act.40

10.8K 1.1K 48
                                    

Taehyung berdiri terpaku sembari memandang sosok pucat dihadapannya. Sosok dengan wajah manis nan indah pemilik mata bulat jernih yang kini terpejam. Bibir yang biasanya semerah ceri itu kini pucat tak berwarna.

Ini ketiga kalinya Taehyung melihat sosok itu terbaring di ranjang rumah sakit. Yang pertama saat mereka begitu belia, kedua saat status mereka atasan dan pengawal, dan kini yang ketiga disertai rasa cinta dan keinginan untuk memiliki.

Taehyung khawatir setengah mati karena tak ada berita apapun tentang Jungkook mampir ke telinganya. Orang tuanya hanya diam tanpa memberikan jawaban yang bisa memuaskan dirinya. Taehyung hanya bisa berdoa berkali-kali agar orang yang mampu menerobos hatinya itu selamat.

Flashback

Ketika rasa menyerah itu hampir menjadi pilihannya, Jungkook tahu harus berjuang menghadapi alam. Tetapi tenaganya hampir habis dan ia tak mampu untuk naik permukaan. Jungkook menyesal tak mampu bertemu sang ibu. Nafasnya pendek-pendek dan terasa lemas.

Tanpa ia sadari sebuah tangan meraihnya dan membawanya kepermukaan laut yang masih cukup buruk untuk sekedar mencari udara. Jungkook tak tahu apa yang terjadi berikutnya. Jungkook kehilangan kesadarannya saat tubuhnya terasa terangkat di udara.

Sosok Mingyu lah yang menyelamatkan Jungkook dari gelapnya lautan. Berdasarkan informasi koordinat yang hampir menghilang itu, Mingyu tanpa pikir panjang langsung turun tangan menyelam mencari Jungkook.

Mingyu bersyukur ia tepat waktu. Berkali-kali berterima kasih pada Tuhan sahabatnya bisa ia temukan meski dalam keadaan tak cukup baik. Setidaknya ia tak kehilangan sahabatnya lagi.

Flashback end

Diruang khusus rumah sakit militer Jungkook dirawat intensif. Jungkook tidak koma, hanya saja kondisinya lemah karena banyak kehilangan darah. Saat ini adalah hari keduanya dirawat tapi ia belum sadar.

Taehyung yang mengetahui saat Jungkook ditemukan, langsung pergi ke rumah sakit bersama ke dua orang tuanya. Mengingat orang awam dilarang memasuki rumah sakit khusus itu.

Sebenarnya Taehyung agak heran dengan penjagaan yang terlalu ketat disekitar rumah sakit saat ia datang. Ternyata semua karena keberadaan presiden yang tiba lebih dahulu.

Taehyung cukup terkejut mendapati kenyataan jika presiden Korea adalah paman Jungkook. Orang tuanya nampak tak terkejut. Hanya dirinya saja. Mantan bodyguardnya itu ternyata menyimpan banyak rahasia yang belum ia ketahui.

Taehyung duduk disebelah Jungkook sembari menggenggam tangan berkulit putih itu. Taehyung bersyukur Jungkook selamat. Sesekali tangan besarnya mengelus rambut Jungkook.

Hari ini Taehyung tak mempunyai pekerjaan sehingga ia bisa menunggui Jungkook seharian.

"Cepatlah sadar."gumam Taehyung begitu lirih sesekali mencium punggung tangan Jungkook dengan lembut.

Dalam tidurnya, Jungkook berjalan tanpa arah dalam dunia yang hanya didominasi warna putih. Langkah kaki telanjangnya menapak pelan sembari matanya mengamati disekitarnya. Tak ada apapun tapi Jungkook merasa nyaman. Cukup jauh Jungkook berjalan, matanya menangkap sesuatu pemandangan asing dihadapannya yang tiba-tiba berubah. Sebuah jalan dengan pembatas jalan disisi kiri yang menghadap hutan. Di seberangnya ada perbukitan yang nampak teduh. Perubahan itu jujur saja membuat Jungkook bingung.

Sebuah tepukan di bahunya membuatnya cukup terkejut. Seorang laki-laki bertubuh tegap dengan senyuman lembut menyapanya.

"Tak seharusnya kau berada disini nak." Ucap nya begitu halus

"Siapa anda?"

Pertanyaan Jungkook terdengar tak sopan memang, tapi pria dihadapannya nampak tak tersinggung justru menyunggingkan senyum kian menawan.

Alis Jungkook menekuk samar memperhatikan pria yang cukup matang dihadapannya tak menjawab pertanyaannya. Pria itu tampak melihat kearah hutan dengan sorot mata yang nampak sendu.

"Aku hanya orang yang kebetulan disini untuk sesaat. Untuk memastikan hal yang terpenting dalam hidupku tumbuh dengan begitu baik dan juga bahagia."

Kali ini pria dihadapannya berbalik menatapnya tepat dimata. Seolah mengirim pesan pada otak Jungkook yang sepertinya tak cukup baik merespon dan terkesan linglung.

"Aku bersyukur bisa bertemu denganmu sebelum aku pergi ketempat yang seharusnya. Tuhan begitu baik masih memberiku kesempatan melihat darah dagingku yang sangat aku nantikan kehadirannya."

Jungkook bingung mendengar ucapan pria itu. Tetapi didalam lubuk hati terasa menyakitkan. Seolah Jungkook tak ingin pria tegap dihadapannya pergi. Tanpa Jungkook sadari setetes air mata bergulir disalah satu sudut matanya. Disusul tetes demi tetes air mata yang tak mampu ia tahan

Jungkook sendiri heran kenapa air matanya tiba-tiba keluar tanpa sanggup ia hentikan. Tubuh pria itu mendekat ke arah Jungkook dan tangan besar pria itu dengan lembut mengusap kedua sudut mata Jungkook yang berair. Ada rasa hangat menelusup jauh ke relung hati Jungkook. Saat tangan pria itu menjauh ada rasa tak rela yang Jungkook tak mengerti.

"Aku bersyukur kau tumbuh begitu baik dan dikelilingi orang yang baik. Maafkan aku yang tak mampu berada di sampingmu selama kau tumbuh. Aku orang tua yang begitu buruk. Aku tahu itu."

Kini tangan pria itu mengusap lembut helaian rambut Jungkook dengan senyum masih tersungging meski kini terlihat begitu sedih. Tetapi sorot mata pria itu nampak lega. Tangannya berpindah ke bahu Jungkook yang tegap.

"Maafkan pria tua ini nak. Satu keinginan terakhirku tolong kembalikan sedikit senyum wanita yang begitu aku cintai. Aku tahu kau mampu."

Sosok pria itu perlahan memudar. Jungkook terlihat panik dan berusaha meraih tubuh yang perlahan menghilang itu. Sebuah kalimat mengalun sebelum sosok itu menghilang. Jungkook menangis meraung tanpa sepatah katapun bisa ia ungkapkan.

"Ayah mencintaimu anakku"

Dunia itu tiba-tiba berubah tanpa Jungkook mengerti. Semuanya putih.

.
.
.
.
.
.
.
.

TBC

================================

Errr hallo.... Makasi yang masih baca...

Maaf y kalo feel ceritanya semakin hilang.

Tapi aku bakalan tamatin cerita ini. Terima kasih sebelumnya buat kalian yg udah support aku sejak awal dan mau nunggu updetan cerita ini.

Yang terakhir jangan lupa vote di cendol y guyss. Thank you ^^

MY CUTE BODYGUARDWhere stories live. Discover now