Bab 2 : Menjalankan Amanah

12K 654 31
                                    

Suasana berkabung masih terasa. Bila hanya dapat menundukan pandangannya. Bila langsung pulang kerumah setelah mendapat telpon dari Abinya. Meninggalkan Umi dan Bu Anin yang harus menjaga cucunya di rumah sakit. Ketika Bila sampai dirumah Abi dan Pak Adnan sudah menunggunya. Bila duduk disebelah Abi.

"Assalamualaikum maaf Akmal telat"

Ternyata Bukan hanya Bila saja yang disuruh datang Akmal pun sama. Bila merasa bingung kenapa dia dan Akmal dikumpulkan disini. Rasanya akan terjadi sesuatu yang menyangkut kehidupannya kedepan.

" Alhamdulillah udah kumpul semua, Pak Adnan saya mulai"

"Iya silangkan pa"

"Begini sebelum Mba dan Mas kalian pergi Meraka sempat berkata kepada Abi. Mereka inggin Akmal dan Bila yang menjadi wali Al"

"Setelah kami semua berunding akan lebih baik jika Al mendapatkan keluarga yang utuh dengan menikah kan kalian berdua"

"Itu hanya pendapat kami nak kami serahkan keputusan nya ditangan kalian ?"

"Jika ada yang merasa keberatan katakanlah kami tidak akan memaksa. Kita bisa mencari jalan keluar yang lain"

"Apa Bila merasa keberatan ?"

"Bila akan mengikuti pendapat Abi saja"

"Akmal juga akan mengikuti pendapat papah karena Akmal rasa itu yang terbaik"

"Alhamdulillah terima kasih Akmal Bila"

***

Ketika sudah menjadi takdir Nya segala sesuatu berjalan dengan mudah. Saat ini Bila telah resmi menjadi istri Akmal walaupun tidak ada acara resepsi dan hanya mengundang keluarga inti acara tetap berjalan dengan hikmat.

Setelah kata Sah terucap Bila dibawa turun menuju Akmal. Saat Bila akan mencium tangan Akmal rasanya kedua tangannya terasa lengket karena keringat dan ketika Akmal mencium keningnya Bila hanya dapat mematung jantungnya berdetak dengan kencang dan membuatnya lemas.

Akmal dengan sigap menopang tubuh Bila dan saat itulah pertama kalinya mereka berpandangan. Pertama kalinya Bila menatap wajah tampan Akmal.

Suara batuk memutus pandangan diantara mereka. Acara dilanjutkan dengan syukuran kecil-kecilan hanya makan bersama keluarga dan warga disekitar kompleks.

Setelah acara selesai Abi dan Ayah mertua Bila pergi ke rumah sakit menggantikan bi Yanti di rumah sakit. Karena nanti malam
akan dilakukan tahlilan. Bila sibuk membantu Umi dan para sepupunya. Begitu pun dengan Akmal yang sibuk bercerita dengan saudaranya.

Kedua keluarga mengijinkan Bila membantu meraka bahkan ibu Akmal membiarkan Akmal bercerita dengan saudaranya agar mereka merasa nyaman. Karena biasa nya pengantin baru akan menjadi bahan candaan diantara keluarga. Bila sangat bersyukur keluarganya dapat mengerti keadaan yang canggung jika berdekatan dengan Akmal.

Sepanjang acara berlangsung keduanya pun terpisah. Setelah acara selesai Akmal dan Bila pergi ke rumah sakit untuk menjaga Al.
Walaupun Umi dan ibu Akmal melarang. Mereka tetap memaksa pergi karena bagi Akmal dan Bila Al sekarang tanggung jawab mereka. Al adalah alasan mereka dipersatukan.

Ditengah perjalan suasana terasa sangat sepi kedua orang tersebut sibuk dengan pemikiran masing-masing. Bila menghela nafas dengan kasar.

"Kenapa berat ya ?"

"Enggak dok, cuma seperti mimpi cepet banget"

"Panggil mas aja Bil dari dulu kamu dok-dok terus jangan-jangan saya kayak kodok lagi"

"Eh bukan gitu dok"

"Tuh kan dok lagi beneran kayak kodok saya"

"Maafin Bila ya mas"

"Santai aja kali Bil saya cuma bercanda"

"Kuliah gimana Bil lancar ?"

"Alhamdulillah lancar mas"

"Kalau belajar jadi istri yang baik udah lancar belum ?"

"Becanda saya kita belajar bareng-bareng ya Bil"

"Iya Mas"

"Iya iya mulu kamu enggak lagi sariawan kan ?"

Percakapan mereka harus terputus karena telah sampai di parkiran rumah sakit.

Bersambung

Jangan lupa vote, Terimakasih

1. KITA [TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang