Sebenarnya, Hana, Sehun dan Sejong menahan Wonwoo agar tidak pergi. Mereka berniat mendesak Wonwoo, agar mau membocorkan rencana Nara pada mereka.

Kenapa mudah sekali untuk mereka?

Sebab Nara, tidak benar-benar mendapat dukungan penuh dari Wonwoo. Bahkan sekarang keadaan berbalik, Nara menjadi buron polisi. Tapi seseorang yang entah siapa, dia menyembunyikan dan melindungi Nara di suatu tempat. Karena Nara sudah ada di posisi lemah, maka dari itu, dia langsung mengincar yang selama ini dia idam-idamkan. Adiknya, Choi Ahra.

"Katamu yang Nara inginkan adalah Ahra kan? Jika benar yang diinginkan Nara adalah Ahra, maka bawa aku sebagai gantinya." Ketiga lelaki itu terhenyak, membuat Ahra yang berada di lantai paling atas mencekal kuat gagang pintu. Dia masih bisa mendengarnya.

"Bagaimanapun, Ahra pasti akan langsung mati dalam sekali gertak. Dan aku tidak mau itu terjadi, aku bisa lebih tenang dibanding Ahra. Asal kalian cari bukti, aku akan beritahu Nara, kalau selama ini dia salah." Kata Hana, membuat langkah kaki Ahra dengan pasti menuruni anak tangga.

"Dan aku tidak mau–"

"Aku tidak setuju." Putus Ahra membuat beberapa kepala memutar menatapnya.

"Kalau kau melakukan itu, sama saja kau bunuh diri Hana. Setelah ibu, jangan lagi ada yang mati karena aku. Jangan!" Dengan sudut bibir yang bergetar, Ahra mencoba untuk menghentikan niatan Hana yang terdengar konyol.

Ahra hanya tidak mau ada yang terluka lagi karenanya.

"Percaya diri saja tidak cukup, Nara lebih gila daripada kelihatannya. Jangan lakukan itu Han, aku tidak setuju." Semuanya diam tidak tau harus apa dan bagaimana.

Lalu Hana kembangkan senyumnya, menatap hangat sahabatnya. Tatapannya benar-benar hangat, seolah menyakinkan Ahra kalau dia tidak keberatan apapun yang akan terjadi nanti.

"Aku pernah mendengarnya dari seseorang. Orang itu bilang, dia tidak bisa menyerah padamu. Dan aku juga begitu, aku tidak bisa melihat kamu terus-terusan begini Ra. Aku ingin semua kekacauan ini cepat berakhir. Aku ingin kamu baik-baik saja, seperti aku yang baik-baik saja setelah kamu tolong dulu."

🐣🐣🐣🐣🐣

Sejak saat itu, Ahra kembali ke rumahnya. Sehun sibuk syuting, dan pemotretan. Jadwalnya benar-benar padat, dan yang Ahra takutkan Sehun itu jatuh sakit. Dia hanya beristirahat sebentar, dan selalu berkata ingin bertemu dengannya. Padahal dia saja kelelahan, jadi Ahra tidak mengizinkan Sehun untuk mengunjunginya.

Bukan karena marah, tapi karena Ahra tau, Sehun butuh istirahat yang cukup. Selama ini, mereka hanya bertukar kabar lewat ponsel. Dan Sehun benar-benar berubah menjadi sosok yang cerewet sekali.

Selain itu, Ahra juga harus menghindari rumor-rumor yang beredar kalau Sehun sedang berkencan. Ahra tidak mau Sehun terbebani akan itu, gadis ini cukup mengerti dengan posisi Sehun yang merupakan seorang public figure.

Bukan salah, tapi Ahra tidak mau membuat reputasi Sehun buruk setelah media kabarkan Sehun berkencan. Bagaimana kalau mereka tau, kalau gadis itu ternyata penyandang gangguan mental?

Hell! bayangkan, apa kata dunia?

Semua info itu Ahra dapatkan dari Taera, yang semakin gila pada grup asuhan SM, yang sekarang sedang sibuk-sibuknya promosi. Ya, Ahra masih beruntung mendapat orang-orang yang menyayangi dan menjaganya.

Skarang, Ahra harus bergegas ke ruang kerja ayahnya. Katanya salah satu dokumen pentingnya tertinggal, dan Ahra sebal karena harus beranjak dari kasur empuknya. Padahal hari ini Ahra sedang merancang sebuah gaun yang cantik, yang mungkin bisa Ahra pakai untuk pernikahannya nanti. Mungkin!

Couple Or Trouble - OH SEHUN (Tamat)Where stories live. Discover now