"Benar juga," Shiga mengacak rambut. "Ah, merepotkan banget!!"

"Aku akan usahakan Dazai gak begitu lagi, deh! Maaf banget ya, Senpai!" Odasaku menepuk tangan sambil menunduk minta maaf. "Tapi aku gak jamin kami bakal berhenti buat masalah lagi untuk lo, Shiga. Aku hanya bisa berusaha Dazai ngga gangguin Akutagawa-senpai,"

"Dia tidak mengangguku kok, mungkin kau harus sedikit berusaha agar dia berani berbicara denganku. Itu saja,"

"Siap, Senpai!"

"Emangnya gak apa-apa nih, Ryuu?" tanya Shiga cemas. "Bahkan kau ikutan masuk ke dalam masalah ini."

"Lagipula, yang sejak awal mengulurkan tangan untuk membantunya adalah saya. Ini semua salahku. Maaf, Shiga-san."

"Tidak, tidak, tidak perlu minta maaf! Dasar Ryuu ini, selalu saja begitu. Ini emang masalahku karena tugas anggota OSIS. Ah,  malam ini akan kupenuhi janjiku mengunjungi rumahmu. Oi, Odasaku. Seharusnya kau menyusul teman-temanmu. Ingat pesan Ryuu ya!"

"Siap~ Tenang aja, Senpai-senpai~"

Ngomongnya sih begitu. Dengan kekuatan Oda dan Ango, Dazai akhirnya ingin mencoba ngobrol dengan Akutagawa.

Dengan mengirimkan surat dan meletakkan di loker sepatu Akutagawa, memintanya untuk menunggunya di belakang gedung sekolah sehabis pulang sekolah, mengatakan bahwa ada pembicaraan penting yang akan dibicarakan olehnya.

Akutagawa membuka loker sepatu. Saat itu dia berangkat bersama Kan. Ketika surat tiba-tiba jatuh dari lokernya, Kan yang mengambil surat itu dan membacanya.

"Anjir, Ryuu, kau dapat surat cinta?!"

Akutagawa tidak menyangka kalau dia akan mendapatkan love letter seperti itu. Karena kepercayaan diri yang kurang dan dia melihat sesosok makhluk merah yang mengintip tidak jauh dari sana, Akutagawa tertawa kecil.

"Tidak mungkin ini surat cinta, Kan."

"Masa sih? Sekarang udah masanya wanita setara dengan pria. Mana tau memang ada yang mau,"

"Aku tahu siapa pengirimnya kok," ucap Akutagawa setelah selesai membaca suratnya. "Aku menantikan apa yang akan dilakukannya nanti,"

"AKU GAK MAU DATANG KE SANA!"

Dazai justru memberontak. Odasaku dan Ango tercengang. Padahal kemarin dia dengan penuh api, berkata seperti ini, "Baiklah! Aku akan PDKT dengan Akutagawa-senpai!" yang disambut dengan sorak dan tepuk tangan Odasaku dan Ango.

Tapi, sekarang lihatlah dia. Sudah jam pulang sekolah dan Dazai malah bersembunyi. Memang lokasi mereka tidak jauh dari tempat yang dijanjikan, tapi tetap saja Dazai bersembunyi di balik semak-semak yang tidak akan terlihat bagi Akutagawa ataupun siapapun yang berdiri di belakang gedung itu.

"Akutagawa-senpai nungguin tuh!"

"Tanggung jawab dong, Dazai!"

"TAD AKUTAGAWA-SENPAI BILANG DIA TAHU SIAPA PENGIRIMNYA!"

"...yah terus?"

Bungou To Alchemist -Drabble-Nơi câu chuyện tồn tại. Hãy khám phá bây giờ