"Apa yang terjadi padaku?"
Kalimat itu serentak melintas dalam pikiran tiga orang pemuda dengan latar belakang yang berbeda. Ketiganya termenung di tempat berbeda, namun takdir membuat mereka merasakan keajaiban perasaan yang tidak pernah mereka rasakan sebelumnya.
Zoro, pemuda berambut hijau dengan tatapan tajam. Memiliki impian menjadi seorang ahli pedang yang tak terkalahkan, seumur hidupnya dia berdedikasi menempa kemampuannya demi tercapainya impiannya.
Law, pemuda berotak cemerlang dengan pembawaan penuh perhitungan. Bercita-cita menjadi seorang dokter sekaligus ilmuan yang berkeinginan menyelamatkan banyak nyawa. Pemikirannya serta kecerdasannya digunakan untuk mempelajari banyak hal yang berkaitan dengan tujuannya.
Katakuri, pemuda gagah dengan tinggi diatas rata-rata. Pemuda dengan pembawaan tenang namun serius itu memiliki impian sederhana, dia hanya ingin menjadi seseorang yang bisa melindungi keluarganya dengan segenap jiwanya.
Ketiganya tidak pernah memiliki keinginan lain selain impian yang mereka rancang sejak awal mereka menginjakkan kaki di tanah Wano. Namun ketika kehadiran sosok gadis pemilik senyum secerah matahari mulai menginterupsi sebagian otak mereka, kini ada tujuan lain yang tidak mereka duga tercipta begitu saja.
Tujuan yang entah mengapa muncul hingga membuat pikiran mereka tidak karuan. Tujuan untuk menjaga dan memberi seluruh dunia untuk seseorang.
Untuk Luffy seorang.
Mereka mulai menghela nafas berat. Persoalan perasaan bukanlah keahlian mereka. Terutama perasaan yang bisa membuat perutmu tergelitik seakan ribuan kupu-kupu terbang dan berkumpul di sana.
Apa yang harus mereka lakukan?
♕ Catch Me If You Wanna ♕
"Sial!"
Umpatan itu terdengar mulus keluar dari mulut sang pendekar pedang. Pemuda itu tanpa sadar menghunus kan pedang yang dipegangnya dengan kuat hingga membuat pintu dojo tempat dia berlatih rusak seketika.
"Ya Tuhan Zoro! Apa yang kamu lakukan?"
Teriakan heboh terdengar dari gadis berkacamata yang tengah melotot kepada Zoro. Zoro secara acuh tak acuh hanya mendecih lalu berbalik sambil menyarungkan katana kesayangannya.
Gadis berkacamata itu terlihat kesal karena keacuhan adik tingkatnya itu. Dia berjalan lurus mendekati Zoro lalu menjitak kepala pemuda itu dengan keras.
"SAKIT, BANGSAT!"
Tidak memperdulikan teriakan Zoro, Tashigi--gadis berkacamata itu malah menarik Zoro dan menyeretnya menuju pintu yang dirusak oleh pemuda itu.
"Perbaiki!!! Jika tidak aku akan mengadukanmu kepada Fujitora-sensei!!"
Mendengar nama Fujitora disebut membuat Zoro mengomel tidak jelas. Tashigi selalu membuat Zoro melakukan apa yang dia minta dengan mencatut nama guru sekaligus pemilik dojo tempat dia berlatih. Tidak ingin berdebat dengan Tashigi, Zoro segera mengambil peralatan tukang. Tapi setelah memperhatika pintu yang telah terbelah menjadi beberapa bagian, Zoro memiringkan kepalanya--berpikir.
Bagaimana cara dia memperbaiki pintu itu?
Tashigi yang melihat Zoro mulai kebingungan, hanya tersenyum meremehkan. "Makanya sebelum ngerusak barang, pikirin dulu! Sekarang kamu bingung kan!"
Zoro kembali mendecih, dia benci sekali jika ada orang mengkoreksi tindakannya. Dia lalu duduk bersila sambil menyilangkan tangan--terlihat sangat kesal.
YOU ARE READING
Catch Me If You Wanna
FanfictionCover by DPrakasanti/Eiravyanna Disclaimer : One Piece © Eiiciro Oda Fanfiction : Catch Me If You Wanna © Zia Tsuki Rate : T+ Pair : LawxFemLu, ZoroxFemLu, KatakurixFemLu Monkey D. Luffy, seorang Anak tunggal tunggal Monkey D. Dragon dan cucu Monk...
