"Mama~~"

"Eeh, si bungsu udah bangun" Mama menghentikan pekerjaannya lalu melebarkan kedua lengan. "Morning sayang~"

Felix tentu saja langsung masuk ke dalam pelukan ibunya, mendusel bahu sempit ibunya manja.

"Morning too, Mom" jawab Felix sedikit teredam dibahu ibunya.

"Aduuh.. manja banget bungsunya Mama. Kenapa hm?" Mama mengelus rambut Felix yang masih terasa basah.

"Kangen Mama~"

"Uwuwuuwuwuu.. Mama kangen Lix-ie juga"

"Ma, dia banyak bikin masalah bulan ini. Anak nakal gak usah dikangenin" celetuk Minho. Si bungsu merengut tidak terima.

"Heh-"

"Itu berarti salah kamu, gak jagain adek dengen bener" celetuk Papa yang sudah selesai dengan acara mengaduk susu.

"Mampus!" cibir Felix senang, masih dalam pelukan Mamanya.

"Salah lagi cogan" keluh Minho. Tangannya mengusap pelipis yang mendadak berkedut kesal.

"Masalah apa sih yang dibikin bungsunya Mama?" tanya Mama sambil mendorong Felix untuk duduk disamping Minho.

Si bungsu merengek tidak rela, ia masih ingin memeluk Mamanya, namun tetap duduk di kursi.

"Pertama pulang gak minta dianterin, ujung-ujungnya dihajar sama preman. Trus kakinya keseleo gegara gak hati-hati akhirnya nabrak sepeda lagi parkir. Satu lagi gak tau kenapa, pulang2 dari kuliah udah ada luka aja di sudut bibirnya"

Kedua orang tua Felix menoleh pada putranya, sementara itu tokoh yang dibicarakan malah menunduk, pura-pura tidak tau.

"Sayang? Kamu luka kenapa?"

"Huh?" Felix mengangkat wajah, memperlihatkan ekspresi polosnya.

"Kamu luka kenapa?" ulang Papa. Felix terdiam.

"Luka pas latihan dance, Pa"

"Halah, bisa gitu luka dance sampe ke bibir? Kalo gak pinter bohong gak usah sok bisa"

"Kak Minho! Ih, mulutnya aku sumpel pake kaos kaki Jisung ya?!" seru Felix kesal.

"Bodo amat" Minho mencibir jahil.

"Felix"

Felix terdiam mendengar suara Papanya, lalu kembali menunduk.

"Kalo memang ada yang gak suka sama kamu, trus nge-bully kamu bilang aja. Jangan ditutupi sayang" ujar Mama sambil mengusap surai putranya.

"Aku gak dibully kok ma" sahut Felix.

"Trus?"

"Aku juga punya masalah pribadi, Ma, Pa. Percaya aja aku bisa nyelesain ini kok, aku juga cowok yang bisa ngurus masalahnya sendiri. Papa sama Mama tenang aja, kalo aku gak kuat aku bakalan ngadu ke Kak Minho"

Kedua orang tuanya perlahan tersenyum mendengar ucapan Felix. Dia benar, bagaimana pun Felix sudah beranjak dewasa dalam segi umur dan ia pasti memiliki keinginan untuk mengurus sesuatu sendirian tanpa ingin dibantu lagi.

Confusing {HyunLix}Where stories live. Discover now