#24

5 2 0
                                    


Senja pergi begitu saja tanpa pamit pada Fajar. Dia pergi menemui Raihan karena sang ibu terbangun, ibu Raihan bernama Sekar ingin sekali bertemu dengannya.
"Ibu, ini aku Senja Elina Putri" Senja menyapa Sekar

"Putri, kamu putri pacarnya Raihan. Ibu minta maaf atas kesalahannya" ujar Sekar tiba-tiba menangis

"Ibu jangan menangis, nanti aku sedih melihat ibu seperti ini. Aku sudah melupakan apa yang terjadi di masalalu" jawab Senja

"Terima kasih put. Ibu senang kamu bisa kesini, ibu selalu merasa kesepian setelah kalian putus dan ayah Raihan meninggalkan ibu" ujar Sekar

"Aku tau semua ini karena Rai sudah cerita padaku, ibu jangan berlarut dalam kesedihan kan ada Rai yang nemenin ibu" ujar Senja merapihkan rambut Sekar

"Iya makasih. Kata Rai sekarang banyak orang memanggilmu Senja ya. Tapi, memang kamu lebih cantik dipanggil Senja sesuai orangnya" puji Sekar pada Senja

"Ibu selalu saja memujiku, padahal banyak yang lebih cantik dariku" Senja merendah

"Ibu sudah terlanjur sayang sama kamu, meskipun kamu bukan pacar Rai lagi ibu mau kamu sering main kesini" ujar Sekar

"Ibu jangan bicara kayak gitu. Nanti Senja merasa terbebani" sambung Raihan memperingati ibunya

"Gapapa kok. Tapi Senja minta maaf sebelumnya, karena Senja gak bisa kesini lagi dalam waktu dekat" ujar Senja

"Kenapa? Apa kamu risi menemani ibu?" tanya Sekar heran

"Bukan begitu bu, karena Senja akan melanjutkan study di Mesir" jawab Senja membuat Sekar kaget

Padahal rencana itu belum diketahui Fajar. Tapi, Raihan dan ibunya sudah mengetahui duluan.

"Jauh sekali. Tapi tidak apa jika itu untuk pendidikan, ibu senang mendengarnya" ujar Sekar

"Ibu udah makan belum? Kalo belum aku mau masakin" ujar Senja

"Sudah. Tapi kalo kamu yang masak ibu mau makan lagi" ujar Sekar tersenyum senang

"Ya sudah kalo begitu ibu tunggu disini biar aku masak dulu" ujar Senja melangkahkan kakinya ke dapur

"Biar aku temenin, nanti kamu gak tau tempatnya dimana" ujar Raihan memimpin Senja

Di tempat lain Fajar masih bingung Senja pergi kemana tanpa memberitahunya.

"Bos mending kita ke rumah Senja aja, siapa tau dia udah di rumah" saran Gio

"Ya udah kita jalan sekarang" Fajar mengemudi mobilnya dengan cepat

Sesampainya di rumah Senja, lagi-lagi Senja belum datang seperti hal kemarin.

"Loh kalian udah pulang? Senjanya mana?" tanya ibu Tari

"Senja pergi tanpa memberitahuku bu, aku pikir dia pulang duluan" jawab Fajar bingung

"Dia belum pulang. Ya udah kalian tunggu aja Senja disini biar ibu bikinkan minum" ujar Tari

"Iya bu makasih" jawab Fajar dan Gio

Hari sudah mulai larut sore. Tapi, Senja belum kunjung datang. Acara prom night tinggal beberapa jam lagi. Fajar sudah menghubungi Senja. Namun, Hp Senja di silent jadi tidak terdengar olehnya.

"Masakannya udah siap nih" ujar Senja membawa nampan dengan makanan yang dia buat

"Wah pasti enak ini, ibu bakal makan banyak. Kapan lagi dimasakin kamu" ujar Sekar yang senang memuji Senja

"Ibu bisa aja. Ya udah kita makan dulu" ujar Senja

"Nanti pulang biar aku yang antar ya. Biar cepet" ujar Raihan

Senja melihat jam tangannya dan sadar kalau dia ada acara prom night. Dia tidak melanjutkan makannya dan bergegas untuk pulang.

"Aduh aku lupa kalo malam ini ada prom night. Maaf ya bu aku gak bisa nemenin ibu lama-lama"  ujar Senja

"Ya udah kalo gitu biar Raihan yang anterin" titah Sekar

"Iya. Gimana kamu mau?" tanya Raihan

Setelah dipikir akan lebih cepat jika diantar Raihan.
"Iya boleh. Aku pamit ya bu, jaga kesehatan ya" ujar Senja mencium tangan Sekar

Raihan menggunakan motor crossnya untuk mengantar Senja. Selama perjalanan tidak ada obrolan sama sekali diantara mereka.

Senja pun teringat bahwa tadi dia meninggalkan Fajar begitu saja. Dia akan menjelaskan semuanya setelah dia sampai. Namun hal tak diduga Mobil Fajar baru saja berpapasan dengan Raihan.

"Loh bukannya itu Senja ya" ujar Gio ragu

Fajar pun melihat itu dan berputar arah. Mobil Fajar mengikuti Senja dan Raihan sampai motor itu berhenti.

"Makasih udah nganterin aku" ujar Senja cuek

"Gak usah makasih lagian kamu kayak gini karena udah nemuin ibu aku. Harusnya aku yang makasih" jawab Raihan tersenyum

Fajar keluar dari mobilnya dan menemui Senja yang sedang berbincang ditepi jalan dengan Raihan.
Tanpa aba-aba Fajar memukul tepat dibagian rahang Raihan.

"Fajar stop. jangan kayak anak kecil main mukul sembarangan" teriak senja

"Oh jadi kamu pergi gitu aja buat nemuin dia dan sekarang kamu belain dia" ucap Fajar sinis

"Rai kamu pulang gih, obatin luka kamu. Urusan Fajar biar aku yang jelasin " titah Senja pada Rai

"Ya udah aku pulang. Sekali lagi makasih" Raihan patuh pada Senja agar tak terjadi perdebatan

"Sekarang kamu jelasin ke aku abis darimana sama mantan kamu itu?" bentak Fajar

"Ngomongnya sambil duduk biar kamu gak emosi" ujar Senja

"Ya udah masuk mobil aku" jawab Fajar ketus

Di dalam mobil terlihat Gio yang menunggu.
"Keluar lo" ujar Fajar

"Iya keep calm bos" jawab Gio

Di dalam mobil Senja menjelaskan semuanya pada Fajar. Setelah mendengar semuanya Fajar masih terdiam tanpa menjawab apakah dia sudah memaafkan atau tidak.
Meskipun Fajar sedang marah dia tidak tega jika wanita yang ia cinta berjalan kaki untuk pulang. Lagian malam ini mereka akan datang ke prom night bersamaan.

Rasanya tidak enak dicuekin pacar sendiri. Biasanya Fajar selalu bawel padanya sekarang menjadi dingin.







Budayakan vote

senja dan fajar [Selesai]Waar verhalen tot leven komen. Ontdek het nu