•Part 1•

962 78 10
                                        

"Touchan! Jichan! Aku tidak ingin ada disini lagi!"

Teriakan dari kamar yang terkunci membuat dua orang pria dewasa yang berdiri di depannya menggelengkan kepala dan menghembuskan nafas berat. Ini sudah kesekian kalinya anak tunggal dari Monkey D. Dragon menolak untuk berangkat menempuh pendidikannya di salah satu sekolah bonafit di Sabaody. Setiap kali dua pria dewasa itu bertanya, gadis manis bermanik obsidian selalu saja mengatakan alasan yang sama.

"Aku tidak suka sekolah itu!"

Terdengar terlalu klise dan kekanak-kanakan memang. Tapi sayang Luffy tidak pernah goyah dan keras kepala mempertahankan keinginannya.

"Ace, tidak bisakah kau membujuk adikmu agar mau bersekolah disana? Apa salahnya dengan sekolah itu?" tanya sang Kakek, Monkey D. Garp kepada Portgas D. Ace, cucu lelakinya dan kakak sepupu dari Luffy.

Ace hanya menggeleng. Sifat keras kepala Luffy tidak ada yang bisa menaklukkan. Bahkan Sabo, salah satu kakak angkat kesayangan Luffy tidak akan di dengarnya sama sekali.

"Ah, aku tidak mau mendengar Luffy-chan berteriak tepat ditelingaku Jichan! Bisa-bisa suara cemprengnya bisa merusak gendang telingaku seketika!" tolak Ace membuat sang kakek menghembuskan nafas berat.

"Lalu?" sang Ayah menjeda sejenak seraya memegang kepalanya, "apa yang harus kita lakukan?"

"Jangan paksakan keinginan kalian kemudian tanyakan saja apa yang Luffy-chan inginkan!" usul Ace kemudian menyeringai kepada paman dan kakeknya.

Kedua D senior itu saling menoleh. Untuk sejenak keduanya saling beradu pandang. Menentukan siapa yang akan berbicara langsung dengan Luffy, sang kesayangan. Namun pada akhirnya keduanya mengangguk serempak. Mereka beralih memandang Ace dengan intens. Mendapati dia ditatap dengan tatapan tajam oleh keduanya. Ace berjengit merasakan perasaan tidak karuan.

Ah, seperti mereka sudah memutuskan siapa yang akan berbicara dengan Luffy!

Catch Me If You Wanna ♕

Desiran angin sepoi berhembus lembut memainkan rambut hitam panjang seorang gadis. Tangannya menopang wajah muramnya yang mengarah lurus pada lautan lepas.

"Ah, ingin sekali aku mengarungi lautan sekali saja. Pergi ke sebuah tempat yang jauh dari rumah!"

Berguman, bibir tipisnya melengkung karena keinginan yang masih belum bisa diraihnya. Ya, dia memang ingin sekali keluar dari rumah dan memiliki petualangan sendiri. Dia ingin bebas tanpa pengawasan, tanpa larangan, dan tanpa embel-embel nama besar keluarganya. Ketika pikirannya menerawang jauh, dia dikejutkan oleh ketukan lembut pada daun pintu kamarnya.

"Luffy-chan? Bolehkan Niichan masuk?" suara lembut Ace menyapa pendengar sang gadis remaja itu.

"Masuklah Ace-nii, pintunya tidak dikunci." seru Luffy tanpa beranjak dari tempat berada.

Deritan pintu perlahan terdengar. Ace masuk perlahan dan mendapati Luffy tengah memandang lautan lepas melalui jendela kamarnya. Rambutnya yang menari dan lembut diterpa angin serta wajahnya yang disentuh lembut cahaya matahari senja, membuatnya terlihat sungguh mempesona. Ace terpaku sejenak, menikmati pemandangan indah yang ada dihadapannya. Jika saja dia dan Luffy bukan saudara, mungkin saja Ace tidak segan akan berusaha memiliki hati sang adik tercinta.

