Is it really possible to tell someone else what one feels?
-Anna Karenina-
.
.
.
"Kenapa harus aku?"
"Ayolah, sayang. Aku harus menemui Taeil Hyung." Johnny terus membujuk kekasihnya yang tengah merapikan rambutnya. "Kemarin perutnya terluka. Aku khawatir dia terlalu malas memasak untuk sarapan."
Karena Johnny terus-terusan merayunya untuk mengantarkan sarapan ke apartment Jaehyun, maka disinilah Ten berada. Berdiri di depan pintu unit apartement temannya sejak kecil.
TOK TOK TOK
Ten membawa bacon dan scrambled eggs untuk Jaehyun. Jika saja lelaki Jung itu tidak sedang terluka, ia tidak akan pernah repot untuk mengantarkan makanan.
CKLEK
Ten terkejut saat melihat lelaki cantik yang ia lihat fotonya di laci nakasnya beberapa hari yang lalu.
"Ada yang bisa kubantu?" tanyanya dengan raut datar.
Ten mendengus dalam hati. Untuk apa lelaki asing itu berada di apartement temannya?
"Ah, kau pasti Taeyong." tentu saja Ten masih mengingat nama lelaki cantik yang ia curigai sebagai penggoda kekasihnya. Matanya meneliti penampilan Taeyong dari ujung kaki sampai pucuk kepala.
Ia mengenali kaus abu-abu bergambar tameng biru dengan bintang ditengahnya. Itu adalah kaus hadiah ulang tahun darinya untuk Jaehyun.
Ten berasumsi bahwa lelaki cantik di depannya ada hubungannya dengan Jaehyun. Jadi, ia akan bermain-main dengannya.
"Perkenalkan, aku kekasih Jeffrey. Panggil saja Ten." ia mengulurkan tangannya dengan senyum lebar.
"A-ah ya." Taeyong menyambut uluran tangan lelaki bernama Ten itu. Ia benar-benar terkejut mengetahui fakta bahwa Jeffrey memiliki seorang kekasih.
Ten berjalan memasuki apartement dengan santai. "Good morning, darling." sapanya ceria saat melihat Jeffrey duduk di meja makan.
Jeffrey tentu saja terkejut mendengar sapaan temannya yang terdengar menggelikan.
"Ten? Ada apa?"
Lelaki manis itu berjalan mendekat untuk memeluk Jeffrey. "Aku merindukanmu." ucapnya manja.
Lelaki tampan itu bahkan tidak bereaksi apa-apa. Ia masih terkejut melihat tingkah temannya yang aneh. "Ada apa denganmu." ia benar-benar masih bingung.
Taeyong mengabaikan dua orang yang ada di depannya. Ia memilih melanjutkan acara makannya. Entah kekecewaan datang darimana, tiba-tiba saja menyelip tidak tau malu.
"Aku membawakanmu makanan, tapi ternyata kau sudah makan." Ten mencebikkan bibirnya. Dalam hati ia juga kesal. Untuk apa ia mengantarkan makanan kalau lelaki Jung itu sudah makan!
"Kau bahkan tidak memberitahuku akan mengantar makanan." Jeffrey membela dirinya.
Ten meletakkan makanan yang ia bawa sebelum melirik jam. "Ah, maaf darling, aku harus pergi bekerja." ucapnya sebelum mendaratkan kecupan di pipi Jeffrey. Ah, jika Johnny tau apa yang baru saja ia lakukan, maka habislah ia.
Jeffrey menatap heran lelaki mungil itu. Belum sempat bereaksi apa-apa, ia mendengar suara pintu depannya ditutup. Pasti Ten sudah tidak waras, pikirnya.
"Aku baru tau kau punya kekasih." komentar Taeyong. Ia sibuk membereskan sisa makanannya.
"Apa? Dia-"
YOU ARE READING
Falling (Jaeyong)
FanfictionMain Pair : Jaehyun Jung X Taeyong Lee Rate : NC - 21 Chapter : Ongoing Status : Onhold - hiatus ☠️AU, YAOI, Crime, Romance, Profanity☠️ Mari melompat ke dasar kekacauan sekarang. Semakin rusak dengan saling memeluk luka yang sama. Tidak apa meskip...
