#10

8 2 0
                                    

"Aku anter ya ke sekolah" tawar pria disamping putri

"Tidak. Aku sudah ada yang jemput" jawab putri penuh penekanan

"Siapa? Pacar baru kamu?" tanya pria itu dengan tatapan tajam

"Bukan urusan kamu ya"
Putri menghindari pria itu dengan berjalan cepat

Tak lama dari itu motor ninja berwarna merah berhenti di depan putri

"Woy elo siapanya putri?" pria itu bertanya dengan sinis

"Kenalin gue pacarnya putri" jawab tiar dengan tegas

Putri tertegun dengan ucapan tiar barusan
"Ayo put naik" tiar memberikan helm

"Aarrrghhh siapa sih tu cowok
Bisa bisanya mau rebut putri dari gue, gak keliatan lagian mukanya pake helm awas aja ya gue bikin perhitungan" gerutu pria itu

Ternyata pria itu mantan putri yang hari lalu menghampiri putri

...sampai di sekolah
"Put gue minta maaf ya soal tadi" tiar memulai pembicaraan

"Hmm iya gpp kok"

"Kalo gue boleh tau tadi siapa?" tanya tiar dengan kikuk

"Tadi mantanku" jawab putri dengan wajah muram

"Eh iya pulang sekolah nanti ikut gue mau gak?" tiar mengalihkan pembicaraan ia tahu sepertinya putri kurang suka malah tidak suka membahas soal mantannya

"Baru juga nyampe sekolah udah ngomongin pulang" putri geleng kepala

"Hahaha iya juga ya, tapi mau gak?" tanya tiar memastikan

"Gimana nanti aja ya kalo gak ada urusan aku ikut" ujar Putri

Tak terasa mereka ngobrol panjang sampe depan kelas
"Aku masuk duluan ya" putri dengan senyum lembut

"Iya, nanti jangan lupa kabarin kalo bisa"

"Gil si gio kemana?" tanya Tiar

"Gil gil gil nanti orang salah paham disangka gue gila lagian" jawab Ragil

"Serah sultan dong mau manggil budaknya gil gel atau gol juga kali" ledek tiar

"Ya ya sultan ageng manuke" jawab ragil dengan ngakak

"Wuoo berani ya lo, jawab si gio kemana?" tanya Tiar

"Palingan si gio ngumpet di kantin, kan sekarang mapel matematika" jawabnya

"Samperin si gio sana dan bilang disuruh sultan ngadep" perintah tiar dengan gaya angkuhnya

Di dekat para sahabatnya tiar memang sedikit bar bar namun diluar itu ia terlihat cuek dan acuh. Sebenarnya tiar orangnya humble tapi Kebanyakan orang selalu mengagungkan dia hanya karena dia anak holkay dan siswa kebanggaan sekolah.

"Apaan sih elo make nyuruh si ragil jemput gua" gio dengan wajah malas

"Sebagai teman elo yang baik gua mau elo masuk kelas sekarang juga, gua gak mau pas kelulusan nanti elo ketinggalan" jawab tiar dengan penuh penekanan

"Segitunya banget ya elo sama gua gk mau kepisah ya sama kembaran lo ini?" gio cengengesan

"Jijik banget gua, sekarang masuk jangan banyak nanya."

Jam pelajaran berjalan seperti biasanya, matematika yang melelahkan pun sudah selesai.

Kriiiingg...kriinggg bel pulang sekolah

To: putri
Put gimana? Bisa ikut gak?

To: tiar
Bisa

'Yes putri bisa ikut' tiar bicara dalam hati dengan senang


***parkiran***
"Put udah lama nunggu?" tanya tiar

"Nggak kok baru bentar" jawab Putri

"Ya udah yuk" tiar memberikan helmnya

"Emangnya kita mau kemana sih?" tanya putri bingung

"Mau tau aja atau mau tau banget?" goda tiar

"Apaan sih, ya udah gak jadi nih" jawab putri cemberut

"Becanda put, ke sesuatu tempat pasti lo suka deh"

Di perjalanan mereka ngobrol banyak, semakin lama tiar dan putri semakin dekat tanpa disadari







Budayakan vote
Komen jika ada yg kurang dipahami

senja dan fajar [Selesai]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang