uno

2.6K 251 45
                                    

Di dalam sebuah ruangan yang penuh dengan rak dan buku yang tersusun rapi, seorang lelaki manis tengah duduk di sudut ruangan sambil menatap buku tebal yang terbuka di hadapannya, tampak sangat fokus.

Jari-jari mungilnya memainkan pulpen dan sesekali ia menggigit ujung pulpen dengan dahi mengerut serta bibir mengerucut maju, menandakan ia sangat fokus saat ini. Jika ia paham, ia akan mengangguk-angguk lucu hingga membuat rambutnya yang berwarna soft-purple ikut bergerak-gerak.

Siapapun yang melihatnya pasti akan menggigit jari melampiaskan rasa gemas.

Felix menegakkan kepalanya saat ponselnya bergetar dua kali. Ia merogoh tas dan mengeluarkan ponsel. Ada pesan dari sang kekasih membuat senyumnya langsung terkembang.

Hyunjin-ie❣️

Lix, hari ini pulang bareng jisung ya
Gua ada acara bareng Kak Chan sama si boncel.

Felix terdiam. Senyumnya perlahan memudar setelah membaca deretan kalimat yang dikirimkan Hyunjin. Padahal Hyunjin sudah berjanji akan pulang bersama hari ini dan membelikannya es krim.

Oke, hati-hati ya^^

Hyunjin-ie❣️

Hm

Setelah membaca balasan dari Hyunjin, Felix memasukkan ponselnya ke dalam tas. Ia mencoba untuk berpositif thinking, mungkin saja ini acara yang di maksud Hyunjin sangat penting dan mendadak hingga ia memilih membatalkan janjinya.

Tapi, kenapa Hyunjin tidak meminta maaf kepadanya? Apakah Hyunjin benar-benar lupa? Tahu begini, Felix lebih baik pulang daripada harus menunggu satu jam seperti ini di perpustakaan.

Felix ingin marah, tapi ia segera menggelengkan kepala. Ada baiknya juga ia menunggu disini, karena ia bisa sekalian meminjam buku untuk membantunya membuat tugas.

Mata Felix kembali tertuju kepada buku, tapi fokusnya sudah hilang. Kini pikirannya dipenuhi oleh Hyunjin, Hyunjin, dan Hyunjin.

Jujur saja, Felix masih belum mengerti dengan kepribadian Hyunjin walaupun mereka sudah berpacaran selama satu tahun setengah. Bagi Felix, Hyunjin itu seperti puzzle yang masih acak, harus disusun agar ia mengerti.

"Hyunjin.. Beneran lupa ya?" gumamnya pelan.

Merasa sudah tidak bisa fokus, Felix memutuskan untuk pulang. Ia mengemasi buku-bukunya dan merapikan penampilan. Setelah itu ia beranjak menuju meja penjaga perpustakaan untuk menyelesaikan urusan peminjaman buku.

Lelaki berwajah manis itu keluar dari perpustakaan. Ia mencoba menghubungi Jisung untuk diajak pulang bersama. Namun ponsel Jisung tidak bisa dihubungi, dan Felix beralih menghubungi Seungmin.

Sahabatnya itu dengan menyesal mengatakan bahwa ia tidak bisa pulang bersama Felix karena ia ada urusan dengan klub jurnal, atau mereka bisa pulang bersama dengan Felix yang harus menunggu satu jam sampai urusan Seungmin selesai.

Felix menghembuskan nafas. Ia hanya ingin segera pulang untuk istirahat, oleh karena itu ia menolak usulan Seungmin.

Hari ini sepertinya ia akan pulang sendiri. Sebenarnya tidak apa-apa jika ia pulang sendirian, tapi Felix tidak suka karena tidak akan ada yang ia ajak berbicara.

Confusing {HyunLix}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang