Dua Puluh Tujuh.

2.6K 388 140
                                    

"Ini nggak dikasih minuman apa?" Gerutu gue kesal sambil melahap buah pir serta choco pie yang tersimpan manis di atas meja.

"Bawa aja sendiri, biasanya lu nggak tahu malu kalau namu ke sini," titah Ayaka masih fokus main mobel lejen.

Gue menggerutu, "Mager anjir, siapa sih disini yang jadi tamu? Hah?"

"Udah anggap aja rumah gue," kata Ayaka masa bodoh.

"EMANG RUMAH LU KIMAK!" Gue kesal lalu beranjak dari karpet bulu-bulu nan halus yang ada di kamar Ayaka.

Gue langsung aja turun ke bawah untuk mengambil air minum, memang aneh sih ya kalau bertamu ke rumah keluarga Om Kenma tuh, nggak anak nggak bapak, suka benar main game.

Ketika sampai di dapur, gue langsung membuka kulkas, awalnya gue cuma tertarik bawa air dingin, tapi taunya pas buka ada botol pepsi yang masih perawan, gue langsung aja mengambil nya, lalu dengan senonohnya gue buka freezer dan menemukan eskrim, bodo amat gue ambil juga.

Siapa suruh menyuruh tamu macam gue? HAHAHAHAHHAHA.

Gue langsung mengambil Pepsi, eskrim, sendok serta gelas dan langsung mengibrit ke atas lagi.

Dengan nggak tahu dirinya gue langsung aja buka lebih dobrak pintu kamar Ayaka, sedangkan sang pemilik hanya berteriak kesal, "AH KAN HAMPIR AFK KAN! GAUSAH BERNAFAS LU!"

Gue nggak perduli dan langsung duduk lagi, Ayaka balik lagi ribut dengan mobel lejen nya.

Gue menikmati kenikmatan tiada dua dengan santai, sambil memperhatikan Ayaka, emang ya anak sama orang tua tuh mirip, meski ya Om Kenma nggak mungkin teriak-teriak gitu, cuma wajah Ayaka dan Om Kenma ketika kesal main game itu sama.








Hari ini gue bertamu ke rumah Om Kenma, karena Daddy masih belum pulang.

Seperti yang gue jelaskan sebelumnya Daddy lembur, dan kayanya kali ini bisa aja nggak pulang sampai 3 hari tapi entah juga. Makanya gue langsung cabut aja ke rumah Ayaka, daripada nunggu Daddy yang nggak pasti.

Maunya sih ke rumah Om Bokuto tapi takut khilaf hehe, apalagi kalau lihat Rei ( ͡° ͜ʖ ͡°).

Es krim yang gue bawa udah habis, choco pie yang tadinya numpuk juga udah habis, keliatan banget gue busung lapar.

Gue mengecek hengpon jadul untuk melihat apakah ada notif dari Daddy atau nggak, atau motif dari Rei gitu ( ͡° ͜ʖ ͡°).































Tapi nggak ada sama sekali👍.

Cuktaw aja qita qawans👍.
















Akhirnya gue yang bosen, mulai beralih menyalakan tv di kamar Ayaka, mau menonton my little poni tapi ternyata harus menunggu satu jam lagi, adanya si gumbal.

Mau nonton sih, tapi suka kadang nggak jelas gitu si gumbal gambel, makanya males nontonnya.

Setelah memutar-mutar mencari channel yang berfaedah dan akhirnya nggak ketemu gue pun langsung bangkit ketika mata gue tertarik dengan rak buku milik Ayaka.

Gue melihat-lihat, banyak sekali koleksi buku milik Ayaka.









Ya, buku-buku cara meretas membongkar pc, menjadi enterpreneur dalam bidang teknologi.

Ini rak Om Kenma kali ya?

Namun ada satu sampul buku berwarna merah menyala yang membuat gue tertarik, gue langsung aja mengambil buku itu.

Daddy! | Kuroo Tetsurou.Where stories live. Discover now