1

620 5 0
                                    

Di depan kelas, semua teman-teman sudah mulai berbaris. Tapi ada seorang siswa yang belum berbaris, dia Dewa, Dewa Permana Gobas, anak dari guru Fisika kami. Dia memang selalu bersikap acuh tentang kedisiplinan, tapi dia cerdas masalah pelajaran. Dia selalu rangking kelas tapi tak pernah jadi teladan. Wajahnya tidak tampan tapi menawan. Sebenarnya banyak yang menyukainya termasuk aku juga yang menyukainya diam-diam, akan tetapi sepertinya dia tidak tetarik dengan siapapun. Yang aku tahu dia tidak pernah menyukai wanita manapun. Dia hanya punya dua teman yaitu Raja dan Bima.

Pelajaran pertama hari ini bahasa Inggris. Dan kami diberi tugas karena pak Rudi akan ada rapat jam 8:00. Kami semua bergegas mengerjakan tugas bahasa Inggris. Setelah usai kami semua mengumpulkan kepada ketua kelas untuk dibawa ke kantor. Setelah seharian mengikuti jam pelajaran, tanda bel pulang berbunyi. Kami semua pulang. Aku, Putri, dan Sinta pulang bersama, karena jalan rumah kami searah dan kami juga bersahabat. Kedua temanku sebenarnya juga mengagumi Dewa. Putri hitam manis dan Sinta putih cantik.

Oh iya, namaku Devia Putri, panggil saja aku Devi. Aku gak putih dan juga gak hitam, mungkin orang menyebutku kuning langsat, tinggi badan 160 cm, berat badan 45 kg, gak gemuk gak kurus. Aku tidak pernah pacaran, bukan berarti jomblo abadi lhoo, hanya belum ada yang cocok, hihi. Sebenarnya aku menyukai Dewa sejak kelas 10, tapi aku tidak pernah berani cerita kepada siapapun. Pernah ada yang nembak waktu kelas 11, anak IPS 2, tapi aku tak menanggapinya.

Sekarang aku sudah kelas 12 dan semester akhir. Sudah saatnya giat belajar, seperti biasa setiap akhir semester ada belajar kelompok, tiap kelompok ada 8 orang dan hanya terdiri dari 5 kelompok. Ketua kelas menyuruh kami semua untuk mengambil lotre. Ternyata aku kelompok 1, Putri kelompok 4, dan Sinta kelompok 5. Ketua kelas menanyakan siapa saja kelompok 1 untuk ditulis di papan, aku menyebut namaku pertama kali, kemudian Febi, Rian, Dani, Rara, Andre, Siska dan terakhir Dewa. Aku sedikit terkejut dan senang saat Dewa menyebut namanya dikelompok 1. Ternyata Putri satu kelompok dengan Raja dan Sinta satu kelompok dengan Bima.

Kami akan kerja kelompok seminggu tiga kali, tiap jam 20:00 malam sampai jam 21:00. Malam pertama belajar Dewa meminta di rumahnya, kami mau-mau saja dan tentu aku senang.

Malamnya aku bingung pakai baju warna apa yang pantas untukku. Ahkirnya aku pakai baju merah dan celana hitam dan tak lupa pakai jaket. Aku diantar kakakku ke rumah Dewa yang lumayan jauh. Ternyata semua teman-temanku sudah berkumpul hanya aku saja yang datang terlambat, malu. Kami disuguhi teh hangat dan biscuit oleh bu Endang guru Fisika kami dan sekaligus ibu Dewa. Malam ini kami belajar matematika. Dewa menjelaskan beberapa materi yang tidak kami mengerti sambil aku mencuri-curi pandang kepada Dewa, hihi. Setelah usai, kami pulang, tapi aku masih menunggu kakakku yang tak kunjung datang di depan rumah Dewa. Tiba-tiba, "Dev, tunggu di sini saja jemputannya." Kata Dewa. Aku sedikit dag-dig-dug. "Baiklah, terima kasih," kataku. Aku duduk di kursi sebelah Dewa karna memang kursinya hanya ada 2 dan ditengah-tengah ada meja kecil. Aku bingung harus ngobrol apa dengan Dewa dan memulainya dari mana. Namun belum sempat ngobrol kakakku sudah datang. Akhirnya aku pamit pulang, " Wa, kakakku sudah datang, aku pulang dulu, terima kasih buat belajar kelompoknya malam ini," kataku. "Iya sama-sama, hati-hati di jalan, selamat malam," kata Dewa. "Selamat malam," kataku sambil berkata dalam hati, inilah kata-kata terpanjang Dewa selama yang aku tahu selain menjelaskan materi tadi.

