44 - Dating

341 43 5
                                    

Enjoy Be Reading🖤

Jangan Lupa Tinggalkan Jejak🖤

Banyak-Banyak ❣️

------------------------


🐣🐣🐣🐣🐣


Untungnya, kaki Ahra hanya keseleo.

Sehun masih saja cemberut, di ujung sofa sana menatapi Sejong yang telaten merawat luka kekasihnya.

"Kau salah paham bodoh, lagipula aku tidak sengaja memeluknya. Kau lupa yah aku ini hyung kalian berdua!" Sebenarnya Sejong sedang mencoba menjelaskan, tapi malah terkesan lebih galak daripada Sehun yang harusnya marah.

"Tidak harus kau peluk juga si Ahra! Apa harus aku tempelkan kertas pada tubuhnya, dan menuliskan, 'jangan di peluk, punya Oh Sehun.' Oke! Lain kali akan aku lakukan!" Sejong dan Ahra sontak meloloskan tawanya, lucu sekali melihat Sehun yang masih mencebik kesal.

"Yak! Kau pikir aku apa!" Sehun hanya mencibir mendengar protesan Ahra yang ikut kesal.

"Jangan berlebihan Oh Sehun!" Seru Sejong, melihat Sehun benar-benar mencemburuinya.

"Bukannya kalian berdua yang berlebihan? Kau siapa memeluk kekasihku? Dan kau! Choi Ahra, kau lupa kalau sudah memiliki kekasih?" Tapi di sisi lain, melihat Sehun menggerutu seperti ini menyenangkan juga.

"Maafkan aku Oh Sehun, tadi refleksi ototku saja yang bekerja berlebihan." Sejong juga tau dia salah, jadi dia gumamkan kata maaf sebelum benar-benar pergi.

"Tentang pelukan tadi, aku tidak sengaja melakukannya karena aku ingin bodoh!" Jelas Sejong, malah membuat urat-urat di tubuh Sehun mengencang.

"Dan untuk Nona Choi, kenapa senang sekali melukai kaki sendiri? Untung kali ini hanya keseleo." Omel Sejong, dengan kesadaran penuh lekas bergegas sebelum Sehun menggerutu tidak jelas lagi.

Setelah Sejong pergi, ruangan terasa lebih dingin daripada sebelumnya. Bagaimana tidak? Diantara keduanya, tidak ada yang memulai pembicaraan. Keheningan, menjadi penengah diantara keduanya

Ahra dengar Sehun menghela napasnya, menatapi kakinya yang terbalut perban. Selain terkilir, kaki Ahra sempat tergores ujung lantai granit tangganya.

"Maafkan aku, kakimu terluka karena aku. Padahal di situ pernah patahkan?" Halis Ahra berjenggit naik, Sehun tau darimana? Padahal perkataan Sejong tidak serinci itu, dia tidak bilang kalau kakinya pernah patah.

"Hey! Darimana kau tau aku pernah patah kaki?"

"Aku tau, sebab aku yang men-" mengatupkan bibirnya kembali, Sehun hampir saja keceplosan. Baru sadar, kalau sebelumnya dia juga keceplosan.

"Menolongku? Kau bodoh? Bagaimana mungkin kau menolongku! Kau bahkan tidak tau kisahku saat--" Ahra tercekat, menatapi Sehun yang terlihat sedang menutupi sesuatu.

"Aku tau, karena aku mendengarnya dari Hana." Dari pada Sehun mengaku sekarang, lebih baik dia gunakan Hana sebagai alasan.

"Waktu di rumah sakit, Hana memberitahuku." Ucap Sehun membuat Ahra tidak tau harus kesal, atau lega. Padahalkan Sehun tau semuanya. Dia saksi mata yang sesungguhnya.

"Aku kira, kau dan Hana akan menjadi musuh abadi, tapi bahkan sudah berani berbagi cerita yah." Ujar Ahra membuat Sehun terkekeh, kemudian mendekat pada gadisnya, mengakas jarak yang sempat dia buat.

"Well, itu tidak penting sayang. Aku juga sempat mengira kalau aku tidak akan pernah jatuh cinta padamu, aku sangat yakin dulu. Tapi sekarang? Aku membutuhkanmu di sisiku." Pipi Ahra mendadak panas, ini menyebalkan tapi harus Ahra akui dia juga merasakan hal yang sama.

Couple Or Trouble - OH SEHUN (Tamat)Where stories live. Discover now