Pria itu malah melirik ke arah gadis diujung sana. Yang juga sedang menatapnya. Jimin memandangnya, dan juga tersenyum tipis hampir tak terlihat ke arah Rose. Lalu pria itu maju ke depan dan mengambil sebuah gitar lalu duduk dikursi yang sudah disediakan. -masih dengan pengawasan mata Rose yang tak lepas darinya.
Jimin mulai memetik gitar tersebut dan mendalami lagu yang ia bawa. Sialnya pria itu sesekali melirik ke arah Rose yang juga sedang menatapnya.
Jimin membawakan lagu yang indah hari ini. Ia bahkan mendalami lagunya seolah ia benar-benar mengalaminya. Bahkan ekspresinya sangat bahagia, sesekali melirik gadis diujung sana. Pikirnya, lagu itu benar-benar seperti yang dialaminya.
Pun tak luput dari tatapan 'tidak menyangka' milik gadis itu --Rose. Yang mana itu membuat seluruh penghuni gedung heboh dan bertanya-tanya..
Apakah Jimin punya semacam alterego? Kenapa wajahnya hari ini berbeda 180°?
Kenapa Jimin tumben ingin membawakan lagu?
Wow! Bahkan aku baru sadar suaranya bagaikan racun candu!
Jimin melirik Rose?!
Yaampun! Suara Jimin oppa ternyata se-candu ini!!!
Astaga! Walau hanya 2 menit 30 detik, itu rekor!!
Begitulah.. Bahkan Rose sendiri bingung dengan Jimin. Setelah kejadian kemarin di mall, ternyata pria itu masih bisa tersenyum. Rose pikir pria itu akan merasa bersalah padanya. Ternyata itu hanya ekspektasi gadis itu. Sekali lagi, gadis itu salah beropini tentang Jimin. Pria tak terduga itu, membuat Rose semakin sebal padanya.
Baiklah! Jika Jimin membawakan lagu itu untuk memberi sedikit sindiran pada Rose, maka gadis itu juga bisa. Bahkan itu tak akan disangka oleh Jimin.
Tanpa berucap, gadis itu berdiri dan berjalan maju ke depan. Jimin berdiri dari duduknya dan menaruh kembali gitarnya. Dua insan itu tak sengaja saling menatap dengan ekspresi tak terduga dari masing-masing. Rose duduk di depan piano tanpa peduli tatapan dari pria itu lagi.
"Rose.. Mau cover apa?" tanya pelatih itu.
"Jung SeungHwan." singkat gadis itu. Perlahan ia mulai memainkan pianonya. Sama seperti Jimin, gadis itu sangat mendalami lagunya. Karena memang lirik itu seolah pernah ia alami.
Tanpa Rose melirik pada Jimin, pria itu tau pasti. Lagu itu untuknya.
'Mwo?! Suaranya!! Ademm bangett!'
'Astaga!! Suaranya merdu banget! Lembut lagi!!'
'Paansi! Lebay! Suara cempreng gitu kok!'
'Heh! Cewek songong! Emang lo bisa nyanyi semerdu itu?!'
'Hai guys! Welcome to my youtube channel! Hari ini adalah hari langka dalam sejarah! Dua es batu di kampus gue mencair guys!! Cairnya mengeluarkan suara bak malaikat!! Stay tune terus ya, guys. Gue bakal kasih info kelanjutannya besok. Bye!'
.
.
"Rose-ya! Sejak kapan lo jadi suka lagu sad gini?" cerocos Jennie saat Rose sudah duduk bersama mereka.
"Gatau. Lagunya numpang lewat di otak gue."
Lisa menepuk jidat,
"War, lagu itu buat Jimin yaa??" goda Lisa.
YOU ARE READING
Ineffable Fate^ [JiRose]
Fanfiction"Jim, kamu sudah mencintaiku?" Pria itu menghela nafas pelan, "Maaf, aku ragu, tapi aku benar-benar mengagumimu selama ini." -24/01/2014- . "Chae, aku harus pergi. Dia telah kembali, kamu tau itu." -11/02/2014- • -Sebuah takdir tak terduga yang Tuh...
~•If It Is You•~
Start from the beginning
![Ineffable Fate^ [JiRose]](https://img.wattpad.com/cover/228711975-64-k52997.jpg)