Ah pikiran itu lagi!

Ace merutuk dirinya sendiri karena memiliki pikiran yang tidak seharusnya terhadap sang adik. Tapi, sungguh dari lubuk hati yang terdalam. Ada seonggok perasaan yang ditahannya agar tidak berkembang. Dia hanya ingin menyayangi Luffy selayaknya saudara bukan lebih.

"Mereka tidak memintamu untuk membujukku masuk ke sekolah itu kan?" celetuk Luffy membuyarkan lamunan Ace.

Terkekeh kaku, Ace menggaruk kepalanya yang tidak gatal.

"Aku?" ucapnya menjeda sejenak seraya berjalan mendekati Luffy dan duduk di hadapannya, "tidak akan ada yang menyuruhku untuk memaksamu, Luffy-chan. Aku kesini hanya ingin tahu keadaanmu saja!"

"Aku ingin pergi jauh dari sini, Ace-nii!"

"Aku ingin melihat tempat lain selain rumah!" imbuhnya dengan mata muram, membuat Ace terenyuh.

Dia sangat mengerti jika Luffy selalu memimpikan mengarungi lautan dan singgah diberbagai tempat yang berbeda. Namun sayangnya sang ayah dan kakek tidak pernah mengijinkan Luffy keluar dari negara kelahirannya. Mereka tidak ingin Putri dan cucu perempuan satu-satunya keluarga D ini terlibat masalah. Mereka hanya ingin Luffy aman. Sayangnya, Luffy tidak pernah mau mengerti itu. 

"Kamu tahu permintaanmu itu mustahil untuk dikabulkan, Luffy-chan!"

"Aku tahu.... " sahut Luffy semakin muram.

Melihat wajah ceria Luffy meredup, Ace merasakan sakit dalam hatinya. Dia tidak ingin senyuman cerah sang adik luntur begitu saja. Berpikir sejenak, mendadak sebuah ide terbesit dalam otak Ace.

"Bagaimana jika kamu memilih satu negara dan bersekolah disana? Kamu bisa bersekolah disana sekaligus merasakan tinggal di tempat berbeda! Yah hitung-hitung kamu bisa memulai petualanganmu disana sekaligus membuktikan kepada mereka berdua jika kamu bisa mengurus dirimu sendiri! Bagaimana?" usul Ace, membuat mata Luffy membulat.

Ah, benar juga! Dia bisa meminta untuk bersekolah di negara lain dan memulai petualangannya disana. Apalagi pastinya ayah dn kakeknya tidak bisa mengontrolnya terlalu sering.

"Apa Touchan dan Jichan akan menyetujuinya?"

"Jika kita tidak mencoba, kita tidak akan tahu bukan?" ucap Ace seraya mengedipkan matanya sebelah membuat Luffy terkekeh.

Akhirnya!

Ace lalu menggandeng tangan Luffy dan mengajaknya keluar kamar. Keduanya kemudian menuju ruang keluarga dan menemui Garp dan Dragon. Melihat Luffy yang bersembunyi di balik tubuh Ace, kedua pria itu merasa sedikit lega. Setidaknya menurut mereka Ace bisa membujuk Luffy untuk keluar dari kamarnya.

Begitu Luffy berhadapan dengan kakek dan ayahnya, dia menghirup nafas panjang—mengumpulkan keberaniannya untuk menyuarakan keinginannya.

"Touchan! Jichan! Aku ingin bersekolah di Wano!" ucapnya tegas membuat kedua pria dewasa dihadapannya berjengit horor.

"APAAAAAA!!!!!????"

♕ TBC ♕

Hola reader! Akhirnya bisa update juga ya. Maaf jika hanya sedikit, tapi aku usahakan agar bisa update setiap minggu. Tugas lagi banyak jadi harap maklum ya!

Jadi, sampai jumpa di part selanjutnya!


Catch Me If You WannaTahanan ng mga kuwento. Tumuklas ngayon