And the danger is that in this move toward new horizons and far directions, that I may lose what I have now, and not find anything except loneliness.
-Sylvia Plath-
.
.
.
"Halo?"
"..."
"Mn."
"..."
"Aku akan melakukannya besok."
CKLEK
"Aku akan menghubungimu lagi nanti." lelaki cantik itu dengan cepat memutus sambungan saat mendengar seseorang memasuki apartement.
"Tae?"
Taeyong keluar dari kamar dengan rambut yang sengaja dibuat sedikit berantakan dan mata setengah terpejam. Ia menguap pelan sebelum berjalan ke ruang tengah.
"Aku membeli fish and chips dari toko di seberang." Jaehyun meletakkan kantong kertas di meja tengah. "Kau baru bangun?"
Taeyong mengangguk lalu menyalakan televisi. Aroma harum makanan di meja membuat perutnya bergemuruh. Mulutnya berair.
Melihat Jaehyun berjalan ke kamarnya, Taeyong mengetikkan sesuatu di ponselnya dengan cepat. Sebelum kekasihnya kembali, ia meraih fish and chips lalu memakannya.
"Bagaimana pekerjaanmu?" lelaki cantik itu bertanya sambil mengunyah makanan.
Jaehyun berjalan keluar kamar sambil membawa kaus ditangannya. Tubuh bagian atasnya terekspos, beberapa bekas luka menodai kulit putihnya.
"Lumayan. Mudah, tapi melelahkan."
Taeyong mengabaikan televisi yang menyala, tubuhnya sepenuhnya menghadap lelaki tampan yang kini duduk di sampingnya, sedang berusaha memakai kausnya.
"Kau terluka?"
"Tidak." Jaehyun fokus menatap wajah rupawan dihadapannya. "Tapi, aku merindukanmu."
Lelaki cantik itu terkekeh pelan lalu memutar bola matanya malas. Mulut kekasihnya begitu manis namun sedikit menggelikan.
"Aku bosan." Taeyong mengadu. Tanpa sadar, bibirnya sedikit mengerucut.
"Apa yang ingin kau lakukan, hm?"
Taeyong bergumam panjang, sibuk memikirkan hal-hal menyenangkan yang ingin ia lakukan. "Ajari aku memasak." putusnya.
Jaehyun mengangkat sebelah alisnya. "Kau ingin belajar memasak?"
Pertanyaannya diangguki dengan semangat. Bibir tipis sewarna delima milik kekasihnya melengkung dengan cara yang begitu polos dan menyenangkan.
"Aku ingin memasak untukmu." Taeyong menggenggam tangan hangat sang dominan.
"Baik, apa yang ingin kau masak?" Jaehyun tersenyum lembut saat menatap mata jernih kekasihnya yang berbinar.
"Bagaimana dengan spaghetti aglio olio?" Taeyong ingat dulu Doyoung pernah membuatkannya untuknya. Jadi, sekarang ia ingin memasaknya dan memakannya bersama Jaehyun.
"Tentu." lelaki tampan itu berjalan menuju dapur dan membuka lemari es. "Aku masih menyimpan dua bungkus spaghetti." ia mengangkatnya, menunjukkannya pada Taeyong.
"Bagus. Kita tidak perlu membelinya lagi." lelaki cantik itu berdiri di depan rak dapur. Tampak jelas kebingungan mencari panci untuk merebus spaghetti. "Dimana pancinya?"
YOU ARE READING
Falling (Jaeyong)
FanfictionMain Pair : Jaehyun Jung X Taeyong Lee Rate : NC - 21 Chapter : Ongoing Status : Onhold - hiatus ☠️AU, YAOI, Crime, Romance, Profanity☠️ Mari melompat ke dasar kekacauan sekarang. Semakin rusak dengan saling memeluk luka yang sama. Tidak apa meskip...