Sesampainya di rumah, aku tak bisa tidur karna memikirkan kata-kata perhatian Dewa tadi. Aku ke-GR-an dengan kata-kata dia. Kulihat jam sudah menunjukkan pukul 22:15. Kututup perlahan mataku, dan akhirnya aku tidur.
***
Paginya

Setelah sarapan aku langsung berangkat sekolah yang sudah ditunggu oleh kedua temanku.

"Dev, kita-kita punya kabar baik untukmu," kata Putri.

"Kabar baik apa ?"

"Nanti setelah sampai kelas ceritanya," ujar Sinta.

Setelah sampai sekolah kita bertegur sapa dengan teman-teman yang kita kenal.

"Pagi Sin, Dev, Put ?" sapa Dimas.

"Pagi Dim?"

"How are you today ?"

"Our fine," jawab kita bersamaan.

Setelah sampai kelas kutagih kabar baik dari kedua temanku. "Mau cerita apa kalian?" kataku tak sabar.

"Santai Broooh," kata Sinta dan Putri bersamaan.

"Ok ok, siapa yang mau cerita nih?"

"Biar Putri saja," kata Sinta.

"Begini Dev, sepertinya kita mau PDKT-an nih?"

"Sama siapa?"

"Hhhmmm, siapa hayo tebak ?"

"Aku gak tau Put, aku gak bisa nebak, emang kalian satu kelompok dengan siapa ajah ?"

"Aku, Raja, Dion, Dimas, Ratih, Rudi, Dita, Susi," kata Putri.

"Aku, Bayu, Fani, Jaka, Bima, Haikal, Wulan, Nana," kata Sinta.

"Lalu kalian PDKT dengan siapa?" kataku.

"Aku dengan Raja," kata Putri.

"Aku dengan Bima," kata Sinta.

"Oh My Good" aku sedikit terkejut. "Kok bisa?"

"Kami semalam tukeran nomer HP, terus lanjut chating-an, terus, yaaa gitu dah." Kata Putri.

"Kalau kamu gimana ceritanya Sin?"

"Sama seperti Putri Dev," kata Sinta.

"Kalau kamu gimana semalam Dev?" kata Sinta.

Belum sempat kujawab, bel tanda masuk sekolah berbunyi. Syukurlah, jadi tak perlu kujawab pertanyaan mereka. Kami memulai pelajaran dengan tenang.

Jam istirahat Putri dan Sinta mengajakku ke kantin. Kami memesan bakso untuk mengisi perut. Kulihat di pojokan sebelah barat Dewa dan teman-temannya sedang makan. Sepertinya kedua temanku sedang sibuk chating dengan mereka. Tak sepertiku yang sedang kesepian.

Pesanan sudah datang, tapi mereka tetap sibuk dengan HPnya. "Heyy, kalian mau makan apa mau chatingan di kantin?"

"Eeh, sorry Dev, sebentar ya?" kata Putri.

Tak kuhiraukan mereka, aku makan sendiri, setelah itu aku ke kelas untuk melanjutkan bacaan novelku.

Jangan lupa vote yah
Dan Mimin juga butuh saran ! 🙏
Selamat istirahat 🤗


Dewa DeviTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang