29 - Incoming Call

310 63 4
                                    

Enjoy Be Reading 💃

-o0o-

Kembali di kediamannya yang sepi, Ahra menghabiskan sebagian waktunya dengan menonton film, novel, camilan, koneksi wifi yang bagus sudah cukup untuknya.

Kadang, seharian Ahra hanya memandangi layar ponselnya menarik garis bibirnya tertarik melengkung. Sesekali tertawa melihat beberapa foto Sehun, yang dia ambil diam-diam. Rasanya aneh merasakan hal semacam ini, dia selalu ingin menemui lelaki itu.

Tangan Ahra berhenti bergulir dari layar berukuran kecil itu, beralih mengambil gelas kosong juga sebotol Wine. Kemudian Ahra menuangkan isi wine itu dalam gelas kosong, sampai isinya penuh. Meneguk sedikit demi sedikit, winenya. Ajaibnya, meski hanya sedikit wine yang dia minum, kepalanya sudah terasa pening.

Ahra memutuskan untuk datang kuliah besok, dia pikir keadaannya sudah lebih baik dan tenang sekarang. Bahkan Ahra percaya diri, bahwa dia bisa mengendalikan rasa takutnya sendiri, ketika sadar mungkin Wonwoo tidak akan menemaninya lagi.

Dan hari ini, ketika Ahra hendak membongkar dokumennya, menikmati masa tenangnya dengan segelas Wine rasanya banyak sekali gangguan yang datang.  Tentu saja, panggilan dari Oh Sehun itu sangat menganggu!

Ahra kesal ketika waktu istirahatnya, malah dikacaukan oleh Sehun yang cerewet sekali hari ini. Kalau tidak salah, baru beberapa jam yang lalu mereka bertukar kabar. Sehun memberitahunya kalau besok pagi, dia akan mengunjungi Ahra. Sepertinya malam ini dia pulang dari Busan.

Menaruh gelas itu di nakas kecil dekat lampu tidur, Ahra membuka laci kecil dibawah lampu tidurnya. Mengambil dokumen yang selama hampir sepekan ini, belum pernah sama sekali Ahra baca.

Dia ragu, ketika mengingat dengan jelas apa yang Sejong katakan waktu itu.

---

"Ah hyung-nim, apa kau menemukan sesuatu yang aneh di dalam dokumen ini?" Tanpa ragu Sejong langsung mengangguk.

"Apa yang kau temukan?" Sejong meraih pergelangan tangan Ahra, lantas membawa gadis itu ke dapur.

"Tentang kematian pamanmu," tubuh Ahra mendadak menegang.

Diambilnya satu botol air mineral dari kulkas yang tidak jauh berada di sampingnya. Membuka tutupnya, dan meneguk sampai tinggal setengahnya.

"Pamanmu meninggal dalam kecelakaan saat pergi ke Seoul kan?" Ahra mengangguk membenarkan.

"Ada yang janggal dengan kecelakaan itu. Apa kau ingat pamanmu punya anak?" Ahra berdiri mematung, tubuhnya mendadak beku.

"Aku tidak tau tentang itu, aku tidak pernah mencari tahu. seingatku, aku lahir 2 tahun setelah paman meninggal itu kata ayahku." Sejong melipatkan tangannya di dada, menatapi Ahra tidak percaya.

Sempat berpikir, apa yang gadis ini tau tentang dunia? Bahkan tentang keluarganya sendiri pun dia tidak tau, tapi Sejong bisa mengerti tentang keadaan gadis ini.

"Tahun lahir kamu, dan tahun kematian pamanmu sama. Setelah aku cari tahu lebih dalam, bibimu melahirkan anak di salah satu rumah sakit di Daegu. Saat pamanmu meninggal, anak itu sudah berumur 2 tahun. Dia tidak termasuk dalam daftar korban, itu artinya dia masih hidup." Ahra melebarkan matanya, dengan susah payah dia menelan minumannya.

"Jadi, siapa anak itu? Dimana dia sekarang?" Tanya Ahra mulai gelisah, dia terlalu sibuk akan rasa takut dan sakitnya sendiri.

Lihat, masalah ibu ternyata lebih rumit dari yang dipikirkan. Ahra penasaran, kenapa ibunya selalu merengek minta pulang ke Daegu. Pasti ada hubungannya, dengan kematian adiknya. Dan sepertinya begitu, mungkin karena dulu ibunya juga hampir mati saat kecelakaan. Makanya dia selalu mengingat adik iparnya, yang sudah mati karena kecelakaan mobil.

Couple Or Trouble - OH SEHUN (Tamat)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang