●Part 6●

471 48 25
                                        

Kebebasan memang terasa manis dan itulah yang dirasakan oleh Luffy. Bagaimana tidak, jika dulu dia tidak pernah bisa keluar tanpa seijin kakek dan ayahnya, sekarang dia bisa kemana saja yang dia mau walaupun sekarang dia masih diawasi oleh kedua kakaknya, tapi tetap saja berbeda rasanya.

Seperti sekarang, dua hari sebelum persekolahan dimulai Luffy telah menjelajah ke berbagai tempat di Wano. Bahkan beberapa restauran telah dia masuki demi mencicipi makanan yang belum pernah dia rasakan sebelumnya. Tapi tetap saja, satu kedai telah mencuri hatinya. Kedai soba milik Sanji.

"Selamat datang Luffy-chan!" seru Sanji dengan mimik khas seorang pecinta wanita. Kedua matanya terlihat antusias seakan membentuk hati.

"Sanjiiii!!!" seru Luffy yang langsung memeluk hingga hampir saja membuat jantung Sanji meloncat kegirangan. Tapi pelukkan itu tidak berlangsung lama, Ace dan Sabo langsung menarik Luffy dan menatap tajam Sanji.

"Cih! Menganggu kesenangan saja!" guman Sanji mendecih.

"Luffy-chan mau pesan yang seperti biasa?" tanya Sanji ramah tanpa menoleh pada dua pemuda lainnya.

Luffy mengangguk. Sanji memberikan jempolnya lalu segera membuatkan pesanan Luffy. Tidak lupa dia menyajikan teh hijau sebagai pendamping Soba miliknya.

"Ini dia, Soba spesial untuk gadis manis spesial!" seru Sanji tersenyum lima jari membuat Luffy begitu senang.

"Arigatou, Sanji!!"

"Itadakimasu!!!" seru Luffy langsung menyantapnya dengan lahap.

Berbeda dengan Ace dan Sabo, mereka celingukan karena Sanji tidak memberikan mereka makanan dan minuman sama sekali.

"Punya kami mana?"

"Apa kalian sudah memesan?" tanya Sanji Acuh tak acuh.

"Kau!!" Ace baru saja akan menerjang Sanji tapi dicegah dengan cepat oleh Sabo.

"Tenanglah!"

"Sanji-san, kami juga memesan Soba yang sama beserta minumannya juga." ucap Sabo tersenyum namun terlihat tidak ikhlas.

Sanji menatap malas, "Baiklah! Tunggu sebentar! "

Tidak butuh waktu lama, Sanji kemudian menyajikan Soba kepada keduanya dengan porsi yang lebih sedikit daripada milik Luffy. Ace dan Sabo saling berpandangan tapi mereka malas berdebat dan akhirnya memakan Soba itu.

"Itadakimasu!"

Ketika mereka sedang makan, Sanji ikut duduk bersama sambil memperhatikan Luffy yang sangat lahap menyantap makanannya. Ace dan Sabo sesekali berdeham untuk memberi tanda jika mereka tidak menyukai tindakan penjual soba mesum itu. Mereka khawatir Sanji akan melakukan hal-hal mesum kepada adik kesayangan mereka. Tapi Sanji seakan tidak peduli dan tetap memperhatikan Luffy.

"Apa kau tidak ada pelanggan lain?"

"Jam makan siang sudah lewat, kamu bisa lihat sendiri jika kedai hanya ada kalian bertiga!" ucap Sanji ketus.

"Sanji, aku minta tambah lagi!" Luffy menyodorkan mangkuknya dan segera diamini oleh Sanji.

"Luffy-chan, lain kali kita ke kedai soba lain saja! Lebih aman untukmu!" seru Ace kepada Luffy.

"Iie! Aku suka disini! Sanji juga baik sekali!"

"Dia baik karena ada maunya." bisik Sabo.

"Maunya?"

"Iya, seperti ingin menjadi 'temanmu'. " ucap Sabo lagi sambil menekankan kata teman pasa Luffy.

Dasar Luffy yang terlalu polos, dia malah berteriak senang kepada Sanji. "Sanji kamu menjadi temanku??"

Catch Me If You WannaМесто, где живут истории. Откройте их для себя