejegal langkah Jeongin dan berhasil menjatuhkan lawan berlatih pedangnya itu.

"Kerja bagus Beomgyu-ah!!! Kau boleh istirahat!" seru kopral yang mengawasi pelatihan saat itu, Mark.

Beomgyu terkekeh puas karena lagi-lagi Jeongin tidak bisa mengalahkannya. Kemarin saat berlatih tarung tangan kosong pun Jeongin harus kalah dari sahabatnya itu.

"Jinjja... Kuat sekali kau ini. Apa rahasianya agar bisa kuat sepertimu?" tanya Jeongin. Ia mengeluh sambil menerima uluran tangan Beomgyu yang membantunya berdiri.

"Berlatih dengan tekun. Hanya itu kunci untuk menjadi kuat." jawab Beomgyu. Irit bicara ketika sedang tidak bersama keluarga kerajaan. Tipikal sifat asli klan Ackerman.

Beomgyu berbalik untuk menatap tempat berdiri kopral Yeonjun. Kopral pemimpin Special Operations Squad itu pasti sudah menunggunya sedari tadi.

Hanya punggung Yeonjun yang masih mengenakan seragam Scouting Legion berlambang sayap yang dilihat Beomgyu. Kopral itu berjalan menjauhi tempat pelatihan dan menuju ke suatu tempat. Tempat biasa dia menghabiskan waktu bersama Beomgyu hanya berdua saja.

"Kau terlihat semakin hebat saja. Aku bangga padamu." kata Yeonjun saat melihat Beomgyu sudah berhasil menyusulnya ke tempat yang dimaksud.

Tempat itu adalah sebuah kebun bunga lavender. Tidak ada satupun pohon disana. Hanya hamparan bunga ungu yang menari-nari seiring angin bertiup.

Beomgyu tersenyum karena pujian Yeonjun. Ia ingin memeluk tunangannya itu tetapi selama dua tahun terakhir hubungan mereka tidak berkembang. Masih stuck sebatas atasan dan bawahan.

Namun sebenarnya kegiatan Yeonjun yang tiap fajar dan senja memperhatikan perkembangan latihannya sudah merupakan perkembangan pesat. Beomgyu tidak tahu jika ingatan Yeonjun dihapus sebagian dan yang menghapusnya adalah ayah Yeonjun sendiri.

"Setelah ayah, aku adalah yang terkuat di desa kita di luar dinding sana hyung." Beomgyu duduk di samping Yeonjun dan memeluk lengan kopralnya.

Untuk kegiatan yang satu ini, Yeonjun menerima perlakuan Beomgyu yang begitu manja padanya. Ia membiarkan Beomgyu memeluk lengannya dan menyandarkan kepalanya disana.

"Aku bau keringat dan darah titan seperti biasanya. Kalau tidak tahan biar kulepas jubahku." tawar Yeonjun.

Beomgyu menggeleng. "Tidak papa kopral. Aku suka kopral apa adanya. Terima kasih sudah melindungi kami semua."

Beomgyu mengeratkan pelukannya pada lengan Yeonjun dan semakin mendekat pada yang lebih tua. Perlahan matanya menutup dan mulai terlelap karena kelelahan berlatih tarung seharian.

Sambil menatap sinar matahari yang perlahan meninggalkan dunia, Yeonjun membenarkan posisi Beomgyu untuk tidur di pangkuannya.

"Terima kasih juga padamu, Beomgyu-ah. Kau sudah berjuang keras."

Yeonjun menyibakkan poni Beomgyu untuk mengecup sekilas kening calon prajurit itu.

"Selamat istirahat. Mimpikan aku ya."

🌸

🌸

🌸

tbc

Kepada yang terhormat BigHit, aku butuh asupan momen Yeongyu :')

Jangan lupa vote dan komen untuk support author ( ˘ ³˘)♥