43 - Letter

299 44 6
                                    


Enjoy Be Reading

Jangan Lupa Tinggalkan Jejak

Banyak-Banyak💘

Jangan Sider. Help ❣️

------------------------

🐣🐣🐣🐣🐣

Sebelum menemui Sejong di balkon, Hana mengintip dibalik pintu kamar yang sedikit terbuka, dia melihat Ahra tengah terbaring diatas ranjang dengan Sehun yang memandangi gadisnya.

Kemudian sebelum pergi meninggalkan Sejong, Hana juga sempat mencuri obrolan kedua orang itu. Lalu sekarang, Sehun risih ketika Hana terus menatapinya.

"Kau mencintai Ahra?" Yang Sehun tanggapi dengan dengusan kecil. Bayangkan saja, Hana tiba-tiba bertanya, hal yang bahkan tidak patut disebut sebagai sebuah pertanyaan.

"Apa urusannya denganmu? Memangnya kau siapa, berani mengurusi hubunganku dengan Ahra!" Balas Sehun, membuat Sejong yang sedari tadi diam menghela napas berat.

Tertawa pelan, akhirnya Sejong mencoba menengahi kedua orang ini agar tidak berkelahi. "Kalian ini bisa saja berteman, bahkan berkencan–"

"Kau saja yang berkencan dengannya!" Tukas keduanya, sama cepat, dan sama sinis.

Membuat Hana melempar Sejong dengan bantal sofa, yang ada di sampingnya.

"Berpacaran dengan idol itu menyusahkan, lagi pula aku masih waras untuk tidak berkencan dengannya!"  Benar sekali, memang menyusahkan.

Tapi idol juga manusia. Akan ada waktu dimana hidupnya adalah untuk dirinya sendiri, bukan untuk penggemarnya lagi.

"Ya sudah sana pulang! Kenapa masih di sini?" Hana tatap tajam Sehun yang seenaknya bicara.

"Siapa kau menyuruhku pergi?" Hana masih bisa melakukan pembelaan, catat dia gadis keras kepala.

"Aku kekasihnya, dan aku–"

"Aku sahabatnya, dan aku lebih dulu mengenal Ahra dibanding kamu." Sehun berdecih malas, oke sepertinya Sejong merasakan apa yang Ahra rasakan ketika melihat 2 manusia ini bertengkar.

"Aku yang lebih dulu mengenalnya." Yang Hana hujami Sehun dengan tatapan sinis.

"Aku–" dengan segera Sejong putus debat tidak penting itu, sembari menggebrak meja di depannya mematahkan perkataan Hana yang belum terselesaikan.

"Hentikan Nona Jung, kau kalah Sehun mengenal Ahra lebih dulu." sehun menjulurkan lidahnya pada Hana lebih tepatnya meledek gadis itu, ketika dia mendapat pembelaan dari Sejong.

"Dan Sehun, tutup mulutmu!" Hana tertawa sinis balik meledek Sehun, ketika Sejong juga sama-sama memarahinya.

Sedangkan Ahra mengintip di lantai atas, tersenyum kecil melihat Sehun dan Hana memang selalu seperti itu. Dia tidak benar-benar tidur, hanya– ya dia ingin sendiri dulu.

Rasanya selalu ajaib, ketika Sehun tiba-tiba datang di waktu Ahra kumat. Lelaki itu selalu berhasil membawa Ahra ke titik tenang. Ahra bersyukur sekali pada Tuhan, karena sudah membiarkan pria sehebat Sehun ada dihidupnya.

Kaki jenjangnya hendak melangkah turun menghampiri kawanan yang entah sejak kapan berkumpul di sana, tapi Ahra urungkan ketika melihat batang hidung Wonwoo muncul di balik pintu. Ahra putuskan untuk kembali ke kamarnya, yang benar saja kenapa Wonwoo masih ada disana?

Couple Or Trouble - OH SEHUN (Tamat)Where stories live. Discover now